Menurut Tafsir Al Qur’an Hidayatul Insan, yang dimaksud dengan sahur adalah waktu sebelum fajar menyingsing mendekati subuh. Salah satu amalan sunnah saat bulan Ramadhan yang dijalani oleh umat muslim adalah makan sahur. Para ulama sepakat bahwa hukum makan sahur adalah sunnah. Makan sahur sangat dianjurkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam karena besarnya pahala sahur di bulan Ramadhan jika ditunaikan serta di dalamnya terdapat keberkahan dunia dan akhirat bagi seorang muslim.
Dalam suatu riwayat disebutkan,
Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abu Iyas telah menceritakan kepada kami Syu’bah telah menceritakan kepada kami ‘Abdul ‘Aziz bin Shuhaib berkata, aku mendengar Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu berkata, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur ada barakah.”
(HR. Bukhari)
Adapun makna berkah atau barokah sejatinya adalah turun dan tetapnya kebaikan Allah pada sesuatu. Berkah atau barokah dapat mendatangkan kebaikan, pahala, serta manfaat bagi si penerima berkah atau barokah. Berkah atau barokah ini hanya akan diperoleh jika seorang hamba benar-benar menaati segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.
Adapun keberkahan dalam makan sahur di antaranya adalah sebagai berikut.
Baca juga:
1. Menaati perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
Keberkahan dalam makan sahur yang pertama adalah menaati perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebagai muslim, wajib hukumnya beradab dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan cara menaati perintah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Hal ini dikarenakan menaati perintah Rasul sama halnya dengan menaati perintah Allah SWT. Dan setiap muslim yang menaati Allah dan Rasul-Nya sejatinya telah memperoleh kemenangan yang besar. Dalam Al Qur’an Allah SWT berfirman yang artinya,
“Barangsiapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu) maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.”
(QS. An Nisaa’ : 80)
Allah SWT juga berfirman dalam Al Qur’an yang artinya,
“Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka ssungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.”
(QS. Al Ahzab : 71)
2. Simbol syiar Islam
Salah satu tanda kesempurnaan puasa di bulan Ramadhan. Karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjadikan sahur sebagai salah satu simbol syiar Islam yang membedakan kaum muslimin dari orang Yahudi dan Nasrani. Dari ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Pembeda antara puasa kami dan puasa ahlul kitab adalah makan sahur.”
(HR. Muslim)
3. Waktu dikabulkannya doa
Waktu sahur termasuk sepertiga malam terakhir sekaligus merupakan salah satu waktu terkabulnya doa di bulan Ramadhan. Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Di malam hari terdapat suatu waktu yang tidaklah seorang muslim memanjatkan doa kepada Allah berkaitan dengan dunia dan akhiratnya bertepatan dengan waktu tersebut melainkan Allah akan memberikan apa yang ia minta. Hal ini berlaku di setiap malamnya.”
(HR. Muslim)
Keutamaan doa di sepertiga malam terakhir atau waktu sahur diterangkan dalam riwayat berikut.
“Rabb kita tabaroka wa ta’ala turun setiap malam ke langit dunia hingga tersisa sepertiga malam terakhir, lalu Dia berkata : “Siapa yang berdoa kepada-Ku, aku akan memperkenankan doanya. Siapa yang meminta kepada-Ku, pasti akan Kuberi. Dan siapa yang meminta ampun pada-Ku, pasti akan Kuampuni.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Baca juga:
4. Waktu yang utama untuk beristighfar
Selain merupakan waktu terkabulnya doa, waktu makan sahur juga merupakan waktu yang utama untuk beristighfar. Allah SWT berfirman dalam Al Qur’an yang artinya,
“(Juga sebagai) orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.”
(QS. Ali Imran : 17)
5. Mendapat shalawat dari Allah dan doa dari para malaikat
Dari Abu Sa’id Al-Khudri, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Makan sahur adalah makan penuh berkah, janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan Malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur.”
(HR. Ahmad, Syaikh Syu’aib Al Arnauth mengatakan bahwa hadits ini shahih lighoirihi)
Demikianlah ulasan singkat tentang keberkahan dalam makan sahur. Artikel lain yang dapat dibaca antara lain adab puasa Ramadhan, jenis amalan baik di waktu sahur, dan hukum tidak sahur di bulan Ramadhan. Semoga bermanfaat.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…