Info Islami

3 Hal yang Menyelamatkan dan 3 Hal Yang Merusak

√ Islamic Base Pass quality & checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Kita di dunia ini tidak akan pernah mengetahui apakah kita akan selamat atau tidak. Itu semua tergantung pada setiap amal yang kita kerjakan. Apabila kita melakukan hal yang baik maka di hari akhir nanti kita akan diselamatkan pada amal-amal yang kita perbuat dahulu.

Namun apabila kita melakukan hal yang buruk maka sedikit sekali kemungkinan kita akan selamat dan siksaan hukuman. Berikut ada 3 hal perkara yang menyelamatkan dan 3 hal perkara yang merusak.

Dari hadist yang diriwayatkan Imam At-Thabrani, Rasulullah SAW pernah berpesan, “Ada 3 hal yang bisa menyelamatkan dan 3 hal yang bisa merusak. Yang menyelamatkan antara lain: (1) Taqwa kepada Allah dalam sepi maupun ramai, (2) Berkata benar (adil) dalam kondisi ridha maupun marah, (3) Bersikap sederhana dalam keadaan kaya maupun miskin. Sedangkan yang merusak antara lain: (1) Bakhil yang kelewatan, (2) Nafsu yang diikuti, (3) Ujub terhadap diri sendiri.”

Dari hadits diatas telah jelas disampaikan bahwa apabila kita melaksanakan 3 hal yang bisa menyelamatkan, maka kita akan selamat dari godaan dan hal yang merusak di dunia ini. Dan akan mendatangkan suatu kebahagiaan di akhirat nanti.

Akan tetapi, jika kita melakukan 3 hal yang sangat bertolakbelakang dari 3 hal yang bisa menyelamatkan maka kita akan dijauhkan dari segala kebahagiaan di akhir nanti, dan itu akan menyebabkan terhapusnya kemuliaan kita sebagai hamba Allah SWT.

3 Hal yang Menyelematkan

Berikut penjelasan 3 hal yang bisa menyelamatkan:

1. Taqwa kepada Allah dalam sepi maupun ramai

Sebagai orang yang beriman diharuskan untuk bertaqwa kepada Allah SWT. Taqwa disini berarti kita harus mematuhi segala perintah yang Allah berikan dan menjauhi segala larangan Allah SWT.

Kita diperintahkan untuk bertaqwa bukan dalam satu keadaan, akan tetapi dalam segala keadaan baik itu dalam keadaan sepi maupun kepada ramai.

Dimanapun dan kapanpun kita berada harus takut dan malu kepada Allah jika kita berbuat dosa. Ada Allah Yang Maha Melihat. Dan Allah SWT berfirman:

“Siapa yang bertaqwa kepada Allah, Dia akan menjadikan untuknya jalan keluar.” (QS. At Thalaq:2).

2. Berkata benar (adil) dalam kondisi ridha maupun marah

Terkadang kita sulit sekali untuk mengendalikan emosi kita. Bahkan jika kita dalam keadaan sedang marah maka seringkali kita mengambil keputusan yang salah ataupun tidak berlaku adil.

Jadi jika kita ingin selamat dari tantangan hidup di dunia maka kita diharuskan untuk berkata benar (adil) dalam kondisi ridha maupun kondisi marah.

3. Bersikap sederhana dalam keadaan kaya maupun miskin

Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada umat manusia untuk hidup dengan sederhana. Jika kita melihat atau mendengar kisah kehidupan Rasulullah, pasti akan mendapatkan bahwa Rasulullah hidup dengan sangat sederhana bahkan kadang kekurangan.

Karena dengan kita menjalankan hidup dengan penuh kesederhanaan maka kita akan dijauhkan dari sifat sombong dan lebih banyak untuk bersyukur.

3 Hal yang Merusak

Dan berikut penjelasan 3 hal yang bisa merusak:

1. Bakhil yang kelewatan

Bakhil adalah sifat pelit yang bisa ada pada diri manusia. Kadang manusia bersifat pelit mengenai harta. Karena orang yang memiliki sifat bakhil/pelit berarti dia tidak ingin harta yang dia miliki berkurang.

Dia lebih condong untuk tidak ingin berbagi kepada orang lain atau bisa lebih kepada tidak peduli pada hidup orang yang lagi kesusahan. Dan pada seharusnya sifat Bakhil ini harus dijauhkan.

Rasulullah SAW bersabda: “Jauhilah perbuatan sangat kikir karena ia merusak orang sebelum kamu.” (HR. Abu Dawud).

2. Nafsu yang diikuti

Sebagian manusia sangat sulit untuk mengendalikan hawa nafsu. Bahkan sebab mengikuti hawa nafsu, mengakibatkan kita terjerumus pada perilaku yang dilarang oleh Allah.

Kadang jika kita ingin benar-benar bertaqwa kepada Allah, terkadang itu semua bisa menjadi sangat berat karena hawa nafsu terus mendominasi. Pada nyatanya musuh terbesar pada diri manusia adalah hawa nafsu itu sendiri.

3. Ujub terhadap diri sendiri

Sikap ini lebih kepada kita merasa bahwa diri paling benar dan paling baik, lebih sering menyepelekan orang lain, tidak pernah mau mendengar perkataan orang lain. Sikap ujub juga lebih sering diartikan kepada mengabaikan nikmat yang telah Allah berikan kepada dirinya.

3 hal yang bisa menyelamatkan dan 3 hal yang bisa merusak di atas adalah hal yang saling berkaitan. Akan tetapi hal tersebut tergantung pada bagaimana kita memposisikan Allah di hidup kita, dan bagaimana tujuan kita ini akan bermuara.

Recent Posts

Sejarah Masuknya Islam Ke Aceh

Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Myanmar

Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Andalusia

Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Afrika

sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam Ke Nusantara

Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Pulau Jawa

Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…

6 months ago