Di dalam Al-Quran banyak dijelaskan dan disebutkan oleh Allah mengenai kebahagiaan dalam kehidupan manusia. Allah Yang Maha Tahu dan Maha Adil, mengetahui bahwa manusia adalah makhluk pencari kebahagiaan dan kepuasan untuk dirinya.
Ada kalanya manusia mencari kebahagiaan sampai Ia harus menghalalkan berbagai cara dan melupakan bentuk ibadah terhadap Allah. Akhirnya, bukan kebahagiaan yang manusia dapatkan melainkan kesesatan dan kesengsaraan akibat keliru dalam mendudukkan dan mencari kebahagiaan.
Hingga harus melawan dan bertentangan dengan Tujuan Penciptaan Manusia, Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama , Dunia Menurut Islam, Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam yang sudah ditetapkan Allah.
Untuk itu, perlu kita harus pahami bagaimana bahagia menurut Al-Quran dan bagaimana juga cara mendapatkannya, agar kebahagiaan tersebut dapat diraih dalam kehidupan manusia. Tentunya kebahagiaan adalah fitrah manusia, dan diinginkan oleh setiap orang.
Di dalam Al-Quran banyak sekali pembahasan mengenai kebahagiaan dalam hidup manusia. Secara umum, islam menjelaskan hal-hal mendasar mengenai kebahagiaan yang sering kali manusia, ulama, ataupun para filosof tidak mengenal dengan jelas apa itu kebahagiaan yang haklki. Sering kali semakin dikejar bahagia bukan semakin mendekat, melainkan semakin menjauh. Berikut adalah penjelasan Al-Quran mengenai kebahagiaan dalam hidup manusia.
“Dan (Kami buatkan pula) perhiasan-perhiasan (dari emas untuk mereka). Dan semuanya itu tidak lain hanyalah kesenangan kehidupan dunia, dan kehidupan akhirat itu di sisi Tuhanmu adalah bagi orang-orang yang bertakwa.“ (QS Az Zukruf : 35)
Di dalam Al-Quran Allah menjelaskan bahwa kehidupan dunia sejatinya adalah kehidupan yang sementara. Adapun perhiasan duniawi, kebahagiaan dunia lainnya tentu tidak ada bandingannya dengan akhirat yang Allah menjanjikan jauh lebih baik dan lebih bagus daripada apa yang ada di dunia.
Untuk itu, islam mendudukkan kebahagiaan duniawi bukan sebagai puncak atau tujuan tertinggi dari kehidupan manusia. Hal tersebut hanyalah sebagai perantara, sarana, alat, kendaraan agar manusia dapat optimal melaksanakan ibadah dan berbuat kebaikan di muka bumi.
Hakikatnya manusia adalah makhluk yang menginginkan keuntungan dalam hidupnya. Allah menjelaskan dalam Al-Quran bahwa keuntungan di akhirat adalah keuntungan yang lebih baik dan berlipat daripada keuntungan di dunia.
“Barang siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan Kami tambah keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di dunia Kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak ada baginya suatu bahagianpun di akhirat.“ (QS Asy-Syura : 20)
Tentu saja sungguh merugi, jika ada orang yang bersusah payah mempersiapkan dirinya untuk keuntungan yang tidak bernilai. Seperti orang yang membayar mahal benda yang harganya tidak ada 1% dari apa yang ia bayarkan. Untuk itu, mengejar dunia seperti membayar benda murah dengan bayaran yang mahal.
“Dan tiadalah kehidupan dunia ini melainkan senda gurau dan main-main. Dan sesungguhnya akhirat itulah yang sebenarnya kehidupan, kalau mereka mengetahui.” (QS Al Ankabut : 64)
Dalam hal ini Allah menjelaskan bahwa kehidupan dunia hanya senda gurau dan main-main. Hal ini memiliki makna bahwa kehidupan di dunia hanya sebentar sekali seperti kita bercanda dan bermain bersama teman atau keluarga. Tidak terasa, waktu sudah habis dan berlalu begitu cepat. Seperti itulah kehidupan dan kebahagiaan di dunia.
Mengejar kebahagiaan akhirat adalah pilihan yang harus dilakukan oleh manusia karena tidak ada lagi tempat dan kembali yang paling membahagiakan selain dari akhirat. Sebagaimana perintah Allah bahwa kebahagiaan dunia tidak bisa memberikan kepuasan dan semakin mencarinya malah akan semakin terperdaya oleh mereka. Seharusnya bukan kitalah yang diperbudak nafsu dunia melainkan kita yang menaklukkannya.
Untuk itu, berikut adalah cara agar dapat mengejar kebahagiaan akhirat, secara umum. Tentunya sebagai umat islam, sudah menjadi keharusan kita untuk mengoptimalkan dan mengusahakan untuk mendapatkannya.
Jika kita menginginkan kebahagiaan yang sejati kelak di akhirat, dan mengindari siksa neraka, tentu kita harus mengikuti aturan main yang sudah disiapkan dan diciptakan oleh Allah SWT, sebagai pencipta dan pemilik semesta. Manusia tidak bisa menawar ataupun membangkang, karena manusia tidak memiliki saham apapun terhadap adanya kehidupan di alam semesta ini.
Untuk itu, hal yang pertama jika manusia menginginkan kebahagiaan akhirat adalah dengan tunduk pada aturan Allah, menjalankan Rukun Islam, Dasar Hukum Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, Sumber Syariat Islam, dan Rukun Iman tanpa menawar atau mencari-cari celah untuk tidak melaksanakannya.
Sebagai makhluk yang diciptakan di bumi, manusia memiliki tujuan dan misinya tersendiri yang sudah ditetapkan oleh Allah SWT. Menjadi khalifah fil ard, adalah tujuan hidup yang sudah ditetapkan oleh Allah. Untuk itu, membangun bumi, memakmurkan kehidupan manusia, dan memberiki keselamatan juga kesejahteraan tanpa melakukan kerusakan adalah hal yang harus dilakukan oleh manusia.
Untuk bisa mendapatkan ridho dan pahala, tentunya harus dilakukan oleh manusia agar kebahagiaan di dunia dan akhirat dapat diraih.
“Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah. Barangsiapa yang berperang di jalan Allah, lalu gugur atau memperoleh kemenangan maka kelak akan Kami berikan kepadanya pahala yang besar.“ (QS An-Nisa : 74)
Berjuang di jalan Allah artinya adalah menegakkan dan mengamaliahkan seluruh perintah Allah. Adapun makna berperang tidak selalu bermakna perang dalam arti fisik. Berperang di jalan Allah dari masa ke masa dan zaman ke zaman tentu mengalami perubahan. Sedangkan, perintah untuk menegakkan dan melawan mereka yang hendak merusak aturan tersebut tetap akan ada sampai kapanpun. Untuk itu, Allah menjanjikan pahala dan balasan surga bagi mereka yang berjuang dan pereran di jalan Allah.
Itulah hal-hal yang harus dilakukan manusia jika ingin mendapatkan kebahagiaan di akhirat. Untuk itu, manusia tidak perlu khawatir jikalau memang di dunia kehidupan ini tidak memuaskan. Memang dunia bukan tempat akhir kehidupan kita. Di dalamnya ada suka dan duka yang silih berganti. Yang manusia bisa lakukan adalah melakukan kebaikan dan Allah tidak akan mendzalimi kita. Setiap kebaikan yang kita lakukan akan Allah balas dengan kebaikan pula.
“Sesungguhnya Allah tidak menganiaya seseorang walaupun sebesar zarrah, dan jika ada kebajikan sebesar zarrah, niscaya Allah akan melipat gandakannya dan memberikan dari sisi-Nya pahala yang besar “(QS An-Nisa : 40)
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…