6 Cara Menjadi Pemuda yang Positif Menurut Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang masuk ke dalam kelas kata nomina (kata benda), pemuda memiliki 5 arti yaitu orang yang masih muda, orang muda (pemuda harapan bangsa), orang muda laki-laki, remaja, dan teruna (para pemuda akan menjadi harapan bangsa).

Kemudian Soekarno pernah mengatakan, “Beri aku seribu orang tua niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku sepuluh pemuda niscaya akan ku guncang dunia,” begitulah ucapan pendiri bangsa kita akan peran penting pemuda sebagai tongkat estafet masa depan bangsa.

Usia muda adalah usia yang sangat produktif, usia di mana seseorang sedang mencari dan membentuk jati diri. Namun usia muda tergolong diremehkan karena kurang akan pengalaman, padahal di usia muda adalah awal mula dari mencari pengalaman tanpa takut memikirkan konsekuensinya.

Dalam prosesnya perkembangan di usia muda akan mengalami banyak pergolakan secara fisik, psikologis dan sosial, yang mana akan menghasilkan perilaku yang baik ataupun buruk, oleh karena itu pembekalan akan syariat Islam akan membuat pemuda lebih terarah ke arah yang positif, pemuda yang berakhlak baik, dan pemuda yang menjadi bibit keberhasilan masa depan.

Seperti sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam:

نِعْمَتَانِ مَغْبُوْنٌ فِيْهِمَا كَثِيْرٌ مِنَ النَّاسِ: الصِّحَّةُ وَالفَرَاغُ

“Dua nikmat yang banyak manusia tertipu di dalam keduanya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang ”. (HR. Bukhori, Timidzi, dan Ibnu Majah)

Abdul Fattah bin Muhammad dalam Qimatuz Zaman ‘Indal ‘Ulama mengatakan bahwa kata “ tertipu” dalam hadits ini berarti merugi, maksudnya adalah banyak manusia yang merugi dalam kenikmatan sehat dan waktu luang.

Pertanyaannya sudah berapa banyak waktu yang kita jalani? Apakah bermanfaat? Atau malah sia sia? Perihal waktu, sudah banyak contoh kehidupan yang lalai dikarenakan terlena oleh dunia, bersenang-senang menikmati masa muda dan ujung-ujungnya menyesal melewatkan waktu keemasan.

Sebaliknya dengan orang yang berhasil dan memanfaatkan waktu muda dengan baik, berpeluh-peluh dalam menuntut ilmu, bermimpi dan mencoba mewujudkannya. Lalu setelah terlihat masa istirahat maka yang didapati adalah rasa kesenangan akan keberhasilan dalam memanfaatkan waktu dengan baik.

Lalu bagaimana caranya agar menjadi pemuda yang positif? Berikut kiat-kiat menjadi pemuda yang positif:

1. Selektif dalam Memilih Teman

Teman diibaratkan sebagai cerminan terhadap kita, karena sedikit banyaknya apa yang dilakukan seorang teman maka akan sangat mempengaruhi pergaulan kita juga, oleh karena itu selektif dalam memilih teman bergaul sangat diperlukan agar kita tetap terjaga dalam hubungan atau pergaulan yang baik.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, mungkin dia akan membakar  pakaianmu, atau engkau mendapatkan bau yang buruk”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Dari hadits tersebut dapat digambarkan secara nyata dengan fenomena yang terjadi di masa sekarang, di mana banyak pergaulan yang mencerminkan perilaku pemuda yang diluar dari kata positif.

