Nabi Luth ‘alaihis salam adalah putera Haran bin Tarikh yang merupakan saudara Nabi Ibrahim al Khalil ‘alaihis salam dan diutus Allah subhanahu wa ta’ala kepada kaumnya yang menetap di kota Sodom di daerah Gharzaghar.
Sebagaimana Nabi dan Rasul lainnya, Nabi Luth ‘alaihis salam juga memiliki beberapa keistimewaan, di antaranya adalah sebagai berikut.
Nabi Luth ‘alaihis salam laksana ayah bagi kaumnya. Dalam surat Al Ahzab ayat 6 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dibandingkan diri mereka sendiri dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka …”
QS.Al Ahzab : 6
Di antara kaumnya yang sesat dan berperilaku buruk, Nabi Luth ‘alaihis salam adalah orang yang suci.
Untuk memelihara kesucian beliau, Allah subhanahu wa ta’ala sendiri yang mengeluarkan Nabi Luth ‘alaihis salam dan keluarganya ke tempat yang lebih baik dan meninggalkan kaumnya.
Nabi Luth ‘alaihis salam merupakan salah satu Nabi dan Rasul yang memperoleh kenikmatan dari Allah subhanahu wa ta’ala yakni ketika beliau dan pengikutnya diselamatkan dari azab yang Allah berikan kepada kaumnya.
Nikmat ini merupakan buah kenabian, kerasulan, dan dakwahnya kepada Allah serta larangannya kepada kaumnya dari berbuat syirik dan mengerjakan perbuatan keji.
Ketika nasehatnya tidak didengar kaumnya bahkan kaumnya menantang Nabi Luth ‘alaihis salam untuk mendatangkan azab Allah kepada mereka, beliau pun berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Dalam surat Al-Ankabut ayat 30 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Dia (Luth) berdoa, “Ya Tuhanku, tolonglah aku (dengan menimpakan azab) atas golongan yang berbuat kerusakan itu.”
QS. Al-Ankabut: 30
Doa Nabi Luth ‘alaihis salam pun dikabulkan Allah yakni dengan menutus para malaikat untuk membinasakan kaum Luth.
Para malaikat tersebut memerintahkan Nabi Luth ‘alaihis salam untuk pergi meninggalkan kota Sodom dengan membawa serta keluarga dan pengikutnya kecuali istrinya.
Dalam surat Huud ayat 81 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
Para utusan (malaikat) berkata, “Hai Luth, sesungguhnya kami adalah utusan-utusan Tuhanmu, sekali-kali mereka tidak akan dapat mengganggu kamu, sebab itu pergilah dengan membawa keluarga dan pengikut-pengikut kamu di akhir malam dan janganlah ada seorang di antara kamu yang tertinggal, kecuali istrimu. Sesungguhnya dia akan ditimpa azab yang menimpa mereka karena sesungguhnya saat jatuhnya azab kepada mereka ialah di waktu subuh, bukankah subuh itu sudah dekat?”
QS. Huud : 81
Setelah Nabi Luth ‘alaihis salam, keluarga, dan pengikutnya tiba di tempat yang aman, azab pun menimpa kaum Luth. Dalam surat Huud ayat 82-83 Allah subhanahu wa ta’ala berfirman,
“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang ada di atas ke bawah (Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang lalim.”
QS. Huud : 82-83
Wallahu a’lam.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…