Keistimewaan Bulan Syawal yang Jarang diketahui

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Bulan Ramadhan baru saja berakhir seminggu yang lalu. Sesuai penanggalan Islam, setelah bulan Ramadhan adalah bulan Syawal yang merupakan bulan kesepuluh. Bulan Syawal diketahui mempunyai beberapa keutamaan.

Namun sebelum mengetahui apa saja keutamaan pada Bulan Syawal, ada baiknya kita mengetahui apa makna dari datangnya bulan Syawal. Bulan Syawal seperti bulan-bulan yang diciptakan Allah, mempunyai arti yang bermakna.

Syawal-Dari bahasa Arab Sawaal, yang berarti “menaikkan”. Syawal artinya bangkit. Selama bulan Syawal ini, umat Islam naik derajat dan derajatnya di mata Allah SWT karena telah melewati cobaan dan ibadah selama Ramadhan.

Dipercaya bahwa nama Syawal dimaksudkan untuk menunjukkan waktu dalam setahun ketika seekor induk unta akan melahirkan bayinya. Ini adalah simbol kehidupan baru dan pembaruan setelah sebulan pemurnian spiritual.

Syawal adalah bulan pertama dari tiga bulan (sebelum bulan Dzulhijjah) untuk memulai beberapa amalan haji. Periode haji juga dimulai dengan Syawal, yang juga dikenal sebagai bulan Asyhur Al-Hajj atau Haji.

Lalu apa saja keistimewaan dari Bulan Syawal? berikut keistimewaan yang patut untuk kita ketahui.

Puasa 6 Hari

Puasa pada hari pertama Syawal dilarang karena saat itu adalah waktu Idul Fitri. Namun, dianjurkan untuk berpuasa selama enam hari selama sebulan.

Puasa dapat dimulai pada hari kedua Syawal. Dimungkinkan untuk berpuasa selama enam hari setiap saat selama Syawal, meskipun amalan terbaik adalah yang paling cepat dilakukan.

Puasa selama enam hari di bulan suci Syawal adalah keutamaan yang sangat besar bagi umat Islam. Puasa ini juga menutupi kekurangan yang mungkin ada selama puasa Ramadhan.

Sementara puasa di bulan ini tidak wajib, akan tetapi sangat dianjurkan, sebagaimana sabda Nabi menunjukkan: “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian berpuasa selama enam hari di Syawal, maka dia berpuasa selama satu tahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Jadi agar lebih tetap menjaga kadar ketaqwaan pada diri kita, kita patut senantiasa menjaga frekuensi ibadah selepas ramadhan dan tetap berusaha semaksimal mungkin mendekatkan diri kepa Allah SWT.

Sebagai Penerus Amalan Setelah Bulan Ramadhan

Bulan Syawal juga merupakan waktu yang sangat penting untuk merenungkan kebiasaan baik yang ditanamkan sepanjang Ramadhan. Selama bulan ini, umat Islam dapat memfokuskan pikiran, tubuh dan jiwa mereka untuk sisa tahun ini dan seterusnya.

Syawal juga merupakan bulan untuk menunjukkan nilai-nilai taqwa, yaitu kegiatan yang menunjukkan bahwa umat Islam mampu menjaga dan meningkatkan keimanannya, tidak hanya selama bulan Ramadhan.

I’tikaf tidak hanya dilakukan pada bulan Ramadhan saja, namun juga dianjurkan untuk melakukannya pada bulan Syawal.  I’tikaf merupakan cara seorang hamba lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan berzikir, melaksanakan salat 5 waktu dan salat sunah, serta membaca Al-Quran.

Dan Hal ini menunjukan kuantitas iman dari seorang Muslim dan meninggikan derajat ketakwaan dari muslim tersebut.

Bulan dengan Peluang Pahala yang Besar

Salah satu keutamaan bulan Syawal adalah Allah memilih bulan ini untuk merayakan Idul Fitri. Hari ini dirancang untuk mengungkapkan rasa syukur atas pencapaian umat Islam selama Ramadhan dan juga merupakan hadiah dari Allah.

Bulan Syawal adalah bulan setelah Ramadhan, dan selama bulan ini, umat Islam memiliki peluang besar untuk mendapatkan pahala. Bulan Syawal adalah waktu perayaan dan dedikasi untuk melayani Allah.

Bulan Umrah atau Haji

Banyak Muslim cenderung memilih Umrah selama bulan Showal. Karena ini adalah bulan suci, melakukan umrah di bulan Syawar mutlak sesuai dengan hukum Syariah.

Tidak hanya untuk melakukan Umroh, Pelaksanaan Haji juga dianjurkan dilakukan pada bulan ini. Bulan Syawal adalah bulan pertama dari tiga bulan (sebelum bulan Dzulhijjah) untuk memulai beberapa amalan haji. Periode haji juga dimulai dengan Syawal, yang juga dikenal sebagai bulan Asyhur Al-Hajj atau Haji.

Sangat disarankan untuk tetap berhubungan atau menjaga komunikasi dengan Allah selama bulan Syawal. Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Salam mengatakan bahwa kontak langsung dengan sesama manusia akan membawa rezeki yang luas dan umur panjang.

Hal ini seperti yang tertulis dalam sebuah hadits shahih yang berbunyi : “Barang siapa yang ingin memperbanyak rezekinya dan menambah usianya, maka hendaklah dia menjalin silaturrahmi.” (HR Bukhari).

Bulan Menikah

Dipercaya mempunyai banyak manfaat, Bulan Syawal banyak digunakan untuk menunaikan ibadah yang dianjurkan kepada seluruh umat muslim yaitu menikah.

Itu juga mematahkan takhayul, pemikiran bodoh dan tradisi enggan menikah di bulan Syawal karena takut akan malapetaka. Budaya jahiliyah muncul karena pada suatu tahun tepatnya bulan Syawal, terjadi wabah penyakit di sisi Allah SWT yang menewaskan banyak orang, termasuk beberapa pengantin baru.

Maka sejak itu, orang-orang jahil tidak mau menikah di bulan Syawal, dan Khurafat tersebut dipatahkan oleh Islam. Rasulullah SAW telah menunjukkan dirinya bahwa Syawal cocok untuk menikah.

Siti Aisyah menegaskan: “Rasulullah (SAW) menikahi saya di bulan Syawal dan berkumpul dengan saya (membangun keluarga) di bulan Syawal, jadi siapa di antara istri beliau yang lebih beruntung dari saya?” Selain Siti Aisyah, Rasul juga ada di Syawal Menikah dengan Ummu Salamah.

Menurut Imam An-Nawawi, hadits tersebut berisi anjuran menikah pada bulan Syawal. ‘Aisyah bermaksud, dengan ucapannya ini, untuk menolak tradisi jahiliah dan anggapan mereka bahwa menikah pada bulan Syawal tidak baik.

fbWhatsappTwitterLinkedIn