Rasulullah SAW mengadakan sebuah perjalanan dari Mekkah menuju Madinah, dan peristiwa itu dinamakan hijrah. Hijrahnya Nabi Muhammad SAW adalah ketika beliau beserta kaum muhajirin berpindah ke Madinah untuk memenuhi perintah Allah SWT sera menjalankan misi-misi yang harus dilakukan di Madinah, salah satunya menyebarkan agama Islam.
Sebagai manusia, kita juga bisa melakukan proses hijrah, namun hijrah kita lebih ditekankan pada perubahan perilaku dalam kehidupan sehari-hari.
Secara bahasa, hijrah artinya berpindah. Namun, hijrah tidak hanya berarti berpindah saja, akan tetapi dalam makna hijrah itu terdapat sisi spiritualnya yakni, untuk bisa berpindah atau merubah diri menjadi lebih baik lagi dalam berbagai aspek.
Contohnya, dalam tata cara berpakaian, tata cara berkomunikasi dengan orang lain, dan lain sebagainya. Terutama dalam beribadah kepada Allah SWT. Dengan tujuan untuk mengharapkan rahmat dari Allah SWT serta untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih rida-Nya.
Lalu, bagaimana kita bisa bertahan sedangkan hijrah adalah ujian, hijrah adalah pengorbanan. Dalam berhijrah kita harus mempertaruhkan segalanya. Berikut beberapa cara agar bisa beristiqamah dalam berhijrah diantaranya:
Allah SWT berfirman dalam Qur’an Surat Al Baqarah ayat 218. Dalam ayat tersebut Allah menjelaskan bahwa orang yang berhijrah di jalan Allah maka, mereka tidak mengharapkan apa pun.
Melainkan mereka hanya mengharapkan rahmat dari Allah SWT. Orang yang berhijrah itu sudah semestinya tidak mengharapkan pujian dari orang lain. Sebab pujian dari orang lain itu bukan tujuan dari berhijrah.
Sabda Nabi Muhammad SAW, orang ikhlas itu dia akan melakukan apa pun yang diperintahkan oleh Allah SWT, mau itu adalah sesuatu yang dianggap berat sekalipun, karena tujuannya adalah untuk mendapatkan rida Allah SWT.
Jika misalnya, ketika di awal hijrah kita melakukan hijrah itu dengan cepat, ibarat pelari sprinter. Semangat baca informasi-informasi mengenai Islam. Akan tetapi, ketika hijrahnya sudah berlangsung lama, tiba-tiba tidak konsisten dengan semua yang dilakukan.
Sudah banyak membaca dan mengetahui ilmunya, tetapi malah tidak dipraktekan dan tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Nantinya semua itu akan sia-sia. Oleh sebab itu, berhijrahlah secara bertahap saja, khususnya dalam belajar dan dalam pengamalannya.
Jadi apabila dalam proses belajar dilakukan secara bertahap, maka pengamalannya juga akan bertahap mengikuti proses belajar.
Para ulama mengatakan bahwa bertahan dan bertahap dalam proses belajar dalam hijrah itu dinyatakan sebagai kelembutan dalam proses hijrah. Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya Allah SWT itu Maha Lembut dan Maha Mencintai kelembutan di dalam semua urusan.”
Dan sebaliknya, dalam Hadits Riwayat Muslim, menyatakan bahwa jika tanpa adanya kelembutan, segala sesuatu akan nampak jelek.
Ketika kita sudah memperoleh beberapa ilmu, maka hal yang sangat penting adalah mengamalkan ilmu tersebut. Pengamalan ini sangat penting untuk dilakukan. Karena kita mendapatkan ilmunya secara bertahap, maka dalam mengamalkannya pun dilakukan secara bertahap pula.
Hal itu jika dilakukan sedikit demi sedikit tetapi konsisten. Maka itu akan menjadi sebuah kebiasaan baru yang baik, sehingga kita akan istiqamah dalam proses hijrah yang kita lakukan. Jika ilmu yang didapat tidak diamalkan, maka kita tidak akan istiqamah dalam berhijrah.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…