Iblis adalah moyangnya syaitan. Ia memiliki banyak sekali pengikut dan keturunan yang membantu melancarkan tugasnya menggoda dan menjerumuskan manusia hingga berpaling dari ajaran Allah.
Sebuah riwayat dari Zaid bin Mujahid yang dikutip oleh Muhammad Isa Dawud dalam bukunya Dialog dengan Jin Muslim (1997) menyatakan,
“Iblis mempunyai lima anak, yang masing-masing diserahi urusan tertentu. Kemudian dia memberi nama masing-masing anaknya itu Tsabar, Al-A’war, Maswath, Dasim, dan Zalnabur. Tsabar adalah Iblis yang bertanggung jawab dalam masalah musibah yang di situ dia mendorong manusia untuk berkeluh-kesah, mencabik-cabik baju, meratap-ratap dengan ratapan jahiliah, dan lain sebagainya. Al-A’war bertanggung jawab terhadap merajalelanya perzinaan. Dia mendorong orang untuk melakukan perzinaan dan memperlihatkannya kepada mereka sebagai sesuatu yang menyenangkan. Maswath bertanggung jawab terhadap penyebaran kebohongan yang kemudian didengar oleh seseorang yang selanjutnya menyebarkannya dengan baik. Orang tersebut akan menemui kaumnya lalu mengatakan, “Ada orang yang sangat tampan yang tidak saya ketahui narnanya. Dia menyampaikan kepadaku begini dan begitu.” Dasim adalah Iblis yang menemani seseorang ketika dia menemui keluarganya, lalu memperlihatkan berbagai aib pada diri mereka, sehingga orang itu menjadi marah-marah tidak karuan. Sedangkan Zalnabur adalalah Iblis yang bertugas di pasar-pasar dan mengibarkan, bendera-nya di sana.”
Dari kutipan riwayat di atas, jenis-jenis syaitan yang wajib diwaspadai adalah sebagai berikut.
1. Tsabar
Tsabar adalah jenis syaitan yang tugasnya mengganggu orang yang sedang dilanda kesusahan atau ditimpa musibah seperti kematian dan lain sebagainya.
Tsabar membuat orang yang dilanda musibah kerap mengeluh, tidak bersabar, dan marah terhadap ketetapan Allah atas dirinya.
Agar terlindung dari Tsabar, hendaknya umat muslim mengucapkan,
“Aku berlindung kepada Allah dari gangguan setan, Tsabar, yang terkutuk, berikut pengikut-pengikut dan anak-anaknya.”
Selain berdoa, umat muslim juga harus mengingat kembali cara menghadapi musibah dalam Islam agar musibah yang dihadapi justru menjadi ladang ibadah yang berpahala.
2. Al-A’war
Zina dalam Islam hukumnya adalah haram karena termasuk dosa besar. Dan jenis syaitan yang mempermudah terjadinya perzinahan adalah Al-A’war.
Caranya adalah dengan memperindah bagian bawah tubuh wanita ketika mereka keluar rumah.
Agar terlindung dari Al-A’war, setiap muslim hendaknya selalu memohon perlindungan kepada Allah setiap saat dan setiap waktu dan berpakaian sesuai adab.
Bagi wanita berpakaian sesuai adab berpakaian dalam kehidupan sehari-hari. Dan ketika keluar rumah pun harus merujuk pada adab keluar rumah bagi seorang wanita dalam Islam.
3. Maswath
Jenis syaitan yang tugasnya menciptakan berbagai macam kebohongan adalah Maswath.
Dalam stadium lanjut, setan jenis ini bahkan dapat memperlihatkan dirinya dalam wujud manusia. Ia ikut serta dalam pertemuan yang diselenggarakan manusia dan menyebarkan kebohongan di sana.
Parahnya, manusia yang tidak menyadari hal ini justru ikut menyebarkan kebohongan-kebohongan yang telah diciptakan oleh Maswath.
Agar terlindung dari Maswath, selain memohon perlindungan kepada Allah, umat muslim juga harus memahami bahwa hukum menyebar berita hoax dalam Islam adalah dilarang.
4. Dasim
Dasim adalah jenis syaitan yang kerap berusaha untuk membuat ikatan perkawinan menjadi tercerai berai. Caranya adalah dengan membuka aib atau memfitnah pasangannya sehingga terjadi perceraian menurut Islam.
Agar terlindung dari syaitan jenis ini, sebaiknya mengucapkan,
“Aku berlindung kepada Allah dari gangguan syaitan, Dasim, yang terkutuk, serta pengikut-pengikut dan anak-anaknya.”
5. Zalnabur
Bagi yang sering berbelanja ke pasar, hendaknya mewaspadai Zalnabur karena ia adalah jenis syaitan yang kerap bergentayangan di pasar-pasar di seluruh dunia.
Mereka kerap membuat sesama manusia bertengkar, mencaci maki, berselisih, dan bahkan saling bunuh.
Dari uraian di atas disimpulkan bahwa syaitan apapun jenisnya akan selalu berusaha untuk menggoda manusia agar berpaling dari ajaran Allah.
Untuk itu, hal terpenting yang dapat dilakukan adalah memohon perlindungan kepada Allah dari gangguan dan kejahatan mereka, kapan pun dan dimana pun.