Nabi Muhammad SAW terkenal di kalangan umatnya karena budi pekerti Beliau yang luhur. Hal ini tidak ditujukan Beliau kepada orang dewasa saja. Namun Beliau juga berakhlak baik kepada anak-anak.
Beliau tidak mengabaikan dan meremehkan anak-anak meskipun anak-anak itu masih kecil. Anak-anak adalah penerus generasi kita selanjutnya.
Kita sebagai orangtua tentu saja berharap anak kita sukses dunia dan akhirat tentunya. Berikut ini hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mendidik generasi menjadi generasi penerus perjuangan nabi besar Muhammad SAW.
“Laa Ilaaha Illallah” Hal ini perlu ditanamkan pada anak sejak dini. Mengetahui siapa Tuhannya, siapa pencipta alam semesta dan dirinya. Mengajarkan tauhid sejak dini, itu sangat penting. Karena dengan adanya pengakuan “Tiada Tuhan Selain Allah” seorang anak dapat menjadi lebih taqwa, dalam menghadapi beragam masalah yang dihadapinya dalam kehidupannya kelak.
Seorang anak akan merasa takut berbuat dosa karena selalu merasakan keberadaan Allah. Seorang anak akan berani menghadapi apapun, karena tiada yang perlu ditakuti selain Allah SWT, dan banyak manfaat lainnya jika kita mengajarkan ilmu tauhid sejak dini.
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada pemberian seorang ayah untuk anaknya yang lebih utama daripada (pendidikan) tata karma yang baik.” (HR. Imam At-Tirmidzi – Imam Al – Hakim).
Sebab hal yang dapat membuat kita sukses dunia dan akhirat adalah kepatuhan kita terhadap ajaran-ajaran yang disampaikan Allah SWT dan baginda Rasulullah SAW. Bukanlah kecerdasan dan kepintaran yang tinggi yang membuat seorang anak itu berhasil dalam kehidupannya kelak, namun akhlakul karimahlah yang utama.
Bagaimana cara seseorang berhubungan dengan Tuhannya dan manusia lainnya. Dalam dunia pendidikan hal ini disebut “karakter” Karakter yang baik akan mendekatkan kesuksesan tidak hanya di dunia juga di akhirat. Oleh karena itu, tidak salah jika nabi besar Muhammad SAW sangat mementingkan pendidikan karakter bagi setiap anak, yaitu menanamkan ilmu agama sedari dini.
Dalam ilmu agama diajarkan akhlakul kharimah yang baik dan ilmu-ilmu lainnya yang terkadang masih belum bisa dimengerti oleh manusia biasa. Al-qur’an dan Hadist diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan anak secara baik nantinya. Sehingga anak tidak tersesat dalam menjalani hidup. Tidak mudah putus asa, tidak mudah marah, dan tidak mudah menyerah.
Hal-hal inilah yang lebih utama dibandingkan kepintaran dan kecerdasan semata. Ternyata hal ini sejalan dengan pendapat orang Barat, Thomas J Stanley, Ph. D, penulis buku Millionaire Mind. Ia melakukan penelitian mengenai 100 faktor yang menentukan kesuksesan, ternyata peringkat1-12 itu adalah akhlak yang baik, kecerdasan hanya berada di peringkat ke 13. Karakter yang baik itu adalah :
Dan maha suci Allah yang telah memberikan Nabi Muhammad SAW sebagai utusan memperbaiki akhlak manusia. Jauh sebelum manusia melakukan penelitian mengenai faktor kesuksesan ini, Nabi Muhammad SAW telah lebih dahulu mempraktikkannya, sebagai cerminan untuk kita dalam mendidik anak yang sukses dunia akhirat.
Nabi Muhammad SAW bersabda, “Aku tidak diutus, kecuali untuk menyempurnakan akhlak” jadi, tanamkanlah akhlak yang baik pada putra-putri kita. Agar kelak, mereka menjadi penerus generasi Muhammad. Yang tidak hanya sukses di dunia, namun di akhirat juga.
Tidak dipungkiri, anak-anak pasti pernah berbuat kesalahan, oleh karena itu kita sebagai orangtua hendaknya menegur anak dengan cara yang santun. Tidak berkata kasar, tidak mencaci, bahkan menghina anak-anak.
Mungkin anak akan patuh oleh suara keras kita sebagai orangtuanya, namun efek trauma dalam hati sang anak akan sungguh menakutkan dan membekas saat dia dewasa kelak.
Hendaklah kita mendidik anak-anak kita dengan penuh kasih, sebagaimana Luqman menasehati anak-anaknya pada surah Luqman ayat 17:
“Wahai anakku! Laksanakanlah shalat dan suruhlah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.”
Nabi Muhammad juga mencontohkan hal ini, dari Umar bin Abu Salamah r.a. berkata : “ketika masih kecil, aku pernah berada di bawah pengawasan Rasulullah SAW, dan tanganku bergerak mengulur ke arah makanan yang ada dalam piring. Maka Rasulullah SAW berkata kepadaku, “Wahai anak, sebutkanlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu.”
Demikian, Rasulullah sendiri mencontohkan menasehati dan menegur anak secara baik. Tidak dengan kata-kata keras dan kasar. Dengan demikian, diharapkan anak tumbuh menjadi generasi Islam yang dibanggakan keluarga dan masyarakat di masa depannya kelak.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…