Tidak ada satu mahluk pun yang tidak mendapatkan masalah dalam hidupnya, terutama manusia. Bahkan seorang nabi sekalipun memiliki masalah yang akan mendatanginya.
Namun dalam Islam, masalah bukanlah sebuah beban yang akan menyusahkan bahkan menjatuhkan diri seorang hamba, melainkan sebagai sebuah tangga untuk meningkatkan keimanan pada Allah SWT. Sebagai seorang muslim, kita juga harus mampu membuat hati tetap tenang dalam menghadapi masalah agar tidak timbul masalah lainnya. Berikut ini adalah beberapa cara membuat hati tenang dalam menghadapi masalah:
1. Istighfar
Dalam menghadapi masalah apapun hendaknya kita selalu mengingat setiap kesalahan dan dosa yang kita buat. Mungkin masalah yang muncul dikarenakan kesalahan yang telah kita perbuat sebelumnya. Maka dari itu, perbanyak memohon ampun dengan mengucapkan istighfar. Rasul bersabda,
“مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ”
“Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka” (HR. Ahmad dari Ibnu Abbas dan sanadnya dinilai sahih oleh al-Hakim serta Ahmad Syakir).
Baca juga:
- Sejarah Jilbab Dalam Islam
- Hakikat Manusia Menurut Islam
- Kedudukan Wanita Dalam Islam
- Tujuan Hidup Menurut Islam
- Tips Hidup Bahagia Menurut Islam
Dengan memperbanyak istighfar, maka hati akan menjadi lebih tenang sehingga masalah pun lebih mudah dipecahkan.
Allâh Azza wa Jalla juga berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا ﴿٤١﴾ وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allâh, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” [al-Ahzâb/33:41-42]
2. Tawakal
Tidak ada daya dan upaya selain hanya Allah yang mampu. Maka dari itu, kita semua harus tawakal berserah diri pada Allah dalam menghadapi setiap masalah. Allah berfirman,
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
“Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, maka Dialah Yang Mencukupinya” (QS. Ath-Thalaq: 3).
3. Sholat
Tidak ada hal yang lebih baik lagi dilakukan untuk menenangkan hati kecuali dengan beribadah. Salah satunya adalah dengan sholat. Allah telah berjanji akan menolong hambaNya yang sedang dalam masalah jika mereka bersabar DNA sholat.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqarah [2]: 153).
Baca juga:
- hukum sholat jumat bagi wanita
- hukum meninggalkan shalat jumat
- hukum menggambar makhluk hidup
- hukum perceraian dalam islam
- hukum mencium kaki ibu dalam islam
- hukum aqiqah dalam islam
Dalam buku La Tahan, Aid Al Warni mengatakan bahwa ketika Rasulullah dilanda ketakutan atau kecemasan, maka ia akan selalu sholat. Beliau pernah berkata pada Bilal bahwa ketenangannya ada dalam sholat.
4. Berdoa
Setelah sholat, cara lain yang paling tepat untuk menenangkan hati saat ada masalah adalah dengan memperbanyak doa. Doa adalah senjata seorang mukmin dalam menghadapi setiap masalah. Rasul pun selalu meminta pertolongan lewat doa-doanya.
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu jiwa yang merasa tenang kepada-Mu, yang yakin akan bertemu dengan-Mu, yang ridha dengan ketetapan-Mu, dan yang merasa cukup dengan pemberian-Mu.” (HR. Thabrani)
“Ya Allah tenangkanlah hatiku dan jadikanlah aku orang yang memberi petunjuk dan mendapat petunjuk.” (HR. Al-Bukhari)
Baca juga:
- Hukum Bersedekah Kepada Non Muslim
- Sejarah di balik hari Asyura dalam islam
- Hukum Wudhu Menggunakan Gayung
- Amalan penghapus Dosa Zina
- Penyebab Doa Tidak Dikabulkan Allah SWT
- Manfaat Shalawat Nariyah
5. Membaca Al Qur’an
Al Qur’an adalah kitab suci yang akan selalu menenangkan hati jika dibaca dengan baik.
Syaikhul Islam Ibnul Qayyim rahimahullah dalam kitabnya Zadul Ma’ad mengatakan:
“Al-Qur`an adalah penyembuh yang sempurna dari seluruh penyakit hati dan jasmani, demikian pula penyakit dunia dan akhirat. Dan tidaklah setiap orang diberi keahlian dan taufiq untuk menjadikannya sebagai obat. Jika seorang yang sakit konsisten berobat dengannya dan meletakkan pada sakitnya dengan penuh kejujuran dan keimanan, penerimaan yang sempurna, keyakinan yang kokoh, dan menyempurnakan syaratnya, niscaya penyakit apapun tidak akan mampu menghadapinya selama-lamanya”.
6. Bersyukur
Ingatlah bahwa tidak ada manusia yang naik tingkat keimanannya tanpa mendapatkan ujian. Maka dari itu, percayalah bahwa setiap orang memiliki ujian yang berbeda-beda. Syukurilah kondisi saat ini karena ada banyak orang di luar sana yang memiliki masalah jauh lebih sulit dan berat.
Mungkin Anda memiliki masalah, namun Anda masih bisa makan, minum, berjalan. Tentu ada orang yang tidak lagi bisa menikmati kenikmatan tersebut lagi, entah karena sakit atau usia. Maka perbanyaklah bersyukur pada Allah SWT.
Allah Ta’ala berfirman,
إِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ شَكُورٌ
“Sesungguhnya Allah itu Ghafur dan Syakur” (QS. Asy-Syura: 23).
Imam Abu Jarir Ath-Thabari, menafsirkan dalil ini dengan sebuah riwayat dari Qatadah, “Ghafur artinya Allah Maha Pengampun terhadap dosa, dan Syakur artinya Maha Pembalas Kebaikan sehingga Allah lipat-gandakan ganjarannya” (Tafsir Ath Thabari, 21/531).
Baca juga:
- Cara memilih calon pendamping sesuai syariat agama
- Ta’aruf menurut Islam
- Pacaran dalam Islam
- Hukum wanita non muslim memakai jilbab
- Hukum wanita mengenakan jilbab motif menurut Islam
7. Sedekah
Sedekah mampu membuat hati menjadi lebih tenang. Dengan sedekah, kita juga akan membuka jalan lebih lebar dari solusi yang ada untuk menyelesaikan masalah.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya (artinya: ikhlas) dalam (menjalankan) agama dengan lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus” (QS. Al Bayyinah: 5).
8. Silaturahmi
Ternyata silaturahmi juga mampu membuat hati menjadi lebih tenang. Hal ini dikarenakan kita akan silaturahmi akan memudahkan jalan rejeki kita termasuk kemudahan dalam menyelesaikan masalah.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِى رِزْقِهِ وَيُنْسَأَ لَهُ فِى أَثَرِهِ فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ
“Barangsiapa senang untuk dilapangkan rizki dan dipanjangkan umurnya, maka jalinlah tali silaturrahim (hubungan antar kerabat).” (HR. Bukhari no. 5986 dan Muslim no. 2557)
Itulah beberapa cara menenangkan hati dalam menghadapi masalah. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga bermanfaat dan menambah keimanan kita kepada Allah SWT. Aamiin.