5 Hikmah yang Dapat Diambil dari Film Munafik 2 (2018)

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Tak dapat dipungkiri, kita seringkali menghabiskan waktu dalam sehari demi duduk menatap layar yang menampilkan aktivitas manusia. Tontonan ini bisa beragam bentuk, baik itu berupa film pendek, sinetron, mini drama, dan acara hiburan lainnya.

Sayangnya, cukup sulit menikmati tontonan yang dapat dijadikan tuntunan atau hikmah. Salah satu dari minoritas tontonan tersebut yaitu Film Munafik 2 asal negeri Jiran.

Film Munafik 2 yang tayang pada 2018 adalah sekuel film Munafik (2016) yang mendulang popularitas. Aktor kawakan Malaysia menghiasi film ini, seperti Maya K., Syamsul, Rahim R., dan masih banyak lagi.

Indikator utama dari banyaknya penikmat film ini adalah pengemasan film Islam dalam bentuk drama, eksorsis (ruqyah), dan erat kaitannya dengan fenomena yang tengah terjadi.

Pada film Munafik 2, menceritakan tentang seorang ustadz yang memiliki kemampuan ruqyah bertanggung jawab untuk membantu umat agar terhindar dari gangguan gaib. Selama perjuangan dakwahnya ini, ia kerapkali dibayang-bayangi kejadian masa lalu. Selain itu, ia pun selalu didatangi sesosok perempuan yang diibaratkan sebagai setan yang berusaha menggoyahkan imannya.

Suatu hari, ia hijrah ke desa tetangga untuk membantu seorang perempuan bernama Sakinah dari jeratan pemimpin sesat dan termasuk golongan munafik, yaitu Abu Jar.

Ia adalah pemimpin yang diikuti banyak orang, tak ayal ia sangat ditakuti masyarakat sekitar. Kelanggengan kepemimpinannya ini didukung ilmu sihir yang dimilikinya. Ustaz Adam, sebagai penggiat dakwah merasa bahwa inilah tanggung jawabnya untuk membantu umat dari kegelapan di bawah kebiadaban Abu Jar.

Dialog-dialog bermuatan ayat-ayat Al-Quran menghiasi setiap adegan. Hal ini merupakan tujuan sutradara untuk bisa menyebar pesan-pesan dakwah kepada penonton. Berikut beberapa hikmah dari Film Munafik 2, yaitu:

1. Tidak Menyekutukan Allah SWT

Sakinah dengan keteguhan imannya enggan mengiyakan rayuan Abu Jar untuk menjadi pengikutnya. Ia tahu bahwa segala yang dilakukan Abu Jar adalah kemunafikan, membungkus kebohongan dengan topeng agama.

Keputusan Sakinah untuk tidak menyekutukan Allah adalah pilihan yang tepat, sebagaimana firman Allah SWT:

۞وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡ‍ٔٗاۖ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنٗا وَبِذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱلۡجَارِ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالٗا فَخُورًا 

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun.” (Q.S. An-Nisa [4]: 36)

2. Allah Dekat dengan Hamba-Nya

Beragam cobaan yang hampir merenggut nyawa tidak membuat Ustaz Adam berhenti berdakwah dan menolong umat dari gangguan gaib. Ia selalu yakin bahwa Allah senantiasa bersama hamba-Nya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nahl: 128,

إِنَّ ٱللَّهَ مَعَ ٱلَّذِينَ ٱتَّقَواْ وَّٱلَّذِينَ هُم مُّحۡسِنُونَ 

”Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan.”

3. Selalu Menolong Sesama

Perjuangan dakwah Ustaz Adam dilakukan dengan ikhlas. Bahkan dia rela menghabiskan hartanya demi menolong sesama. Baginya, menolong adalah keharusan. Allah berfirman dalam Q.S. Al-Maidah ayat 2:

…وَلَا تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ 

“…Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.”

4. Waspada Terhadap Kaum Munafik

Tak sedikit yang menjadi bagian dari pengikut Abu Jar. Kepiawaian Abu Jar dalam berkata seolah yang paling paham agama menjadi kunci utamanya. Masih banyak yang terkecoh, sementara itu Ustaz Adam dan Sakinah selalu berusaha waspada terhadap kaum munafik dengan memerhatikan beberapa tanda, Nabi bersabda:

Dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda, Tanda-tanda orang munafik ada tiga: jika berbicara dia berdusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika diberi amanah dia berkhianat.” (HR. Al- Bukhari)

5. Allah Senantiasa Menguji Orang yang Beriman

Kesedihan atas kepergian istrinya masih nampak jelas pada setiap adegan Ustaz Adam. Kepedihan pun bertambah dengan kepergian ibunya untuk selama-lamanya yang disebabkan oleh Ustaz Adam saat kerasukan jin jahat.

Beruntungnya, ayahnya selalu memberi nasihat agar Ustaz Adam selalu tegar menghadapi berbagai ujian, karena orang yang beriman selalu diuji agar Allah bisa melihat ukuran keimanan hamba-Nya. Allah telah berfirman dalam Al-Quran yang berbunyi,

وَلَنَبۡلُوَنَّكُمۡ حَتَّىٰ نَعۡلَمَ ٱلۡمُجَٰهِدِينَ مِنكُمۡ وَٱلصَّٰبِرِينَ وَنَبۡلُوَاْ أَخۡبَارَكُمۡ 

“Dan sesungguhnya Kami benar-benar akan menguji kamu agar Kami mengetahui orang-orang yang berjihad dan bersabar di antara kamu, dan agar Kami menyatakan (baik buruknya) hal ihwalmu.” (Q.S. Muhammad: 31)

Tuntunan atau hikmah di atas tentu mesti kita implementasikan dalam kehidupan. Selain itu, kita harus bisa memilah dan memilih tontonan yang sarat akan tuntunan agar bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT. Aamiin.

fbWhatsappTwitterLinkedIn