5 Cara Mendekatkan Diri Kepada Allah SWT

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Hati yang sedih dan sering marah. Ada pun hati yang begitu mudah kecewa dan kesepian. Apa penyebabnya?

Kemungkinan besar penyebabnya adalah hubungan vertikal atau hubungan antara manusia dan Allah itu kurang dekat. Untuk jiwa-jiwa yang sedang sedih, bahagia atau pun biasa-biasa saja, ingatlah:

“Cukuplah Allah sebagai penolong kami. Dan Allah sebaik-baiknya pelindung.”  (Ali-Imran: 173)

Maka agar hati kita tenang, kita harus memperbaiki hubungan vertikal kita. Dengan cara mendekatkan diri kepada-Nya. Ada beberapa cara untuk bisa mendekatkan diri kepada Allah SWT, seperti:

1. Mengucapkan Basmalah

Selalu mengucapkan basmalah di setiap kegiatan. Jangan lupa untuk menyebut nama Allah dalam setiap aktivitas yang kita lakukan.

كُلُّ أَمْرٍ ذِيْ بَالٍ لاَ يُبْدَأُ فِيْهِ بِـ : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ فَهُوَ أَبْتَ

“Semua perkara baik yang tidak dimulai dengan bacaan, Bismillahirrahmaanirrahiim, maka akan terputus (sia-sia belaka).” (HR Abu Daud)

Ketika melakukan berbagai aktivitas maka sudah seharusnya kita harus meluruskan niat dan ucapan basmalah, lalu lakukanlah usaha sebaik yang kita bisa, InsyaAllah, Allah akan membantu dalam memperoleh hasilnya.

2. Jangan Bersedih

Tetaplah kuat dan jangan bersedih hati, ketika kita sedang mendapatkan sebuah ujian. Karena Allah akan selalu memberikan sebuah hikmah dari apa yang terjadi pada diri kita. Serta Allah tidak akan memberikan ujian melebihi kapasitas kemampuan kita.

وَلَا تَهِنُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَنْتُمُ الْاَعْلَوْنَ اِنْ كُنْتُمْ مُّؤْمِنِيْنَ

“Janganlah kamu merasa lemah, dan jangan pula bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” (Ali-Imran: 139)

Maka kita harus selalu sabar. Sabar yaitu ketika sedang merasakan kegetiran hati namun kita memilih untuk mengendalikan perasaan.

3. Curhat Kepada Allah

Ketika sedang galau, kita kadang akan sibuk cari teman yang bisa menyediakan telinga untuk mendengar keluh kesah kita. Tapi cobalah membiasakan diri untuk curhat kepada Allah, membicarakan seluruh keluh kesahmu. Karena Allah selalu ada dan siap kapan pun itu.

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.”  (Al-Baqarah: 186)

4. Bersyukur

Jangan lupa untuk selalu bersyukur dengan apa yang kita punya. Bersyukur tidak cukup dengan hanya mengucapkan hamdalah. Namun, harus benar-benar yakin bahwa apa yang kita punya itu hanyalah sebuah amanah dari Allah. Pun kita harus menjaga dan mempergunakan amanah tersebut dalam hal Amar Ma’ruf Nahi Munkar.

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat.” (Ibrahim: 7)

5. Sholat dan Berdoa

Percayalah, bahwa Allah SWT itu dekat, sedekat urat leher kita sendiri. Kalau kita membutuhkan pertolongan-Nya. Maka mintalah, dengan cara menunaikan sholat lalu berdoa.

وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْاِنْسَانَ وَنَعْلَمُ مَا تُوَسْوِسُ بِهٖ نَفْسُهٗ ۖوَنَحْنُ اَقْرَبُ اِلَيْهِ مِنْ حَبْلِ الْوَرِيْدِ

“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (Al-Qaf: 16)

fbWhatsappTwitterLinkedIn