Aliran islam tidak selalu identik dengan sesat. Aliran Islam juga berkaitan erat dengan eksistensi suatu organisasi islam, bagaimana pergerakannya, dan juga bagaimana menjelankan programnya. Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki umat islam yang dominan dan salah satu yang terbesar di dunia, tentu saja sangat subur melahirkan berbagai aliran dan organisasi islam di Indonesia.
Berikut adalah contoh-contoh aliran islam di Indonesia yang tidak sesat, serta karakteristik aliran islam yang salah atau keliru, agar tidak tumbuh subur di Indonesia.
5 Contoh Aliran atau Organisasi Islam Indonesia
Di Indonesia sangat banyak sekali aliran islam atau organisasi islam yang tumbuh membesar. Berikut adalah 5 contoh aliran atau organisasi islam di Indonesia yang besar dan tidak bernilai sesat.
- Jam’iyatul Chair
Jam’iyatul Choir adalah salah satu nama aliran islam moderen di Indonesia yang berdiri di tahun 1901 M. Aliran ini adalah hasil dari perluasan pemikiran Muhammad Abduh melalui salah satu media majalah islam yang masuk di Jakarta dari Mesir.
Aliran ini memiliki anggota yang berasal dari keturunan bangsa Arab yang berdomisili di Indonesia. Dalam hal ini, Jam’iyatul Chair melakukan proses dakwah yang menekankan pada pembelajaran Bahasa Arab, Pemahaman Islam, Pendidikan Agama, dan juga persatuan dan ukhuwah islam.
- Al Irsyad
Al irsyad adalah salah satu organisasi yang sudah berdiri di Inonesia sejak tahun 1914. Al-Irsyad adalah pecahan organisasi Jam’iyatul Choir yang akhirnya berdiri sendiri berbentuk organisasi baru.
Secara umum, garis perkembangan islam di Indonesia berasal dari perkembangan organisasi yang sama. Namun, karena adanya perbedaan pandangan, pemikiran, atau bahkan fiqih maka pecahlah mereka dengan didirikannya berbagai organisasi yang baru.
- Sarikat Islam
Sarikat islam adalah bentukan dari HOS Tjokroaminoto. Pada awalnya Sarikat islam berbentuk Sarikat Dagang Islam yang menitik beratkan pada program ekonomi para pedagang muslim. Lama kelamaan HOS Tjokoroaminoto mengembangkan Sarekat Dagang Islam yang menjadi Sarikat Islam karena sudah masuk kepada ranah politik dan islam.
Pada perkembangannya, sarikat islam menjadi terpecah juga menjadi SI Merah dan SI Putih. SI Merah memiliki kecondongan pada nilai-nilai islam komunis atau sosialis. SI Putih memegang teguh pada islam yang lebih puritan.
- Muhammadiyah
Muhammadiyah adalah organisasi atau aliran islam besar yang ada di Indonesia. Muhammadiyah didirikan oleh KH Ahmad Dahlan yang berada di Jogyakarta. Muhammadiyah menitik beratkan program dan visinya pada masalah pendidikan dan regenerasi muslim yang lebih cerdas dan mampu mengembangkan islam secara lebih intelektual.
Karya besar Muhammadiyah dapat dilihat bahwa Muhammadiyah memiliki banyak sekali Sekolah, Kampus, Majelis Taklim dan media pendidikan lainnya yang bisa diikuti oleh umat islam. Untuk itu, hingga kini Muhammadiyah masih menjadi gerakan islam terbesar di Indonesia.
- Nahdatul Ulama
Nahdatul Ulama adalah organisasi yang lama dan juga cukup besar yang ada di Indonesia. Nahdatul ulama adalah sebagai gerakan dari kebangkitan para ulama dan pemikir islam yang kemudian bangkit untuk melawan penjajahan.
Nahdatul ulama meniitik beratkan dakwahnya kepada masalah keislaman yang benar-benar bersumber dari Al-Quran dan Sunnah. NU juga mendirikan berbagai lembaga pendidikan khususnya pesantren untuk melakukan kaderisasi ulama di dalamnya. Di bidang-bidang lainnya NU juga berperan cukup banyak seperti di bidang ekonomi mendirikan BMT, dakwah islamiah di seluruh kalangan, dan lain sebagainya.
Karakteristik Aliran Islam yang Sesat dan Keliru
Selain aliran islam yang benar, aliran islam yang keliru atau sesat pun juga ada yang keliru atau sesat. Untuk itu, disini tidak akan dibahas mengenai alirannya apa saja, melainkan terkait karakteristik dan juga ciri-ciri alirat sesat tersebut secara umum.
- Tidak Sesuai dengan Rukun Iman dan Rukun Islam
Rukun iman dan rukun islam adalah pondasi dari ajaran agama. Untuk itu, jika ada aliran atau organisasi yang tidak sesuai dengan rukun iman dan rukun islam tentu saja tidak bisa dibenarkan. Aliran islam haruslah sesuai dengan rukun iman dan rukun islam.
Aliran yang tidak sesuai dengan rukun iman dan rukun islam dapat dipastikan bahwa aliran tersebut bukanlah aliran islam yang dibenarkan. Hal ini dikarenakan dasar dari islam adalah Keimanan dan Aplikasi Islam dalam keseharian. Bukan sekedar dalam pemikiran atau ucapan.
Untuk itu, sangat penting bagi umat islam memahami rukun iman, rukun islam, Iman dalam Islam, Hubungan Akhlak Dengan Iman Islam dan Ihsan, dan Hubungan Akhlak dengan Iman agar tidak terjebak kepada aliran atau kelompok yang bertentangan dengan hal tersebut.
- Melenceng dari Al-Quran dan Sunnah
Al-Quran dan Sunnah adalah dasar dari ajaran islam. Tentu saja Al-Quran dan Sunnah ini harus dipahami dengan benar beserta perangkat ilmu tafsir yang ada di dalam ajaran islam. Melenceng ini bukan berarti tidak boleh adanya perbedaan konteks, melainkan juga berbeda dengan spirit atau nilai dasar dalam Al-Quran dan Sunnag.
- Tidak Sesuai dengan Nilai-Nilai Dasar Islam
Nilai-nilai dasar islam tentunya adalah nilai yang universal dan mengarah pada keadilan dan kesejahteraan manusia di muka bumi. Untuk itu, aliran-aliran sesat tentu akan bertentangan dengan nilai-nilai dasar islam yang universal.
Biasanya, yang tidak sesuai dengan universal adalah melakukan radikalisme, penjarahan, merugikan masyarakat, memiliki nabi baru, atau nilai-nilai bentrokan lainnya. Ajaran islam tentu mengajak manusia kepada keberhasilan, kesuksesan, keadilan di Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam
- Disampaikan Secara Doktrin dan Taqlid Buta
Penyampaian dakwah adalah cara untuk menyebarkan pemikirna islam di dunia. Untuk itu, aliran sesat sangat mudah menyebar bagi mereka yang tidak memiliki pondasi pemikiran dan taqlid yang kuat. Jika aliran islam tertentu disampaikan dengan doktrin dan tanpa pendasaran maka perlu hati-hati bisa termasuk pada aliran sesat.
Selain itu, taqlid buta juga bisa merupakan salah satu ciri aliran sesat. Untuk itu, ketaatan kita manusia bukanlah kepada ulama atau manusianya, melainkan pada aturan Allah yang kelak akan kita pertanggungjawabkan. Doktrin atau taqlid buta tidak sesuai dengan fitrah manusia yang bisa berpikir dan mengkritisi.
Fitrah tersebut sesuai dengan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama .