Pendidikan biasanya berawal saat seorang bayi dilahirkan dan berlangsung seumur hidup sebab itu terdapat keutamaan mencari ilmu. Bahkan pada sebagian orang pendidikan bisa dimulai dari sebelum bayi dilahirkan (pendidikan pralahir). Seperti yang dilakukan seorang ibu dengan memperdengarkan musik atau memperdengarkan kitab suci Al Qur’an kepada bayi dalam kandungannya.
Menurut F Rene Van De Carr, M.D, anak dalam kandungan benar benar dapat belajar atau mempelajari kata kata yang diucapkan sang pendidik atau orang tuanya, tetapi tidak dengan cara seperti orang dewasa sebab itu terdapat amalan doa untuk wanita hamil dalam islam. Jika orang dewasa mempelajari sebuah kata kata maka ia dapat mengulanginya, mengenali dalam bentuk tulisan, dan memodifikasinya agar ia dapat berbicara atau menggunakan kata tersebut dalam kalimat dengan baik dan benar.
Beda halnya dengan bayi dalam kandungan yang cara belajarnya jauh lebih mendasar tidak seperti hukum mempelajari ilmu tajwid. Ketika sang Ibu mengajarkan kata kata kepada bayi dalam kandungannya, sang bayi hanya mendengarkan bunyinya sambil mengalami sensasi tertentu.
F. Rene Van de Carr, dkk (The Prenatal Enrichment Unit di Hua Chiew General Hospital di Bangkok Thailand) melakukan penelitian terhadap bayi dalam kandungan yang berhubungan dengan waktu terbaik untuk mempelajari al quran. Hasilnya menyatakan bahwa bayi dalam kandungan yang diberi stimulasi maka lebih cepat mahir dalam membaca, menirukan suara, menyebutkan kata pertama, tersenyum secara spontan, lebih tanggap terhadap musik, dan mampu mengembangkan pola sosial yang lebih baik saat bayi telah dewasa.
Dalam agama Islam sesuai dengan http://dasar hukum islam, pendidikan pralahir malah seharusnya dimulai sejak awal pembuahan. Jika menginginkan anak yang cerdas dan sholeh maka pasangan suami istri yang hendak melakukan hubungan seharusnya memanjatkan doa terlebih dahulu agar jika Allah mengaruniakan seorang anak maka setan tidak akan memberikan madharat kepadanya.
Sang Ibu, sebagai gurupertama seorang anak yang berperan mendidik anak sejak dalam kandungan.seharusnya menempuh berbagai metode pendidikan untuk anak dalam kandungannya,agar nantinya anak tersebut sehat secara fisik dan mental. Seorang ibu hamiltidak hanya memenuhi kecukupan gizinya saja,
tetapi juga denganmelakukan banyak doa, memperbanyak membaca atau memperdengarkan ayat suci AlQur’an, mengajak dialog janin dalam kandungannya, menjaga emosi dan kejiwaanibu, serta menjaga perilaku ibu selama mengandung. Lalu bagaimana Cara Agar Anak Mengenal Islam Sejak dalamKandungan? Simak ulasan berikut, ya.
Beberapa hal penting yangdapat dilakukan seorang ibu untuk mendidik anak dalam kandungannya secara umum antaralain:
- Perbanyak doa dan ibadah
- Sering membaca atau memperdengarkan ayat suci AlQur’an
- Ketika ibu mulai bisa merasakan gerakan janin,beri stimulasi dengan tepukan halus atau elusan
- Beri stimulasi dengan selalu mengajak bayi dalamkandungan berbicara.
- Konsumsi makanan halal dan bergizi
- Menjaga perilaku ibu yang sedang mengandung
- Selalu menjaga emosi dan kejiwaan ibu hamil,selalu berpikir positif dan berusaha menghindari konflik dengan orang lain.
1. Membacakan Doa
Membaca doa termasuk efekpositif. Karena doa orang tua adalah doa yang mustajab. Doa yang dibaca untukmemperoleh anak yang sholeh dan sholehah adalah doa Nabi Zakariya yang terdapatdidalam Al Quran, “Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anakyang baik (shaleh). Sesungguhnya Engkaulah Maha pendengar doa”, (Qs. Al Imran : 38)
2. Membacakan Al Quran.
Biasakan ibu hamil untuksering membaca Al Quran agar diperdengarkan anak didalam kandungannya. Hal inimerujuk pada penelitian tentang air yang dilakukan oleh Prof. Masaru Emoto,seorang profesor dari Jepang yang meneliti tentang air.
Beliau mengatakan bahwa air itu bisa “mendengar”, “membaca”, dan “mengerti”. Beliau juga menemukan bahwa reaksi kristal air akan menjadi “indah” apabila mendapat reaksi positif. Tubuh manusia mengandung 75% air, jadi bisa dibayangkan jika janin dalam kandungan ketika kita memberikan efek efek posotif seperti membaca Al Quran.
3. Mengajak Bicara
Pada minggu ke 25 janinsudah dapat mendengar dan mengenali suara orang orang terdekatnya, makalakukanlah komunikasi islami dengan janin dan mengelus elus perut.
4. Menjaga AsupanNutrisi Makanan
Selama bayi ada di dalamkandungan, usahakan untuk makan makanan yang bergizi dan mengandung nutrisiyang dibutuhkan bayi. Dahulukan mengkonsumsi makanan yang segar dan alami.Usahakan untuk tidak mengkonsumsi makanan makanan kaleng karena biasanyamakanan kaleng mengandung bahan pengawet dan bahan bahan kimia lainnya.