Sebaliknya dengan pemuda yang bergaul dengan baik, dan mencerminkan pula bagaimana perilaku positif, hal ini bisa dipungkiri dengan selektif dalam memilih teman bergaul sangatlah penting, untuk menunjang kepribadian yang matang dalam berfikir agar dapat membedakan perbuatan yang baik dan perbuatan yang buruk

2. Haus akan Ilmu

Pemuda yang haus akan ilmu akan mencerminkan karakter yang berwawasan luas, matang dalam berfikir, berinovatif, dan kreatif. Karena dengan ilmu kita akan merasa hidup dan bebas menjadi orang terpelajar,

Kemudian akan sangat penting bagi kita bersungguh-sungguh dalam mempelajari ilmu agama, mempelajari ilmu syar’i akan membuat seorang pemuda berakhlak Rabbani. Dengan mencakup ilmu dunia dan akhirat maka lahirlah karakter pemuda yang indah akhlaknya serta luas wawasannya akan ilmu.

Kemudian diperlukan pula dalam mencari ilmu yaitu dengan ikhlas, karena ikhlas kepada Allah ganjarannya sangat besar dan berharga, mencapai sesuatu yang tinggi dan mahal maka akan semakin sulit menggapainya maka dari itu dibutuhkan kesungguhan dan kegigihan dalam mencapainya.

Oleh karena itu pemuda yang malas tidak akan memperolehnya dan mendapatkannya karena yang mendapatkannya adalah pemuda yang selalu mengawasi hatinya dan memaksakannya untuk giat dalam belajar, buah dari ikhlas kita dalam belajar akan menjadikan kita bermanfaat untuk diri kita sendiri dan orang lain.

3. Mempergunakan Waktu dengan Baik

Pemuda yang positif adalah pemuda yang mempergunakan waktu dengan baik, seperti  halnya dengan belajar giat, mengikuti kegiatan sosial, ikut dalam majlis, dan lain-lain.

Di masa pandemi sekarang untuk mematuhi protokol kesehatan, banyak sekolah yang tidak diijinkan melaksanakan belajar tatap  muka, masjid yang dibatasi jumlah jamaahnya, majlis ta’lim yang ditiadakan untuk berkumpul, dan kegiatan sosial harus benar-benar memakai protokol kesehatan.

Maka dari itu untuk menunjang masa-masa yang terbatas  ini, media online semakin banyak mengeluarkan ide-ide kreatif untuk membantu para pemuda agar tetap beraktifitas dengan baik di rumah saja.

Kemudian selaku pemuda melenial dan berada di masa pandemi diperlukannya mengolah waktu dengan baik yaitu dengan bersungguh-sungguh mengikuti kegiatan daring di rumah, belajar online bersama teman-teman, mengikuti kajian-kajian online yang diadakan, dan ikut serta dalam kegiatan lomba-lomba online yang akan mengasah kemampuan masing masing.

Kemudian untuk mempergunakan waktu dengan baik sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan masing-masing yaitu dengan mengomsumsi makanan yang halal lagi baik, rajin berolahraga guna menjaga kebugaran tubuh.

4. Yakin Terhadap Diri Sendiri

Overthinking masalah pemuda jaman sekarang adalah sangat mudah terpengaruh oleh orang lain, minimnya akan kepercayaan diri yang mengakibatkan lebih banyak insecure dari pada bersyukur

Setiap individu itu memiliki kelebihannya masing-masing. Maka dari itu tak perlu membandingkan diri sendiri dengan orang lain, melainkan kitalah yang harus membangun potensi diri dan mengembangkan kelebihan masing-masing.

Karena pemuda adalah sebuah kotak yang menyimpan mutiara indah, dengannya ambil sebanyak mungkin pelajaran dan pengalaman yang bisa kamu dapatkan, berusahalah untuk mencari jati diri sendiri dan percaya dengan kemampuan pribadi.

Memang untuk mengenal diri sendiri adalah perjalanan panjang seumur hidup, seterusnya kamu harus senantiasa berbenah diri untuk menjadi lebih baik lagi.

Nah, kalau sudah mengenal diri sendiri, setidaknya seorang pemuda bisa lebih menghadapi masalah dengan sabar, kemudian akan menjalani hidup dengan sadar dan tenang, pemuda yang ingin berubah menjadi lebih akan mau untuk berbenah diri dan menjadikan versi diri sendiri dalam hal terbaik.

