12 Cara Mengatasi Suami Selingkuh dan Berbohong

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Selingkuh menurut islam adalah ketika pasangan sedang dekat dengan seseorang. Dan hal ini memang merupakan pemicu keretakan rumah tangga. Tetapi, ada juga bentuk ‘selingkuh’ lain yang bisa membuat hubungan pernikahan memburuk.

Salah satu bentuk perselingkuhan yang sering ditemui adalah ‘perselingkuhan’ tentang masalah keuangan, yang mana bisa menjadi penyebab pasangan suami dan istri bertengkar. Moms mungkin mengetahui suami yang berbohong masalah keuangan.

Dalam Journal of Business Management & Social Sciences Research, ‘perselingkuhan finansial’ merupakan bentuk kecurangan yang dilakukan seseorang terhadap pasangannya.

Masalah tentang keuangan keluarga menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Bahkan bisa jadi berbohong suami tidak hanya berselingkuh mengenai masalah keuangan, bisa jadi hal ini membawanya pada hubungan perselingkuhan yang sebenarnya.

Jika suami terlihat menyembunyikan sesuatu atau berbohong pada Moms mengenai berbagai hal, maka ada beberapa hal yang bisa Moms lakukan.

Salah satu tanda umum yang perlu diwaspadai dalam pernikahan adalah berbohong tentang uang. Mengutip Forbes, satu dari tiga orang Amerika mengaku berbohong tentang hal keuangan kepada pasangan mereka.

Kebohongan kecil tentang keuangan dapat menyebabkan perilaku yang lebih merusak dalam pernikahan. Berikut ini hal-hal yang perlu dilakukan bila suami berbohong masalah keuangan, mengutip The Balance.

1. Cari Tahu Hal yang Sebenarnya Telah Terjadi

Suami berbohong masalah keuangan. Sebelum Moms berhadapan dengan suami, penting untuk mencari tahu sebanyak mungkin tentang situasi saat ini sebagai bentuk penanganan suami yang berbohong mengenai masalahnya.

Jika yang dibicarakan di sini adalah masalah keuangan, Moms berarti perlu memeriksa kembali laporan keuangan selama setahun terakhir untuk melihat gambaran umum tentang besaran transaksi uang yang mungkin tidak diketahui oleh Moms.

Hal ini dilakukan supaya ketika tiba saatnya untuk berbicara dengan suami, Moms akan memiliki contoh kasus dan masalah khusus untuk dibahas.

2. Diskusikan Masalah dengan Pasangan

Penting untuk melakukan diskusi tentang berbagai masalah dalam rumah tangga secepat mungkin. Tetapi ingat, Moms harus melakukannya dengan tenang selama berdiskusi dengan suami.

Bisa jadi, suami yang berbohong tentang masalah keuangan misalnya, mungkin ternyata hanya ada salah paham atau misskomunikasi. Dengarkan apa yang dikatakan suami tentang situasinya.

Dalam diskusi dengan kepala dingin, minta pasangan untuk benar-benar jujur ​​tentang situasi yang tengah mereka hadapi, sehingga pasangan mungkin akan lebih terbuka dengan masalah yang tidak disadari.

3. Pertimbangkan untuk Memisahkan Uang Sementara Waktu

Dalam hal masalah perselingkuhan keuangan, Moms mungkin bisa mempertimbangkan untuk memisahkan keuangan sampai suami dapat membuktikan bahwa dirinya tidak lagi berbohong tentang keuangan.

Buat anggaran dengan baik dan bagi dengan rata bersama suami. Menurut Debt, pembuatan anggaran adalah salah satu alat paling penting dalam membangun masa depan finansial yang sukses.

Terlebih dahulu, atur anggaran rumah tangga dan hitung besaran kontribusi dengan persentase yang sama dari penghasilan Moms dan suami untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangga.

Lalu, sisa uang tersebut harus disimpan terpisah dalam rekening masing-masing. Sehingga, Moms dan suami harus saling bertanggung jawab dalam hal membelanjakan uang tersebut.

4. Tetapkan Tujuan yang Jelas

Penting menetapkan tujuan jelas tentang apa yang perlu dilakukan suami yang telah berbohong tentang masalah keuangan, sehingga ia mendapatkan kepercayaan kembali dan memperbaiki situasi keuangan keluarga.

Misalnya bila suami berhutang, maka hutang itu harus dilunasi secepatnya. Jika suami punya masalah kecanduan belanja, maka perlu berkonsultasi. Bila suami senang membeli koleksi barang tertentu, bisa dibicarakan baik-baik.

5. Terima Perasaan yang Ada

Kemungkinan besar akan merasa seperti berada di rollercoaster emosional untuk sementara waktu. Perlu waktu untuk mengatasi rasa sakit karena memiliki pasangan yang tidak setia.

Jangan berharap campuran perasaan dan ketidakpercayaan hilang bahkan jika Moms mencoba memaafkan suami dan memperbaiki pernikahan kita. Pernikahan Moms telah berubah dan sangatlah wajar untuk mendukakan hubungan yang pernah dimiliki.

6. Jangan Membalas Dendam

Berbeda jika suami melakukan perselingkuhan dalam rumah tangga dengan hadirnya orang ketiga. Dikhianati oleh pasangan kita tentu bisa memicu kemarahan Moms. Dalam keadaan marah, naluri pertama kita mungkin adalah menghukum pasangan dengan menjelak-jelekannya kepada teman-temannya (atau lebih buruk lagi, di media sosial), atau berpikir ikut berselingkuh untuk membalas dendam.

