Biografi Syekh Ali Jaber : Latar Belakang Hingga Meninggal Dunianya

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Ali saleh mohammed Ali Jaber atau yang lebih akrab disebut dengan sapaan syekh Ali Jaber adalah seorang pendakwah dan ulama asal Madinah. Syekh Ali Jaber berkewarganegaraan di Indonesia.

Syekh Ali Jaber lahir di Madinah, Arab Saudi pada tanggal 3 februari 1976 atau dalam penganggalan hijriah bertepatan dengan 3 Shafar 1396 H.

Latar Belakang Syekh Ali Jaber

Ali Saleh muhammed Ali Jaber adalah sulung dari 13 bersaudara yang lahir di Madinah, Arab Saudi. Syekh Ali Jaber sejak kecil telah mendapatkan bimbingan agama dari sang ayah.

Ayah Syekh Ali Jaber adalah seorang penceramah agama yang mengharapkan syekh Ali Jaber sebagai anak pertama bisa seperti dirinya.

Syekh Ali Jaber menjalani pendidikan formalnya dari ibtidaiyah hingga aliya di Madinah. Usai lulus sekolah menengah beliau melanjutkan pendidikan khusus pendalaman al-qur’an pada tokoh dan ulama ternama di Arab Saudi.

Selama perjalanannya dalam belajar agama, beliau rutin mengajar dan berdakwah dimana-mana. Khususnya di tempat dimana ia tinggal.

Selama di Madinah di masjid tempat ayahnya menyiarkan islam dan ilmu al-qur’an pun ia berdakwah disana. Selama dia ditempa tinggalnya sana syekh Ali Jaber aktif sebagai guru hafalan al-qur’an di masjid Nabawi.

Beliau pun menjadi imam shalat di salah satu masjid di kota Madinah. Kemudian pada tahun 2008 Syekh Ali Jaber menikah dengan umi Nadia.

Istri Syekh Ali Jaber ini wanita asal Lombok, Nusa Tenggara Barat. Dan sejak tahun 2008 itulah, Syekh Ali Jaber mulai berdakwah di Indonesia dan resmi menjadi warga negara WNI pada tahun 2012. Hingga tahun 2020 keduanya dikaruniai seorang anak. Anak Syekh Ali Jaber bernama Hasan.

Syekh Ali Jaber Dakwahnya Menyejukkan

Kehadiran Syekh Ali Jaber di Indonesia mendapatkan sambutan baik oleh masyarakat. Karena dakwahnya yang menyejukkan, penyampaian sangat rinci dilengkapi dengan ayat-ayat al-qur’an dan hadits-hadits pun ia jelaskan.

Sejak saat itu Syekh Ali Jaber mulai sering dipanggil keliling Indonesia untuk melakukan syiar islam. Sejak saat itu pula beliau rutin mengisi acara damai Indonesiaku di TV one.

Dan Syekh Ali Jaber terus mengalir, beliau mulai tampil diberbagai program televisi. Bahkan beliau juga menjadi aktor film surga menanti pada tahun 2016.

Popularitas Syekh Ali Jaber tidak kalah dengan penceramah Indonesia yang lainnya. Namun meskipun sudah tenar lewat media beliau tetap rendah hati dan masih berkeliling menjadi khatib jumat di majid-masjid kecil di plosok kota daerah tentunya.

Baca juga biografi ulama-ulama besar lainnya, seperti:

  1. Biografi Syekh Nawawi Al-Bantani
  2. Biografi Syekh Abdul Qodir Jaelani
  3. Biografi Imam Al-Ghazali
  4. Biografi Imam Bukhori

Syekh Ali Jaber Meninggal Dunia

Syekh Ali jaber meninggal dunia pada hari kamis 14 Januari 2021 pukul 09.00 WIB. Beliau meninggal di RS YARSI jakarta. Ketua yayasan syekh Ali Jaber yaitu Habib Abdurrahman telah membenarkan hal tersebut. Syekh Ali Jaber sebelumnya telah menjalani perawatan intensif setelah beliau dinyatakan positif COVID-19.

Sebelumnya, kondisinya sempat dikabarkan membaik beberapa waktu yang lalu. Selama beliau dirawat intensif karena covid kesehatan syekh Ali Jaber terus memperlihatkan perkembangan baik setiap harinya.

Syekh Ali Jaber meninggal dunia sudah dalam keadaan negatif corona. Oleh karena itu proses pemakamannya akan dilangsungkan tanpa menggunakan protokol pemakaman COVID-19.

