Hidup setiap orang berbeda-beda. Namun, hampir setiap orang menjalani kehidupan ini dengan perjuangan yang tidak mudah. Hampir tidak ada orang yang hidup bebas tanpa melalui persoalan hidup.
Jadi, jika saat ini Anda merasa kesulitan dengan suatu permasalahan hidup, janganlah terus berkeluh kesah! Sebab di luar sana masih ada orang-orang yang memiliki permasalahan hidup lebih berat namun tetap semangat berjuang mencari solusi.
Ketika penat memikirkan kehidupan ini, mungkin sudah saatnya Anda menenangkan pikiran dengan mengingat Sang Khalik, Allah subhanahu wa ta’ala. Telah tertulis dalam Al Qur’an bahwa dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS. ar-Ra’du: 28).
Allah menurunkan kitab Al Qur’an bukan hanya untuk dibaca, tetapi juga dipelajari dan dijadikan sebagai pedoman hidup. Dalam Al Qur’an terdapat dasar agama Islam yang disebut dengan aqidah. Apakah aqidah itu?
Aqidah dibentuk dari kata al-‘aqdu ( الْعَقْدُ ) yang artinya ikatan, at-tautsiiqu ( التَّوْثِيْقُ ) yang artinya keyakinan yang kuat, al-ihkaamu ( اْلإِحْكَامُ ) yang berarti menetapkan, dan ar-rabthu biquw-wah ( الرَّبْطُ بِقُوَّةٍ ) yang artinya mengikat dengan erat.
Secara istilah, aqidah ialah keimanan dalam hati dan jiwa yang tertanam dengan kuat. Beriman dalam Islam berarti meyakini Allah dengan sepenuh hati tanpa keraguan sedikitpun.
Aqidah memiliki fungsi yang penting dalam kehidupan sehari-hari yang dimana jika Anda mampu mengamalkannya maka berbagai kemudahan hidup akan Anda dapatkan.
Berikut ini diulas mengenai fungsi aqidah dalam kehidupan sehari-hari.
Berpegang Teguh Pada Jalan yang Lurus dan Jauh dari Kesesatan
Beriman kepada Allah dibuktikan tidak hanya melalui ucapan, tetapi juga perbuatan. Dalam hal ini, wajib hukumnya bagi setiap umat Islam menjalani perintah Allah dan manjauhi segala larangan-Nya. Setiap bentuk amalan atau ibadah yang dikerjakan harus sesuai dengan ketentuan dalam Al Qur’an dan Hadits yang shahih.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولاً مِنْ أَنْفُسِهِمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلالٍ مُبِينٍ
“Sungguh, Allah telah memberi karunia (yang besar) kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus kepada mereka seorang Rasul dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, menyucikan (jiwa) mereka, dan mengajarkan kepada mereka al-Kitab (al-Qur-an) dan al-Hikmah (as-Sunnah). Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Rasul) itu, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” (Qs. Ali ‘Imraan: 164).
Bagi setiap hamba yang beriman dan bertakwa, maka insya Allah akan terjaga dalam lindungan Allah subhanahu wa ta’ala di tengah kehidupan yang berwarna ini.
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Rabbmu (al-Qur’an) dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada (hati manusia), dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Qs. Yuunus : 57).
Menanamkan Akhlak yang Mulia dalam Diri
Aqidah yang dipelajari dengan benar akan memunculkan kesadaran diri dan membentuk akhlak yang mulia. Sebab setiap sikap dan perbuatannya akan berdasar pada Al Qur’an dan As-Sunnah. Pribadi dengan akhlak yang mulia merupakan agen terbaik untuk membawa kehidupan yang lebih baik. Hubungan akhlak dengan iman dan ihsan tertuang dalam dalil berikut ini.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَكْمَلُ المُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Tirmidzi no. 1162. Dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Ash-Shahihah no. 284.)
مَا مِنْ شَيْءٍ يُوضَعُ فِي الْمِيزَانِ أَثْقَلُ مِنْ حُسْنِ الْخُلُقِ وَإِنَّ صَاحِبَ حُسْنِ الْخُلُقِ لَيَبْلُغُ بِهِ دَرَجَةَ صَاحِبِ الصَّوْمِ وَالصَّلاَةِ
“Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat timbangannya dari akhlaq mulia ketika diletakkan di atas mizan (timbangan amal) dan sungguh pemilik akhlaq mulia akan mencapai derajat orang yang mengerjakan puasa dan shalat.” (HR. Abu Dawud dan At Tirmidzi, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah No. 876)
Itulah beberapa fungsi aqidah dalam kehidupan sehari-hari. Semoga mampu menjadi bahan kajian yang bermanfaat bagi kita semua.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…