5. Membangun Karakter Visioner

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia visioner adalah karakter yang memiliki sudut pandang kedepan atau wawasan kedepan, seorang visoner akan mahir dalam merancang apa-apa saja yang harus dilakukan untuk ke depannya, karakter ini tentu akan membantu para pemuda menjadi seorang yang giat dan berusaha untuk mencapai apa yang ia inginkan.

Jika dilihat dari kepribadian pemuda yang visioner maka mereka akan benar-benar memiliki ideologi yang kuat untuk mencapai hal-hal yang telah dirancang,  memang jika membahas takdir, hanya Allah yang tahu tetapi Allah telah berfirman dalam QS. Az-Zumar: 53

قُلْ ياَ عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمِ لَا تَقْنَطُوا مِن رَحْمَةِ الَّلهَ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمٌ

“Katakanlah wahai hamba hamba Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa dosa semuanya”.

Ayat ini menggambarkan bahwa Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang mana Allah ingin hambanya untuk tidak berputus asa terhadap apa yang di lakukan.

Dan jika ditarik kesimpulannya maka setiap insan haruslah optimis dalam memperjuangkan yang ia inginkan, memang benar yang memiliki rancangan hidup kita adalah Allah tetapi kita juga punya niat yang harus kita usahakan.

Jika takdir yang tidak baik bisa di ubah dengan usaha dan doa maka kenapa tidak untuk kita selalu berusaha mencapai kebaikan. Hal ini benar benar selaras dengan katakter visioner yang akan membantu para pemuda dalam mewujudkan kepribadian yang berwawasan luas.

6. Berakhlak Baik

Berakhlak dengan akhlak yang disyariatkan oleh agama islam yaitu dengan jujur, amanah, berani, malu, bertanggung jawab, menjaga kesucian, dermawan, mengerjakan apa yang diperintahkan Allah dan menjauhi semua larangan Allah, membantu orang lain yang kesusahan, dan akhlak-akhlak baik yang telah tertera dalam Al Qur’an dan sunnah.

Berakhlak baik adalah tanda-tanda orang yang akan senang kehidupannya di dunia dan akhirat, begitu juga dengan pemuda yang berakhlak baik maka akan timbullah kebaikan-kebaikan yang lain di sekitarnya.

Untuk mengambil contoh dalam berakhlak baik maka lihatlah Akhlak Rasulullah shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang mana akhlak beliau adalah Akhlak Al-Qur’an, beliau juga mengatakan bahwa kedudukan Akhlak itu tinggi dalam agama islam, Rasululloh shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ

“Bertakwa kepada Allah dan berakhlak dengan Akhlak yang baik”. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Dan Ibnu Majah)

Juga beliau bersabda:

إِنَّ مِنْ أَحِبَّكُمْ إِلَيَّ وَأَقْرَبِكُمْ مِنِّي مَجْلِسًا يَوْمَ اْلقِيَامَةِ أَحْسَنُكُمْ أَخْلَاقًا

“Sesungguhnya di antara orang orang yang paling aku cintai dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat denganku yaitu orang-orang yang paling baik akhlaknya.”

Maka dari itu jika pemuda masa kini memiliki akhlak yang baik maka akan menjadikan negeri ini, negeri yang Baldatun Toyyibatun Wa Rabbun Ghafur, negeri yang memiliki generasi yang benar benar mengutamakan akhlak dan ilmu (dunia dan akhirat).

Enam kiat tersebut jika dilakukan maka akan berdampak positif di masa kini dan masa depan karenanya pemuda adalah tongkat estafet di masa kini dan masa depan yang akan menjanjikan kebaikan kepada generasi selanjutnya.

Seperti halnya menjadi benteng bagi arus zaman yang mudah sekali menenggelamkan kebanyakan pemuda dalam kesenangan duniawi, sehingga pemuda yang berkarakter Rabbani, tidak akan akan memiliki masalah serius pemuda zaman sekarang.

