Kata hijrah saat ini semakin sering kita dengar. Banyak para artis yang saat ini mulai menutup aurat alias hijrah untuk menjadi lebih baik. Mereka yang tadinya begitu mudah mengumbar aurat, kini telah kembali pada syariat Islam yang sebenarnya, yakni menutup aurat.
Kata hijrah sendiri berasal dari bahasa Arab yang artinya meninggalkan, menjauhkan dari dan berpindah tempat. Hijrah sendiri terdiri dari beberapa macam, diantaranya adalah:
- Hijrah tempat, yakni dimana seseorang berpindah dari tempat yang penuh kekufuran menuju ke tempat yang jauh lebih baik atau tempat yang lebih nyaman untuk beribadah.
- Hijrah amal, yakni hijrah dimana seseorang meninggalkan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah dan kembali pada jalan Allah.
- Hijrah pelaku, yakni suatu kondisi dimana seseorang sengaja dijauhkan agar ia sadar akan kemaksiatannya sehingga ia kembali pada jalan Allah.
Baca juga:
- Dosa yang Tak Terampuni
- Sumpah Pocong Dalam Islam
- Penyebab Terhalangnya Jodoh dalam Islam
- Cara Menghindari Pelet Menurut Islam
- hukum akad nikah di bulan ramadhan
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : “Seorang muslim adalah orang yang orang-orang Islam lainnya selamat dari (gangguan) lisannya dan tangannya dan orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan apa-apa yang dilarang Allah” (H.R Al Bukhari & Muslim).
Namun banyak dari kita yang berhijrah justru bukan karena Allah. Entah itu karena mengikuti fashion hijab saat ini, ataupun karena ingin berjodoh. Lalu bagaimana Islam memandang hijrah yang dilakukan karena wanita? Apakah hijrahnya diterima oleh Allah SWT? Apakah hijrahnya ini menjadi penyebab tertolaknya amal ibadahnya?
Dari ‘Umar bin Al Khottob, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ ، وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى ، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللَّهِ وَرَسُولِهِ ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى دُنْيَا يُصِيبُهَا أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, mkaa hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari no. 1 dan Muslim no. 1907).
Baca juga:
- hukum mengucapkan selamat natal dalam islam
- hari natal menurut islam
- hukum menelan makanan ketika sholat
- hukum mendengar kajian online
- hukum menyembelih ayam di bulan ramadhan
- hukum menunda haid di bulan ramadhan
Dari dalil di atas, telah dijelaskan Baginda Rasulullah saw bahwa seseorang yang hijrahnya karena Allah, maka ia akan mendapatkan hidayah dari Allah. Namun jika ia berhijrah karena wanita, maka yang ia dapatkan hanyalah wanita. Ia tidak akan mendapatkan jalan Allah yang sesungguhnya karena setiap amalan bergantung pada niatnya. Apa yang ia niatkan maka itulah yang ia dapatkan.
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman: “Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi) maka kami segerakan baginya di dunia, sesuai apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki”. (Al Israa’ : 18)
Allah kembali berfirman, ”Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS an-Nisa’ [4]: 100).
Berhijrah karena wanita seolah menjadi landasan niat yang paling rendah. Hal ini menunjukkan betapa rendah dan terhinanya seseorang karena ia berhijrah bukan karena Allah melainkan karena wanita. Fungsi iman kepada Allah SWT pun diragukan. Wanita memang menjadi salah satu ujian bagi para lelaki, namun jika seorang pria mampu menghadapi ujian tersebut, maka sungguh Allah akan memberikan pahala yang berlipat-lipat.
Baca juga:
- Penyebab Hati Gelisah Menurut Islam
- Hukum Wanita Haid Ziarah Kubur
- Cara Taubat Nasuha
- Hukum Ziarah Kubur Saat Hari Raya
- Fadhilah di Bulan Muharram
- Siksa Neraka Bagi Wanita
Allah berfirman, “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang lebih baik (surga).” (QS. Ali Imran: 14)
Sedangkan orang yang berhijrah bukan karena Allah, sungguh ia telah amat merugi karena kehilangan begitu banyak keutamaan dalam berhijrah. Yang ia dapatkan hanyalah dunia yang ia kejar selama ini.
Allah berfirman, ”Orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad di jalan Allah dengan harta, benda dan diri mereka, adalah lebih tinggi derajatnya di sisi Allah; dan itulah orang-orang yang mendapat kemenangan. Tuhan mereka menggembirakan mereka dengan memberikan rahmat dari padanya, keridhaan dan surga, mereka memperoleh di dalamnya kesenangan yang kekal. Mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS at-Taubah [9]: 20-22).
Allah kembali berfirman, ”Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya selama-lamanya. mereka kekal di dalamnya. Itulah kemenangan yang besar.” (QS at-Taubah [9]: 100).
Mereka yang berhijrah di jalan Allah akan mendapatkan ampunan atas segala dosa-dosa yang telah mereka lakukan terdahulu. Allah kembali berfirman, ”Maka, orang-orang yang berhijrah, yang diusir dari kampung halamannya, yang disakiti pada jalan-Ku, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, sebagai pahala di sisi Allah. Pada sisi-Nya pahala yang baik.” (QS Ali Imran [3]: 195).
“Allah Subhanahu Wata’ala pelindung orang-orang yang beriman, Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada satu cahaya (iman).” (QS. Al Baqarah (2) : 257).
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَن تَبِعَ هُدَايَ فَلاَ خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلاَ هُمْ يَحْزَنُونَ
”… Kemudian jika benar-benar datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” (QS: Al Baqarah [2] : 38).
وَالَّذِينَ جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ الْمُحْسِنِينَ
“Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” (QS: Al-Ankabut: 69).
Sungguh begitu banyak keutamaan dan pahala yang akan diterima ketika seseorang bersungguh-sungguh dalam berhijrah kepada Allah SWT. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga kita dapat berhijrah dengan niat karena Allah SWT dan mendapat hidayah Allah kepada manusia. Aamiin.