Moms mungkin mendapatkan rasa kepuasan sementara dari tindakan semacam ini, tetapi pada akhirnya tindakan tersebut dapat merugikan kita sendiri, membuat Moms berada dalam kondisi marah alih-alih berfokus pada penyembuhan diri dan melanjutkan hidup, sendiri atau bersama.

Pikirkan juga sebelum Moms memberi tahu keluarga. Mereka kemungkinan besar akan memiliki pendapat yang kuat tentang apa yang harus kita lakukan, baik meninggalkan suami atau mempertahankan rumah tangga. Tapi tidak ada orang lain yang benar-benar mengerti apa yang terjadi dalam pernikahan orang lain. Saat Moms merenungkan bagaimana melanjutkan, yang terbaik adalah merahasiakan detailnya.

7. Menggambar Batas

Toleransi Moms terhadap kebohongan tertentu mungkin berarti lebih sedikit konflik dalam keluarga dan lebih banyak harmoni di rumah. Tetapi apa yang terjadi jika pasangan yang berbohong mencoba menutupi perselingkuhan?

Akankah Moms akhirnya memutuskan untuk menantang kebohongan atau mungkin mengakhiri pernikahan dengan suami? Atau akankah Moms “diam saja” dengan harapan perselingkuhannya akan segera berakhir?

Beberapa orang yang pernah dibohongi mungkin tidak dapat mengatasi reaksi atau emosi yang mereka rasakan. Mereka tidak bisa melupakan perasaan pengkhianatan dan perselingkuhan itu sendiri. Dalam kasus ini, mungkin sudah waktunya untuk mencari bimbingan dari seorang profesional kesehatan mental.

8. Cobalah untuk Merawat Diri Kita

Moms mungkin mengalami beberapa reaksi fisik akibat stres seperti mual, diare, masalah tidur (terlalu sedikit atau terlalu banyak), gemetar, sulit berkonsentrasi, tidak ingin makan atau makan berlebihan.

Setelah kejutan awal berlalu, cobalah yang terbaik untuk makan makanan sehat, tetap pada jadwal, tidur pada jam-jam yang teratur, berolahraga setiap hari, minum banyak air dan bersenang-senang.

9. Hindari Menyalahkan Diri Sendiri

Menyalahkan diri sendiri, pasangan atau pihak ketiga tidak akan mengubah apa pun dan itu hanya akan membuang-buang waktu dan energi saja. Cobalah untuk tidak berperan sebagai korban, jika Moms bisa membantunya, atau berkubang dalam mengasihani diri sendiri.

Masalah itu hanya akan membuat Moms merasa lebih tidak berdaya dan berpikiran buruk tentang diri kita sendiri.

10. Jauhkan Anak-Anak dari Masalah

Situasi ini terjadi antara Moms dan suami dan tidak boleh melibatkan anak-anak kita. Sekalipun Moms telah memutuskan untuk mengakhiri pernikahan.

Berbagi detail tentang perselingkuhan hanya akan menempatkan anak-anak pada posisi yang tidak dapat dipertahankan. Hal ini juga dapat menyebabkan mereka cemas, membuat mereka merasa terjebak ditengah dan dipaksa untuk memihak.

11. Siapkan Waktu untuk Berbicara dengan Suami

Atur waktu untuk kita dan suami untuk duduk bersama membicarakan hal ini, sehingga Moms dapat mengajukan pertanyaan apa pun yang perlu dijawab tentang sejarah dan ruang lingkup perilakunya.

Moms mungkin memiliki banyak pertanyaan. Penting untuk meluangkan waktu dan memikirkan semuanya. Beberapa pertanyaan adalah tentang detail kejadian. Kapan hal ini mulai terjadi? Apa sebenarnya yang terjadi?

Yang lain tentang memeriksa apakah saat-saat ketika Moms merasa ada sesuatu yang salah sebenarnya karena perselingkuhan. Moms mungkin ingin tahu apakah ada sesuatu yang terjadi ketika suami berada diluar rumah lebih lama atau pergi keluar untuk bertemu dengan seorang rekan kerja.

Satu-satunya cara agar kita dapat pulih sepenuhnya dari pengkhianatan ini adalah agar suami berkomitmen untuk menghentikan perilaku ini ke depan dan bersedia untuk berterus terang dan memberi tahu Moms semua yang ingin kita ketahui.

Tetapi penting bagi Moms untuk bertanggung jawab menentukan apa yang perlu diketahui. Bagi beberapa orang, banyak informasi yang berguna. Bagi yang lain, ini mengarah pada perenungan dan ingatan yang mengganggu.

Moms harus memutuskan apa yang terbaik untuk diri kita. Bertanya tentang detail dan sejarah tidak boleh hanya sekali. Kewajiban suami terhadap istri harus bersedia menjawab pertanyaan kapan pun Moms memilikinya dan ingin mengajukannya.

12. Cari Bantuan Konseling

Jangan mencoba mengatasi ketidaksetiaan suami sendirian. Mengutip American Association for Marriage and Family Therapy, sebelum Moms membuat keputusan tentang apakah akan mengakhiri pernikahan atau tidak, sebaiknya bicarakan dengan konselor pasangan, yang akan bersikap netral dan dapat membantu Moms memperoleh pemahaman tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Moms dapat mengajukan pertanyaan kepada pasangan dan berbagi perasaan kita untuknya tanpa kehilangan ketenangan.

Terapis berpengalaman dapat membantu kita berkomunikasi dengan lebih baik dan memproses perasaan bersalah, malu, dan apa pun yang mungkin dirasakan. Jika Moms memutuskan untuk mengakhiri pernikahan, Moms akan tahu bahwa telah berusaha semaksimal mungkin untuk membuatnya berhasil.

fbWhatsappTwitterLinkedIn