Seperti yang kita ketahui bersama jika pemuda jaman sekarang tidak selektif dalam memilih teman, tidak haus akan ilmu, tidak mempergunakan waktu dengan baik, tidak yakin terhadap diri sendiri, tidak memiliki karakter visioner, dan tidak berakhlak baik maka yang didapati adalah  kehancuran yang membawa kepada hal seperti pergaulan yang buruk, pemuda yang kurang akan ilmu, pemuda yang takut akan masa depan, kurang kepercayaan diri, kufur ilmu dan kufur nikmat, serta pemuda yang akan mencerminkan generasi yang kacau balau untuk ke depannya.

Karena pemuda adalah tongkat estafet masa depan yang akan membawa hasil untuk kedepannya baik yang baik atau yang buruk, maka dari itu sangat penting di sini untuk mewujudkan hal-hal yang menunjang kegemilangan bangsa dengan mendidik dan bekerjasama dalam membantu para pemuda agar menjadi generasi emas yang membawa keberhasilan untuk negeri tercinta dan untuk kehidupan abadi di akhirat nanti.

Hal ini tentu diperlukan adanya pemerintah yang memberikan pendidikan yang layak, akses belajar yang memadai, adanya pembinaan karakter, dan memberi perhatian dalam memperbaiki akhlak pemuda yang perlu dibina.

Jika hal ini benar-benar dilakukan dengan benar maka pemuda masa kini akan membangun keberhasilan di masa nanti dan akan dilanjutkan oleh generasi-generasi yang berakhlak baik lagi taat kepada Allah Azza Wa Jalla, karena dengan takut kepada Allah maka akan timbullah karakter yang membawa kepada kebaikan yang paham akan hal yang harus dijauhi dan hal yang yang harus dilakukan dengan benar berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah.

Allah Subhanahu Wa Ta’ala juga telah memberikan ciri ciri pemuda yang akan dinaungi Allah pada hari penaungan yaitu dalam hadits riwayat muslim dan bukhori

سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ إِمَامٌ عَادَلٌ وَشَابُّ نَشَأَ فِي عِبَادَةَ اللَّه وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللَّهَ فِي خَلاَءَ فَفَضَتْ عَيْناَهُ وَرَجُلُ قَلْبُهُ مُعَلَّقُ فِي المَسْجِدِ وَ رِجُلاَنِ تَحَابَّا فِي الَّلهَ وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبَ وَجَمَالٌ إِلَ نَفْسِهَا قَالَ إِنِّي أَخَافُ اللَّه وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفاَهَا حَتَّى لَا تَعْلَمْ شِمَالُهُ مَا صَنَعَتْ يَمِينُهُ

“Ada tujuh golongan manusia yang akan dinaungi oleh Allah dibawah naungan ‘Arsynya pada hari tidak ada naungan selain naungan Allah Azza wa Jalla (yaitu) : imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam ibadah kepada Allah Azza wa Jalla , seorang laki laki yang mengingat Allah dalam kesunyian (kesendirian) kemudia dia meneteskan air mata karena takut akan azab Allah, seorang laki laki yang hatinya selalu bergantung dengan masjid masjid Allah, dua orang yang saling mencintai dan mereka berkumpul dan berpisah karena Allah, dan seorang laki laki yang diajak berzina oleh seorang perempuan yang memiliki kedudukan dan cantik akan tetapi dia menolak dan berkata,” sesungguhnya aku takut kepada Allah”, dan seorang laki laki yang bersedekah dengan sesuatu yang ia sembunyikan, sampai sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang  diinfakkan oleh  tangan kanannnya”. [HR.Bukhori dan Muslim].

Oleh karena itu menjaga masa muda sangatlah penting karena pemuda hari ini adalah tongkat estafet masa depan, pemuda hari ini adalah bibit unggul kemenangan, pemuda hari ini adalah mimpi gemilang dan tiket keberhasilan suatu negeri. Jadilah tongkat estafet masa depan yang berhasil dengan ilmu dunia dan ilmu akhirat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn