Hati yang ikhlas adalah hati yang jernih. Keikhlasan hati seseorang adalah cerminan dari apa yang ia pikirkan dan ia rasakan. Tanpa ada pikiran yang jernih, pengetahuan yang baik, dan persepsi yang proporsional objektif tentu keikhlasan akan sulit untuk di capai. Hati yang ikhlas tentu menjadi dambaan setiap orang, walaupun sulit untuk mencapainya.
Ikhlas membuat seseorang lebih tenang, lega, dan bersahaja. Keikhlasan tentu bukan sekedar menerima mentah-mentah tanpa ada pertimbangan atau perasaan yang bergejolak. Ikhlas memang hasil akhir, namun proses untuk menjadi ikhlas tentu tidak tiba-tiba dan langsung berhasil.
Tanpa keikhlasan pula, manusia akan sulit untuk menjalankan misinya sebagaimana Tujuan Penciptaan Manusia , Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia , Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama yang telah ditetapkan oleh Allah. Keikhlasan juga akan mempengaruhi bagaimana manusia dalam meraih Sukses Menurut Islam, Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam. Dunia Menurut Islam memang bukan segala-galanya, untuk itu, butuh keikhlasan dalam mengelolanya.
Berikut adalah penjelasan mengenai cara membuat hati ikhlas.
Perintah Ikhlas dalam Al Quran
Di dalam Al Quran terdapat perintah agar manusia dapat ikhlas melaksanakan ibadah atau melaksanakan apapun dalam kehidupannya. Di dalam Al-Quran kata ikhlas sering kali di identikkan dengan perintah meluruskan niat atau ibadah hanya kepada Allah semata. Berikut adalah ayat-ayat mengenai perintah untuk ikhlas, di dalam Al Quran.
- (QS Saba : 46)
“Katakanlah: “Sesungguhnya aku hendak memperingatkan kepadamu suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua- dua atau sendiri-sendiri; kemudian kamu fikirkan (tentang Muhammad) tidak ada penyakit gila sedikitpun pada kawanmu itu. Dia tidak lain hanyalah pemberi peringatan bagi kamu sebelum (menghadapi) azab yang keras”
- (QS Al Hajj : 31)
“dengan ikhlas kepada Allah, tidak mempersekutukan sesuatu dengan Dia. Barangsiapa mempersekutukan sesuatu dengan Allah, maka adalah ia seolah-olah jatuh dari langit lalu disambar oleh burung, atau diterbangkan angin ke tempat yang jauh.”
- (QS Yunus : 105)
“dan (aku telah diperintah): “Hadapkanlah mukamu kepada agama dengan tulus dan ikhlas dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang musyrik”
- (QS At Taubah : 91)
“Tiada dosa (lantaran tidak pergi berjihad) atas orang-orang yang lemah, orang-orang yang sakit dan atas orang-orang yang tidak memperoleh apa yang akan mereka nafkahkan, apabila mereka berlaku ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang,”
- (QS Al Maidah : 85)
“Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya. Dan itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan (yang ikhlas keimanannya).”
Dari ayat-ayat di atas dapat dilihat bahwa istilah ikhlas dalam Al-Quran merujuk kepada kelurusan hati dan niat hanya kepada Allah SWT. Maksud dari kelurusan hati dan niat hanya kepada Allah dalah manusia benar-benar tunduk dan taat menjalankan kehidupannya mengikuti hukum Allah, aturan Allah, berbaga peringatan dari Allah, dan segala ketentuan lainnya yang telah dibuat oleh Allah untuk hamba-hamba-Nya.
Ikhlas dalam hal ini juga bukan hanya sekedar pasrah atau menerima apa adanya, melainkan kerelaan untuk berjuang dan menyerahkan hidup kita kepada Allah. Begitupun dalam QS Al Ikhlas, isi dari surat tersebut menunjukkan kepada manusia bahwa Allah adalah Esa dan kehidupan manusia hanya bergantung kepadanya.
“Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS Al Ikhlas : 1-4)
Cara-Cara Untuk Membiasakan Keikhlasan
Agar hati senantiasa dalam keadaan ikhlas baik dalam menjalankan ibadah, menghadapi ujian hidup, ataupun mendapatkan berbagai kesenangan yang juga ujian bagi manusia, tentu bukan proses sesaat untuk mendapatkan keikhlasan. Hal ini tentu sangat bergantung dari cara pandang manusia, bagaimana mendudukkan kekuasaan Allah, dan juga menempatkan secara proporsional segala bentuk masalah.
Berikut adalah Cara Membuat Hati Ikhlas :
- Mengenal dan Memahami Siapa Allah
Mengenal dan memahami siapa Allah adalah langkah awal untuk dapat mengamalkan sikap ikhlas. Mengenal dan memhami Allah tentu sebagaimana Allah sampaikan kepada manusia, karena bagaimanapun kesempurnaah Allah tidak akan dapat dipahami secara sempurna oleh keterbatasan manusia. Manusia hanya mampu memahami sebatas apa yang dapat ditangkapnya dan diinfromasikan oleh Allah melalui ayat-ayatnya, baik melalui wahyu ataupun hukum yang ada di alam.
Mengenal dan Meamhami Allah berarti mengenal sifatnya, kedudukannya, hukum-hukum, dan aturan kehidupan yang telah ditetapkan Allah kepada manusia. Dengan mengenal dan memahami siapa Allah maka manusia akan paham dan merasakan betul bahwa hidupnya sangat bergantung kepada Allah. Keikhlasan pun akan muncul. Bahkan bersyukur tiada henti.
Misalnya saja, ketika manusia mendapatkan sakit. Orang yang tidak ikhlas karena tidak mengenal Allah akan merasa emosi atau marah, bahkan mengeluh. Padahal, sakit yangdideritanya hanya 3-4 hari saja. Namun, ia yang mengenal Allah akan bersyukur dan memohon ampun atas kelalaian, karena ia tahu bahwa kenikmatan sehat yang diterimanya lebih banyak dibandingkan sakit. Hal ini karena ia tahu bahwa Aallaah adalah Maha Pemurah dan Penyayang.
- Memahamai Aturan-Aturan Allah
Sebagaimana memahami sifat-sifat dan siapa Allah, maka manusia perlu juga memahami aturan-aturan Allah yang dijalankan selama keseharian. Ketika tidak memahami aturan Allah, maka manusia akan merasaa malas atau tidak lurus niatnya daalam menjalankan aturran Allah. Misalnya saja ketika menjalankan aturan mengenai jilbab. Jika wanita tidak memahami apa alasan di balik perintah jilbab tentu ia tidak akan ikhlas untuk menjalanakannya.
Selain itu, memahami aturan Allah pun juga dapat dilakukan dengan memahami rukun islam , rukun iman , Fungsi Iman Kepada Kitab Allah, Fungsi Iman Kepada Allah SWT, dan Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia.
Untuk itu dibutuhkann juga memahami aturan Allah berikut alasan yang menyertainya, agar benar-benar ikhlas dalam menjalankaan aturan tersebut.
- Mendudukkan Segala Masalah Secara Adil dan Seimbang
Selain dari dua hal di atas maka manusia hendaknya juga dapat mendudukkan dan memahami segala masalah dengan adil dan seimbang. Hal ini dilakukan dengan senantiasa objektif, seimbang, melihat dari berbagai sudut dan persepsi dalam setiap masalah. Melihat dari sudut yang sama hanya akan membuat manusia selalu mengeluh atau tertutup jalan hidupnya.
Dengan melihat segala masalah secara adil dan seimbang, maka manusia akan mudah untuk mengambil hikmah dan kebaikan dari apa yang dialaminya. Maka tidak akan ada keluhan yang ada adalah keikhlasan. Dengan adanya keikhlasan maka manusia akan mudah untuk menjalani segala sesuatu dan dengan mudah mendapatkan jalan keluar dari kesulitan yang ada.