Rencana jenazahnya akan dimakamkan di Lombok. Seperti pesan yang disampaikan syekh Ali Jaber sebelum beliau meninggal Dunia.

Deretan Kejadian yang Pernah Dialami Syekh Ali Jaber

1. Meminta Maaf karena Berbeda Pendapat dengan Ulama Nusantara

Syekh Ali Jaber merupakan seorang sosok yang rendah hati. Hal ini terlihat saat dirinya mau meminta maaf secara terbuka pada tahun 2015 karena adanya perbedaan pendapat dengan sejumlah ulama Nusantara dimana kasusnya sempat viral dan booming.

Permohonan maaf secara terbuka yang dilakukan syekh Ali Jaber pada tahun 2015 itu juga disertai permohonan bimbingan dari para ustadz, kiai dan majelis ulama Indonesia terhadap dirinya.

“Memang sudah semestinya penceramah harus baper atau bawa perasaan ketika menyampaikan dakwah dan tidak boleh baper jika dikritik masyarakat atau diingatkan oleh ulama sepuh dan senior,” kata Hariqo.

Hariqo mengatakan sikap Ali sebagai pendakwah yang meminta maaf karena perbedaan pandangan itu sikap terpuji dan patut dicontoh da’i lain jika ada ketidaksamaan dalam isi dan atau pendekatan dakwah.

2. Jadi Korban Penusukan Orang Tak Dikenal

Syekh Ali jaber pernah menjadi korban penusukan orang tak dikenal saat menghadiri wisuda perdana tahfidz taman pendidikan al-qur’an TPQ. Serta perayaan tahun baru islam 1442 H dijalan Tamin kecamatan Tanjung Karang Barat, Bandar Lampung minggu (13/9/2020) .

Menurut saksi mata bernama Andika peristiwa ini bermula ketika syekh Ali Jaber hendak memberikan hadiah kepada seorang anak yang bisa membaca Al-fatihah dengan benar. Syekh Ali Jaber yang duduk dikursi bertanya kepada anak itu mau sepeda atau hadiah lainnya.

Kemudian anak tersebut turun panggung dan menuju ke ibunya untuk bertanya. Lalu naik lagi ke panggung dan memberitaju Syekh Ali jaber dia ingin sepeda. Ali Jaber kemudian memanggil ibu si anak ke atas panggung untuk meminjam ponselnya untuk foto bersama.

Namun ponselnya ternyata rusak tidak bisa menyimpan gambar dengan baik. Ali Jaber lantas meminjam ponsel jamaah lain. Saat syekh Ali Jaber hendak meminjam handphone itu pelaku penusukan lari dari arah sebelah kanan langsung naik ke panggung dan menusuk syekh, kami semua tidak menyangka itu ucap kata andika.

Saat kejadian pelaku langsung ditangkap dan dikeroyok oleh para jamaah. Ali Jaber sendiri saat itu berdiri dan menenangkan para jamaah, meskipun pisau masih tertancap. Luka kemudian ditutup dengan 6 jahitan di bagian dalam dan 4 jahitan dibagian luar. Kasus tersebut juga telah ditangani oleh polisi.

3. Angkat Bocah Pemulung yang Baca Al-qur’an di Trotoar Jadi Anak

Beberapa bulan yang lalu, seorang bocah pemulung bernama Muhammad Ghifari Akbar ramai diperbincangkan karena fotonya sedang membaca al-qur’an di pinggir jalan tersebut dimedia sosial. Syekh Ali Jaber yang juga mengikuti perkembangan sang bocah pemulung itu lalu mengangkatnya menjadi anak.

Bahkan bersiap mempersiapkan sebagai seorang imam besar. Tak hanya itu Ali Jaber juga berencana memberangkatkan Akbar untuk pergi umroh bersamanya.

Menurut Ali Jaber sosok Akbar tepat untuk dijadikan figur percontohan lantaran mencerminkan seorang pemuda yang tidak kenal lelah. Berusaha di tengah situasi cobaan kehidupan.

“Ada beberapa permintaan, mudah-mudahan hajat saya dikabulkan. Pertama saya punya keinginan kalau Akbar terima, saya ingin ananda Akbar jadi anak angkat saya. Saya akan pimpin kamu sampai Insyaallah hafal 30 jus Al-qur’an. Saya akan memaksimalkan kamu sebagai Imam Besar di Indonesia,” kata Syekh Ali Jaber waktu itu dalam acara Kabar Petang di TVOne, Jumat (7/11/2020) lalu.

Demikianlah sekilas biografi tentang sosok Syekh Ali Jaber. Semoga bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn