6 Cara Menghadapi Kesulitan Hidup Paling Mudah

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Semua manusia menginginkan kebahagiaan dan keceriaan dalam hidupnya. Namun, kebahagiaan yang dialami oleh setiap manusia pasti akan berganti menjadi situasi yang tidak diinginkan, yaitu masa-masa sulit. Karena kita hidup di dunia yang fana.

Allah SWT menciptakan sesuatu itu berpasang-pasangan termasuk kebahagiaan juga, maka Allah juga menciptakan kesulitan yang biasanya membuat manusia merasa sedih ketika dalam kondisi kesulitan. Dan hampir setiap manusia tidak menginginkan kesulitan.

Namun kesulitan dapat membuat manusia lebih bisa menghargai orang lain, menghargai waktu, serta belajar untuk lebih baik lagi. Dalam firman-Nya Q.S. Al-Mulk ayat 2:

اۨلَّذِىۡ خَلَقَ الۡمَوۡتَ وَالۡحَيٰوةَ لِيَبۡلُوَكُمۡ اَيُّكُمۡ اَحۡسَنُ عَمَلًا ؕ وَهُوَ الۡعَزِيۡزُ الۡغَفُوۡرُۙ‏

“Yang menciptakan mati dan hidup, untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa, Maha Pengampun.”

Ayat tersebut memberitahukan bahwa Allah SWT menciptakan hidup dan mati untuk menguji manusia mana manusia yang paling baik amalnya.

Maka dari itu, sudah sewajarnya jika kita akan menghadapi berbagai kesulitan karena hal itu merupakan ujian dari Allah SWT dan perlu diingat bahwa ujian tersebut bukan untuk membebani kita tetapi untuk mengangkat derajat kita di hadapan-Nya.

Pepatah mengatakan, “Mampu berbahagia di masa senang itu biasa, tapi mampu bahagia di masa yang sulit itu luar biasa.”

Maka supaya kita bisa menyikapi kesulitan-kesulitan yang dialami, kita harus tahu bagaimana caranya menghadapi kesulitan-kesulitan dalam hidup. Diantaranya, ada 6 cara yang harus dilakukan, sebagai berikut:

1. Berpikir Positif

Peribahasa mengatakan, “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya” Arti dari peribahasa ini tidak hanya mengenai sifat seorang anak yang tidak jauh berbeda dengan orang tuanya.

Tetapi peribahasa ini juga bisa berarti, orang yang berpikiran positif maka dia akan melakukan hal-hal yang baik pula. Begitu pun sebaliknya, jika orang berpikiran negatif maka perbuatan yang dilakukannya juga cenderung buruk.

Senantiasa optimis juga perlu dilakukan. Pemikiran optimis akan melahirkan kegiatan yang optimis-produktif.

2. Berdamai dengan Nasib

Nasib dalam bahasa Arab sering dipahami sebagai takdir, baik itu takdir baik ataupun takdir buruk. Yang disebut nasib itu tidak hanya datang tanpa sebab, tetapi ada hubungan kausalitasnya. Dan sebagian dari nasib itu adalah akibat dari apa yang manusia lakukan.

Oleh sebab itu, jika mendapatkan nasib yang beruntung dan membahagiakan atau mendapatkan nasib yang buruk dan menyengsarakan, seyogyanya melakukan introspeksi diri.

Pada akhirnya, seseorang akan menerima nasib dari apa yang ditanamnya dan perjuangkan. Kebahagiaan akan didapatkan ketika melalui proses panjang untuk meraih kebahagiaan tersebut. Dan kesulitan akan didapat karena semua itu merupakan cermin diri yang telah dilakukan sebelumnya.

3. Selalu Menabur Kebaikan

Apabila di waktu sedang bahagia kita selalu membantu orang lain. Maka ketika dalam keadaan sulit akan ada orang-orang yang menolong kita. Sehingga, ketika dalam keadaan sulit kita tidak akan lama terjepit di masa yang sulit.

4. Jangan Mengeluh

Seberat apa pun masalah yang sedang dihadapi, jangan sampai menggerutu apalagi sampai putus asa. Selama kita yakin bahwa semua ini mampu untuk diatasi. Ingatlah bahwa mengeluh itu hanya akan merugikan diri sendiri.

5. Hilangkan Kata ‘Tapi’

Hidup tentunya ingin menjadi lebih baik lagi. Ketika seseorang selalu berkata ‘tapi’ ketika diberi nasihat atu apa pun. Maka itu hanya sibuk mencari-cari alasan sehingga hidup tidak menjadi lebih baik lagi.

6. Sabar

Seperti dalam sebuah cerita, duka akan membawa cerita yang indah. Di sinilah kita  harus bersabar lagi saat kita mengira kesabaran sudah pada ujungnya.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ اِنَّ اللّٰهَ مَعَ الصّٰبِرِيْنَ

Wahai orang-orang yang beriman! Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar. (Al-Baqarah: 153)

fbWhatsappTwitterLinkedIn