Hukum Memakai Hijab Seperti Punuk Unta dalam Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Pada zaman yang sudah modern ini sehingga sudah terlalu banyak tekhnologi yang semakin canggih dan sangat mudah untuk di jumpai dengan gaya yang semakin modern. Dimana setiap orang mempunyai gaya dan kreasi nya tersendiri, dan dimana saat ini ada yang sedang lagi trend yaitu hijab yang seperti punduk unta.

Bagaimana memakai hijab seperti punduk unta? dimana dalam penggunaan hijab ada tonjolan dibelakang yang seperti punduk unta sehingga dinamakan hijab punduk unta. Tonjolan yang menyerupai punduk ini bisa buatan dan bahkan bisa alami seperti menggunakan rambut yang digelung. Atau bisa juga menggunakan ciput, Macam Macam Ciput yang sudah beraneka ragam sehingga sangat mudah untuk memilih nya. Ciput juga merupakan salah satu pendukung dalam berhijab.

Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda :

مِنْ أَهْلِ النَّارِ لَمْ أَرَهُمَا قَوْمٌ مَعَهُمْ سِيَاطٌ كَأَذْنَابِ الْبَقَرِ يَضْرِبُونَ بِهَا النَّاسَ وَنِسَاءٌ كَاسِيَاتٌ عَارِيَاتٌ مُمِيلاَتٌ مَائِلاَتٌ رُءُوسُهُنَّ كَأَسْنِمَةِ الْبُخْتِ الْمَائِلَةِ لاَ يَدْخُلْنَ الْجَنَّةَ وَلاَ يَجِدْنَ رِيحَهَا وَإِنَّ رِيحَهَا لَيُوجَدُ مِنْ مَسِيرَةِ كَذَا وَكَذَا
۞رواه أحمد ومسلم في الصحيح ۞

Artinya : “Ada dua golongan penduduk neraka yang belum aku melihat keduanya yaitu kaum yang membawa cemeti seperti ekor sapi untuk mencambuk manusia (maksudnya penguasa yang dzalim), dan perempuan-perempuan yang berpakaian tapi telanjang, cenderung kepada kemaksiatan dan membuat orang lain juga cenderung kepada kemaksiatan. Kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta yang berlenggak-lenggok. Mereka tidak masuk surga dan tidak mencium bau wanginya. Padahal bau wangi surga itu tercium dari jarak perjalanan sekian dan sekian waktu (jarak jauh sekali).” (HR. Muslim dan yang lain).

Penjelasan Para Ulama :

1. Imam An Nawawi dalam Syarh-nya atas kitab Shahih Muslim berkata :

  • “Hadis ini merupakan salah satu mukjizat Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa ‘Ala Alihi Wa Sallam. Apa yang telah beliau kabarkan kini telah terjadi. Adapun “berpakaian tapi telanjang”, maka ia memiliki beberapa sisi pengertian.
  1. Artinya yaitu menggunakan nikmat Allah tetapi dalam keadaan telanjang dari bersyukur kepada-Nya.
  2. Mengenakan pakaian akan tetapi dalam keadaan telanjang dari semua perbuatan yang baik dan memperhatikan akhirat serta menjaga ketaatan.
  3. Menyingkap beberapa dari bagian tubuhnya untuk diperlihatkan keistimewaan atau keindahan, maka mereka adalah wanita yang berpakaian tetapi telanjang.
  4. Memakai pakaian tipis, Menggunakan pakaian tetapi telanjang dalam satu makna.
  • Akan tetapi ada penjelasan yaitu “maa`ilaatun mumiilaatun”, maka ada juga yang mengatakan : menyimpang dari aturan Allah.
    • “Mumiilaat” artinya mengajarkan perempuan lain untuk berbuat seperti halnya dengan apa yang seperti mereka lakukan.
    • Akan tetapi ada juga yang mengatakan, “maa`ilaat” adalah berlenggak-lenggok ketika berjala yaitu seperti menggoyangkan pundak.
    • pendapat lain “maa`ilaat” adalah wanita yang menyisir rambutnya dengan menggunakan gaya condong ke atas, dalam hal ini memiliki arti yaitu model para pelacur yang sudah dikenal.
    • “Mumiilaat” adalah wanita yang menyisir rambut dengan gaya.
    • “maa`ilaat” maksudnya cenderung kepada lelaki.
    • “Mumiilaat” yaitu yang menggoda laki-laki dengan perhiasan yang mereka perlihatkan.

[AdSense-B]

Sehingga bisa dijelaskan lagi bahwa “kepala-kepala mereka seperti punuk-punuk unta”, artinya yaitu mereka para wanita yang sudah membuat kepala mereka yang menyeruoai unta.

2. Al Maaziri berkata

Dan mungkin juga maknanya adalah bahwa mereka itu sangat bernafsu untuk melihat laki-laki dan tidak menundukkan pandangan dan kepala mereka.

3. Al Qoodhiy

Memilih penafsiran bahwa itu adalah yang menyisir rambutnya dengan gaya condong ke atas. Ia berkata : yaitu dengan memilin rambut dan mengikatnya ke atas kemudian menyatukannya di tengah-tengah kepala sehingga menjadi seperti punuk-punuk unta.

Lalu ia berkata : ini menunjukkan bahwa maksud perumpamaan dengan punuk-punuk unta adalah karena tingginya rambut di atas kepala mereka, dengan dikumpulkannya rambut di atas kepala kemudian dipilin sehingga rambut itu berlenggak-lenggok ke kiri dan ke kanan kepala.

[AdSense-C]

Dalam hadits tersebut jelas bahwa wanita-wanita yang menggunakan punuk unta pada hijabnya termasuk golongan orang-orang yang merugi di akhirat kelak. Mereka tidak akan mencium bau surga yang sebenarnya dalam jarak yang jauh sekali pun dapat tercium.

Tapi, itu memang sudah ketetapan dari Allah SWT akibat kelakuan mereka sendiri. Mereka bangga dengan apa yang mereka pertontonkan. Padahal, dari perbuatan yang seperti itulah mereka telah berbuat kesalahan yang berakibat fatal bagi dirinya.

Apabila telah ada ketetapan dari Allah baik berupa perintah atau pun larangan, maka seorang mukmin tidak perlu berpikir-pikir lagi atau mencari alternatif yang lain. Terima dengan sepenuh hati terhadap apa yang ditetapkan Allah tersebut dalam segala permasalahan hidup.

Allah subhanahu wa ta’ala berfirman :

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا

Artinya : “Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu’min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Q.S. Al-Ahzab : 36).

fbWhatsappTwitterLinkedIn