5. Menjaga Perilaku
Menjaga perilaku sangatpenting dan dibutuhkan ketika masa kehamilan. Karena akhlak orang tua sangatberpengaruh terhadap akhlak anak anaknya kelak, terutama ibu hamil. Mulai darisikap, ucapan hingga perilaku. Menghindari hal hal yang kurang baik tidak hanyaditekankan dalam masa kehamilan saja,
namun juga sampai anakdewasa. Sebab orang tua memegang peranan yang penting dalam menanamkan perilakudan adab serta akhlak yang baik kepada anak anaknya. Jika orang tua berperilakubaik maka diharapkan sang anak juga meniru serta mencontoh perilaku baik dariorang tuanya.
6. Rezeki yang halal
Agar supaya bayi menjadigenerasi terabik. Menjadi kewajiban setiap orangtua, memperhatikan setiapmakanan dan minuman yang akan dikonsusmsi. Tuhan berfirmanman:’’ makan danminumlam dari apa yang kami anugerahkan kepada kalian’’.
Islam benar benar menjagadan memperhatikan para pemeluknya agar supaya tidak sembrono di dalam mencarinafkah. Sebab, rejeki yang haram (tidak baik), akan member dampak negatifterhadap tutur, prilku, serta pertumbuhan intelektual seorang anak.
7. Mengikuti pengajian
Di dunia islam, seringkalial Qur’an dan dibacakan secara berjama’ah di dalam sebuah acara (telonan) dan tingkepan. Tidak sedikit dari para ulama’ dan ustad, ketikaistrinya sedang hamil, mereka memperbanyak membaca al Qur’an, sholawat, dzikirdan kalimah kalimah toyyibah lainnya. Mereka yakin, bahwa penggaruh dankekuatan al Qur’an itu bisamembentuk kejiwaan janin dan kelak menjadi anak yang sholih.
8. Orang tua rukun dan berkasih sayang
Dianjurkan, keduaorangtuanya senantiasa rukun, mesra, harmonis, ketika sang Ibu sedangmengandung. Jika suami istri sering gaduh (bertengkar), melakukan perbuatanmaksiat, maka otak anak akan merekam setiap apa yang telah dilakukan keduaorangtuanya.
9. Menjelaskan kepada anak mengenai perbuatan baik yang dilakukan ibu
misalnya seorang ibu yangsedang berkunjung ke rumah orang tuanya, maka segera katakana ke perut Andasambil mengetuk perut agak pelan, “Nak, kita sedang berada di rumah nenek untuksilahturahim” dan seterusnya. Atau ketika ibu sedang membaca, maka jangan lupaajak ia berbicara dan katakan apa yang menjadi aktivitas ibu,
“Nak, ibu sedang membacauntuk menambah ilmu” dan seterusnya. Ingat, jangan lupa mengajak anakberkomunikasi ketika sedang melakukan hal hal baik. Ya, seorang ibu ketikasedang hamil hendaknya tidak melakukan hal hal buruk karena ini juga akanberpengaruh pada bayi. Kerjakan segala aktivitas kebaikan yang memiliki nilaimanfaat sehingga bayi dalam kandungan pun akan merasa senang.
10. Menjelaskan soal bunyi bunyian kepada anak
misalnya terdengar suara adzanketika datang waktu untuk menunaikan ibadah shalat, maka jangan ragu untukmengatakan kepada bayi dalam kandungan Anda, “Nak, itu suara adzan, tanda waktushalat tiba, ayo kita menunaikan shalat.” Dan seterusnya. Jika ada suara bunyiyang aneh seperti suara pesawat misalnya, jelaskn kepada bayi Anda dengan lebihdulu menyapa dan mengetuknya pelan pelan dari permukaan perut.
11. Mengajarkan huruf dan angka atau apa saja yang ingin diajarkankepada anak
Ajarkan suara huruf danangka hingga kata kata kepada anak Anda pada usia kandungan. Misalnya Andaingin mengajarkan mengucap angka, maka ketuk lebih dulu perut Anda dan bacakanangka angka tersebut secara berulang ulang, ajak ia berkomunikasi seperti Andasedang bicara dengan seorang anak pada umumnya.
Cara ini biasanya dilakukan oleh para orang tua dalam mendidik anaknya menjadi seorang penghafal Al Quran. Jadi tetapkan waktu waktu khusus untuk bayi Anda bersekolah. Misalnya di pagi hari jadwal belajar angka, sore jadwal belajar huruf dan malam jadwal untuk mendengarkan kalimat atau hal lain yang ingin Anda sampaikan.
12. Kondisikan lingkungan Anda ketika hamil dengan hal hal yang baik
dan hindarkan dari hal halyang buruk, misalnya jauhkan ibu hamil dari kondisi pertengkaran rumah tangga,suara suara music keras yang menghentak hentak dan seterusnya karena itu akanmemberikan pengaruh pada perkembangan bayi Anda secara mental. Bersikaplahlembut dan baik, dan secara emosional diharapkan seorang ibu hamil lebih mampumenjaga emosinya untuk kebaikan bayi yang ia kandung.
13. Perbanyak amal shaleh
Saat hamil, perbanyaklahamal kebaikan seperti sholat di awal waktu, rutin membaca Al Quran, bersedekah,dan mengerjakan amalan amalan sunnah lainnya. Cara ini adalah bentuk pendidikanagar anak juga kelak berperilaku taat dan terbiasa mengerjakan amal amalshaleh.
Semoga para orang tuasadar, bahwa mendidik anak dimulai sejak anak masih berada dalam kandungan.Mendidik anak bukan hanya kewajiban guru di sekolah, tetapi yang terpentingmendidik anak adalah tugas ibu dan ayah.