3 Kegiatan di Bulan Ramadhan yang Menghasilkan Pahala

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat ditunggu – tunggu setiap umat Muslim di dunia. Bulan Ramadhan merupakan bulan yang penuh berkah. Di Bulan ini para setan dibelenggu, pintu Surga dibuka lebar – lebar serta pintu neraka ditutup rapat – rapat. Di bulan ini setiap ibadah yang kita lakukan juga bisa mendapat pahala berlipat ganda. Maka, bulan ini tentu sangat dinanti – nanti kedatangannya karena terdapat begitu banyak kebaikan di dalamnya. Sehingga kita juga perlu mengetahui apa saja hikmah bulan ramadhan sehingga kita bisa fokus beribadah dan memperbanyak amal kebaikan di Bulan yang penuh berkah ini.

Di bulan ini pula Al-Qur’an telah sempurna diturunkan dan perintah berpuasa juga turun pada bulan ini dalam Surat Al-Baqoroh ayat 183-185 seperti berikut :

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (Al Baqoroh : 183)

“(yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Al Baqoroh : 184)”.

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”  (Al Baqoroh ” 185)

(Baca : Puasa Ramadhan dan Cara Pelaksanaannya)

Salah satu aktivitas utama di Bulan Ramadhan adalah berpuasa. Namun, bukan berarti kita mengabaikan amalan ibadah lainnya di Bulan Ramadhan. Mencontoh pada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam, ada amalan yang bisa kita lakukan dan maksimalkan pada bulan Ramadhan.

Dari segala macam kebaikan yang bisa dilakukan di dalam Bulan Ramadhan, ada amalan yang perlu menjadi fokus untuk dikerjakan selama Bulan Ramadhan. Berikut merupakan 3 amalan yang bisa dimaksimalkan dalam Bulan Ramadhan yang dicontohkan oleh Rasulullah Shallahu Alaihi Wassalam :

Ibadah Malam

Ada ibadah sholat yang hanya bisa dilakukan pada saat Bulan Ramadhan. Ibadah sholat ini termasuk Qiyam. Perlu diketahui bahwa Rasulullah Shallalahu Alaihi Wassalam menyebutnya dengan Qiyam. Ada dua pengertian Qiyam, yang pertama bisa diketahui dalam surat Ke 73 (Al-Muzammil) ayat 1-2. Di dalam ayat ini menjelaskan bahwa sholat yang langsung ditunaikan setelah sholat Isya tanpa harus tidur telebih dahulu, dan sholat ini biasa disebut Qiyamul Lail. Kemudian Qiyam yang kedua bisa diketahui dalam surat ke- 17 (Al-Isra) ayat 79-81.

Dalam ayat tersebut menjelasakan bahwa pelaksanaan sholat yang mendahuluka tidur terlebih dahulu, maka disebut dengan Tahajud. Ibadah malam atau Qiyam ini bisa dimudahkan penyebutannya oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam sehingga memudahkan umat-umatnya untuk bisa menjalaninya. Kita bisa melakukannya setelah menunaikan sholat Isya, dan juga pada malam hari ketika ada sesuatu sehingga baru pada malam hari baru mulai mengerjakannya pun tidak dilarang. (Baca : Cara Agar Tidak Malas Sholat).

Untuk rokaat-nya sendiri ada beberapa riwayat yang bisa diikuti. Saat tinggal bersama Aisyah, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wassalam menunaikan 11 Rokaat sholat dengan urutan 4, 4, dan 3 rokaat witir. Sementara riwayat yang lain mengatakan pada saat Rasulullah berada di rumah istrinya yang lain (Maimunah), Rasulullah juga menunaikan 11 rokaat dengan didahului 2 rokaat Sholat yang ringan yang disebut dengan Khofiifatayn. Qiyam pada saat di sini juga berjumlah 11 rokaat dengan urutan 2, 2, 2, 2, 2, 2, dan 1 rokaat. Saat tidak berada di rumah istrinya, Rasulullah menunaikan Qiyam bersama sahabat – sahabatnya di Masjid dengan 23 rokaat. Untuk urutannya 2, 2, 2, 2, 2, 2, 2, 2, 2, 2, dan 3 rokaat. (Baca : Malam Lailatul Qadar)

Baca juga:

Sifat Shalat Qiyam:

  1. Tarawih. Kebanyakan dari kita memahami bahwa nama sholat ini adalah Tarawih, padahal Tarawih ini adalah sifat sholatnya yang tenang. Mulai dari bacaannya yang tenang dan juga gerakan sholatnya yang tenang.
  2. Perbanyak Baca Ayat. Setiap kebaikan yang dilakukan di Bulan Ramadhan maka akan mendapatkan 10 kebaikan. Sama seperti membaca 1 huruf dalam Al-Qur’an yang mendapatkan 10 kebaikan dikalikan lagi 10 kebaikan.
  3. Muhasabah. Mengevaluasi diri dalam setiap sholat – sholatnya. Belajar menangisi kesalahan dan perbuatan yang pernah dibuat sehingga membuat kita meminta Ampun pada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.

baca:

Sahur 

Adalah waktu singkat menjelang Fajar. Kisaran 20 sampai 30 menit menjelang Fajar. Seluruh aktivitas yang dikerjakan pada waktu Sahar ini adalah Sahur. Aktivitas yang bisa berupa makan, berdzikir dan lainnya ini disebut dengan sahur. Karena kegiatan sahur ini bukan hanya makan. Apabila Fajar atau Shubuhnya jam 4.30, maka waktu saharnya adalah jam 4. Maka dari itu apabila ada yang melaksanakan makan sahur sebelum waktu Sahar, maka itu bukan makan Sahur. Hal itu sama saja seperti makan pada malam hari dengan bermaksud dengan menambah energi dan kekuatan pada saat berpuasa nantinya.

Kalau kita bisa menjalani hal ini, maka kita bisa mendapatkan barokah. Ada suatu nilai yang bertambah di dalam aktivitas ini. Dalam waktu sahar ini, kita juga diperkenankan untuk melakukan istighfar. Karena waktu ini sangat singkat, ada baiknya waktu makan sahur dan waktu untuk istigfar ini dibagi sehingga bisa menadapatkan keberkahan dalam waktu Sahar. Di dalam waktu Sahar ini kita diperkenankan untuk membaca istighfar sesuai dengan Surat Az-Zariyat ayat 18 berikut :

وَبِالْأَسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Artinya : Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar.

Ibadah Siang

Ibadah pada siang hari di Bulan Ramadhan ini merupakan ibadah yang dilakukan dari mulai terbit Fajar hingga matahari terbenam (Buka Puasa). Ibadah yang dilakukan pada siang hari ini tentu saja melaksanakan ibadah puasa dan juga sholat wajib lainnya. Pada saat bulan Ramadhan ini adalah saatnya memperbaiki kuantitas dan kualitas sholat yang kita kerjakan. Sepeti hadits shahih yang menyebutkan bahwa :

Siapa saja yang sholat 12 rokaat menyertai sholat fardhunya, di siang dan malam, maka Allah akan balas dengan dibangunkan satu rumah khusus di Surga.”

Adapun 12 rokaat yang bisa diamalkan sebagai berikut :

Kualitas dalam sholat kita juga perlu diperbaiki. Kebanyakan orang yang sholat tidak paham apa yang dibaca pada sholatnya. Inilah saatnya mendalami dan menambah kualitas sholat yang bacaannya belum dipahami. Hal ini bisa dimulai dengan mencari tahu apa artinya setiap bacaan yang dibaca pada saat mulai sholat seperti doa iftitah supaya bisa lebih mendalami kekhusyuan dalam sholat. (Baca : Persiapan Puasa Ramadhan Menurut Islam)

Bulan Ramadhan ini juga saatnya berinteraksi dengan Al-Qur’an. Karena pada bulan ini Al-Qur’an diturunkan. Maka inilah waktu yang tepat untuk kita yang memaksimalkan ibadah pada bulan Ramadhan dengan menambah aktivitas amalan bulan Ramadhan. Cara memulai interaksi dengan Qiraat Qur’an atau Tilawah Qur’an. Qiraat Qur’an ini berarti membaca Al-Qur’an dengan benar tanpa makna.

Sementara Tilawah Qur’an membaca Al-Qur’an dengan maknanya.  Semoga amalan Kegiatan di Bulan Ramadhan ini bisa kita maksimalkan sehingga kita bisa menjadi pribadi yang bertakwa di mata Allah Subhanahu Wa Ta’ala. (Baca : Ngabuburit)

fbWhatsappTwitterLinkedIn