Keutamaan Menjadi Ummat Nabi Muhammad SAW

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir, tidak ada nabi setelahnya hingga akhir zaman. Sama dengan utusan Allah sebelumnya dengan tujuan untuk memperbaiki aqidah manusia, terlebih untuk memperbaiki akhlak manusia yang saat sebelum nabi diutus, manusia berada dalam kesesatan yang nyata, menyembah selain Allah, membunuh sesama, dan segala macam kebencian yang tentunya Allah larang.

Rasulullah SAW mempunyai banyak sekali kelebihan yang Allah berikan, salah satu diantaranya tidak didapatkan oleh utusan allah sebelum-sebelumnya, yaitu memberi syafaat kepada ummatnya.

Tentunya kita harus merasa bangga menjadi ummat Nami Muhammad SAW yang muncul di akhir zaman, namun ummat pertama yang merasakan manis dan indahnya surga, ummat terakhir dengan umur pendek tapi dapat dengan balasan amal yang beda dibandingkan dengan ummat-ummat sebelumnya.

Nabi bersabda dari ibnu Mas’ud, “Manusia yang paling berhak bersamaku pada hari kiamat ialah yang paling banyak membaca Shalawat kepadaku” (HR Tirmidzi).

Sungguh kemuliaan yang besar bagi mereka yang yang rajin mengingat nabi melalui shalawat yang dibacanya, bukankah bukti cinta itu dengan mengingat setiap waktu? Maka dengan bershalawat sudah menjadi bukti bahwa kita sangat cinta dan rindu kepada baginda nabi Muhammad SAW.

Shalawat kepada nabi Muhammad SAW merupakan perintah Allah SWT kepada seluruh ummat Nabi. Membaca shalawat merupakan refleksi kecintanan seorang ummat kepada sosok pemimpin yang selalu memikirkan keadaan ummatnya di hari kiamat nanti.

Kecintaan Nabi tidak hanya untuk keluarganya saja akan tetapi seluruh ummatnya, baik itu miskin, kaya, kulit putih, kulit hitam, tidak sedikit pun memandang keadaan. Semua ummatnya akan mendapatkan syafaatnya di hari yang tidak akan ada syafaat kecuali syafaatnya.

Di hari itu ibu yang biasanya memberikan belaian kasih akan pergi, ayah yang waktu di dunia sebagai atap dan tempat mengadu harus bertanggung jawab akan amanah yang diterima, istri bahkan anak akan meninggalkan hanya dia sosok yang akan menangis di hadapan sang pencipta untuk seluruh ummatnya.

Perintah untuk bershalawat itu Allah selipkan dalam surat cintanya di surah Alahzab ayat 56, “Sesungguhnya Allah dan para Malaikatnya bershalawat kepada Nabi, hai orang-orang yang beriman bershalawatlah kepada Nabi dan ucapkanlah salam pernghormatan kepadanya”.

Shalawat Allah dalam ayat ini bukanlah seperti kita bershalawat kepada Baginda Nabi,melainkan shlawatnya Allah adalah untuk memberi rahmat. Shalawat Malaikat untuk memintakan ampun, sedangkan shalawat ummat mukmin adalah doa supaya diberi syafaat oleh Nabi Muhammad SAW.

Dari Anas Radiyallahu Anhu beliau berkata bahwa Nabi bersabda

                                                                 مَن صلَّى عليَّ صلاةً واحدةً ، صَلى اللهُ عليه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وحُطَّتْ عنه عَشْرُ خَطياتٍ ، ورُفِعَتْ له عَشْرُ دَرَجَاتٍ

“Barangsiapa yang mengucapkan shalawat kepadaku satu kali maka Allah akan bershalawat baginya sepuluh kali, dan digugurkan sepuluh kesalahan nya, serta baginya sepuluh derajat/tingkatan (di surga kelak).” (HR. Nasai)

Dari hadits yang mulia ini menunujukkan bagaimana kemulian dari orang orang yang rajin bershalawat kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, hanya dengan satu kali sholawat saja sudah mendapatkan sepuluh kali balasan dari Allah.

Bagaimana kalau 2x, 3x, 1000x dan seterusnya, tentu banyak sekali balasan yang akan kita terima, semoga kita termasuk ummatnya yang mendapatkan syafaatnya nanti. Aamiin.

Allahumma sholli ‘ala sayyidina Muhammad wa ‘ala ali sayyidina Muhammad.

fbWhatsappTwitterLinkedIn