Dalam Islam, setiap muslim wajib mengenal Allah Sang Pencipta. Namun sebelum kita mengenal Allah, ada baiknya untuk mengenal diri sendiri terlebih dahulu. Dengan mengenal diri sendiri, maka kita akan jauh lebih mudah mengenal Allah SWT.
1. Intropeksi diri
Sebagai seorang muslim, kita diwajibkan untuk melakukan intropeksi diri. Kita harus mengerti apa saja yang telah kita lakukan selama ini. Rasul bersabda,
n intropeksi diri. Kita harus mengerti apa saja yang telah kita lakukan selama ini. Rasul bersabda,
وَإِنَّمَا يَخِفُّ الحِسَابُ يَوْمَ القِيَامَةِ عَلَى مَنْ حَاسَبَ نَفْسَهُ فِي الدُّنْيَا
“Sesungguhnya hisab pada hari kiamat akan menjadi ringan hanya bagi orang yang selalu menghisab dirinya saat hidup di dunia” [HR. Tirmidzi].
Baca juga:
- Manfaat Mempelajari Ilmu Tauhid
- Manfaat Membaca Buku Menurut Islam
- Nasib Al Qur’an di Hari Kiamat
- Mengenang Wafatnya Pedang Allah Khalid bin Walid
- Hukum Membatalkan Perjanjian Dalam Islam
2. Mengenal diri zahir
Diri manusia pada dasarnya terdiri dari 2 bagian, yakni diri zahir dan diri batin. Pada diri zahir, kita dapat menyaksikan kebesaran Allah SWT. Kita dapat melihat wujud fisik kita sendiri sebagai pengenalan awal akan diri sendiri. Allah berfirman dalam surat Al-Insan ayat 2,
إِنَّا خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ مِنْ نُطْفَةٍ أَمْشَاجٍ نَبْتَلِيهِ فَجَعَلْنَاهُ سَمِيعًا بَصِيرًا
Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat.
Allah menciptakan kita dari setetes mani hingga kita menjadi seorang manusia seperti sekarang ini. Kita dapat melihat, mendengar, berbicara, dan bergerak berkat izin dan kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT.
3. Mengenal diri batin
Diri batin adalah ruh yang ada di dalam diri kita sendiri. Sebelum mengenal Allah, dalam ilmu tasawuf dijelaskan bahwa kita harus bisa mengenal diri kita sendiri. Salah satu cara untuk mengenal diri sendiri adalah melihat ke dalam kalbu kita. Allah berfirman,
وَفِى اَنْفُسِكُمْ اَفَلاَ تُبْصِرُوْنَ
Dan di dalam diri kamu apakah kamu tidak memperhatikannya. (az-Zariat: 21)
Baca juga:
- Hukum Membakar Bendera Tauhid
- Cara menerima ujian dari Allah
- Penyebab Terhalangnya Jodoh dalam Islam
- Cara Menghindari Pelet Menurut Islam
- Hukum akad nikah di bulan ramadhan
Rasul sendiri juga menegaskan mengenai sesuatu dalam batin manusia yang harus dilihat dengan baik agar bisa mengenal diri sendiri. Rasul bersabda bahwa Allah berfirman,
بَنَيْتُ فِى جَوْفِ اِبْنِ آدَمَ قَصْرًا وَفِى الْقَصْرِ صَدْرً وَفِى الصَّدْرِ قَلْبًا وَفِى الْقَلْبِ فُؤَادً وَفِى الْفُؤَادِ شَغْافًا وَفِى الشَّغَافِ لَبًّا وَفِى لَبِّ سِرًّا وَفِى السِّرِّ أَنَا (الحديث القدسى)
“Aku jadikan dalam rongga anak Adam itu mahligai dan dalam mahligai itu ada dada dan dalam dada itu ada hati (qalbu) namanya dan dalam hati (qalbu) ada mata hati (fuad) dan dalam mata hati (fuad) itu ada penutup mata hati (saghaf) dan dibalik penutup mata hati (saghaf) itu ada nur/cahaya (labban), dan di dalam nur/cahaya (labban) ada rahasia (sirr) dan di dalam rahasia (sirr) itulah Aku kata Allah”. (Hadis Qudsi)
Hati atau kalbu yang dimaksud disini adalah hal yang gaib yang memiliki sifat kebaikan dan keburukan di dalamnya dan bergantung pada keimanan kita. Rasul bersabda,
…اَلاَوَاِنَّ فِى الْجَسَدِ مُدْغَةً اِذَاصَلُحَتْ صَلَحَ الْجَسَدُ كُلُّهُ وَاِذَافَسَدَتْ فَسَدَ الْجَسَدُ كُلُّهُ آلآوَهِيَ الْقَلْبُ
“Ingatlah bahwa di dalam tubuh itu ada segumpal darah, bila ia telah baik maka baiklah sekalian badan.Dan bila ia rusak, maka rusaklah sekalian badan. Dan bila ia rusak maka binasalah sekalian badan, itulah yang dikatakan hati”.
Baca juga:
- Hukum Mengkritik Ulama Dalam Islam
- Sejarah di balik hari Asyura dalam Islam
- Fadhilah Bismillah
- Amalan Penghapus Dosa Zina
- Penyebab Doa Tidak Dikabulkan Allah SWT
- Manfaat Shalawat Nariyah
4. Mengingat tujuan penciptaan
Cara lain untuk mengenal diri sendiri adalah mengingat kembali bahwa tujuan dari manusia diciptakan adalah untuk beriman kepada Allah SWT. Kita diciptakan sebagai khalifah di muka bumi yang memiliki tujuan hidup untuk beribadah hanya kepada Allah SWT.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلاَئِكَةِ إِنِّي جَاعِلُُ فِي الأَرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَن يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَآءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لاَ تَعْلَمُونَ {30} وَعَلَّمَ ءَادَمَ الأَسْمَآءَ كُلَّهَا ثُمَّ عَرَضَهُمْ عَلَى الْمَلاَئِكَةِ فَقَالَ أَنبِئُونِي بِأَسْمَآءِ هَؤُلآءِ إِن كُنتُم صَادِقِينَ {31} قَالُوا سُبْحَانَكَ لاَ عِلْمَ لَنَآ إِلاَّ مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ {32} قَالَ يَآءَادَمُ أَنبِئْهُم بِأَسْمَآئِهِمْ فَلَمَّآ أَنبَأَهُمْ بِأَسْمَآئِهِمْ قَالَ أَلَمْ أَقُل لَّكُمْ إِنِّي أَعْلَمُ غَيْبَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَأَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا كُنتُمْ تَكْتُمُونَ {33}
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat : “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.” Mereka berkata : “Apakah Engkau hendak menjadikan di bumi itu siapa yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Allah berfirman : “Sesungguhnya Aku me-ngetahui apa yang tidak Engkau ketahui.” Dia mengajar kepada Adam nama-nama seluruhnya, kemudian memaparkannya kepada para malaikat, lalu berfirman : “Sebutkanlah kepadaKu nama-nama benda itu, jika kamu ‘orang-orang’ yang benar.” Mereka berkata : “Maha suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Allah berfirman : “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini !” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman : “Bukankah sudah Aku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan kamu sembunyikan?” ( Al-Baqarah/2 : 30-33 )
Baca juga:
- fungsi iman kepada qada dan qadar
- hukum memakai emas putih dalam islam
- tips menghadapi pernikahan dalam islam
- hukum membayar fidyah dalam islam
- konsep kesetaraan gender dalam perspektif islam
Itulah beberapa cara untuk mengenal diri sendiri sebelum mengenal Allah. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga bermanfaat dan semakin menambah keimanan kita pada Allah SWT. Aamiin.