Keutamaan Orang Buta Dalam Islam dan Dalilnya

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Orang yang buta ternyata punya keutamaan yang luar biasa. Bahkan orang yang buta jika ia bersabar sebagai cara mencintai allah lebih dari apapun  saat penglihatannya itu diambil sebagaimana manfaat tasawuf dalam dunia islam , maka ia akan dijanjikan balasan surga. Sebgaimana dalam 10 Keutamaan Orang Buta Dalam Islam.

  1. Mendapat Balasan Surga

Dari Anas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ قَالَ إِذَا ابْتَلَيْتُ عَبْدِى بِحَبِيبَتَيْهِ فَصَبَرَ عَوَّضْتُهُ مِنْهُمَا الْجَنَّةَ

Sesungguhnya Allah berfirman, “Apabila Aku menguji hamba-Ku dengan dua kekasihnya (kedua matanya), kemudian ia bersabar, niscaya Aku menggantikan keduanya (kedua matanya) dengan surga.” (HR. Bukhari no. 5653).

2. Diberi Kesabaran 

Prof. Dr. Musthofa Al Bugho berkata mengenai hadits di atas, “Dalam hadits di atas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengkhususkan dengan kedua mata karena mata sangatlah dicintai. Lihatlah jika seseorang kondisinya seperti itu dan ia mau bersabar, balasannya adalah surga. Kenikmatan dunia tentu kalah jauhnya dengan kenikmatan akhirat yang kelak. Allah menguji hamba-Nya pada penglihatannya bukan karena kurangnya ilmu Allah, namun Allah ingin menampakkan bagaimanakah kesabaran hamba tersebut. Pahala tentu saja tergantung pada besarnya kesulitan yang diderita.” (Nuzhatul Muttaqin Syarh Riyadhis Sholihin, hal. 36)

3. Diberikan Keistimewaan Lain

Perlu diketahui juga bahwa jika penglihatan seseorang itu hilang, maka Allah akan memberikan ia keistimewaan lainnya sebagaimana manfaat ilmu dalam pandangan islam . Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin berkata, “Umumnya, Allah mengganti anggota badannya dengan keistimewaan lainnya yang membuat ia merasa ringan dengan penglihatannya yang hilang.” (Syarh Riyadhus Sholihin, 1: 234). [

4. Kenikmatan yang Melebihi Kenikmatan Dunia

Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah menasehatkan, “Mata itu adalah anggota tubuh yang amat dicintai. Jika Allah mengambilnya dan seseorang itu mau bersabar dan mengharap ganjaran, maka ia akan mendapat ganti surga. Surga itu sudah sama nilainya dengan seluruh kenikmatan dunia. Bahkan kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

وَمَوْضِعُ سَوْطِ أَحَدِكُمْ مِنَ الْجَنَّةِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا عَلَيْهَا

Satu bagian dari surga yang diperoleh oleh kalian di surga itu lebih baik dari dunia dan segala isinya.” (HR. Bukhari no. 2892). Kenikmatan akhirat tentu saja lebih kekal. Sedangkan kenikmatan dunia akan fana dan sirna. Oleh karenanya sedikit bagian saja di surga masih lebih baik dari dunia dan seisinya.” (Syarh Riyadhus Sholihin, 1: 234).

5. Diberi Kenikmatan

Orang yang buta terlihat lebih bersyukur dari yang lain sebagimana manfaat falsfah islam dalam masa sekarang . Kita dapat melihat kisah tiga orang Bani Israel, ada yang kepalanya botak, ada yang punya penyakit kulit dan ada yang buta. Setelah ketiganya diuji dengan penyakitnya itu disembuhkan dan diberikan nikmat harta berupa hewan ternak, ternyata yang mau bersyukur adalah yang dulunya buta. Dalam hadits disebutkan tentangnya,

قَالَ: وَأَتَى اْلأَعْمَى فِي صُوْرَتِهِ،فَقَالَ: رَجُلٌ مِسْكِيْنٌ وَابْنُ سَبِيْلٍ قَدِ انْقَطَعَتْ بِيَ الْحِبَالِ فِي سَفَرِي،فَلاَ بَلاَغَ لِيَ الْيَوْمَ إِلاَّ بِاللهِ ثُمَّ بِكَ،أَسْأَلُكَ بِالَّذِي رَدَّ عَلَيْكَ بَصَرَكَ شَاةً أَتَبَلَّغُ بِهَا فِي سَفَرِي،فَقَالَ: قَدْ كُنْتُ أَعْمَى فَرَدَّ اللهُ إِلَيَّ بَصَرِي، فَخَذَ مَا شِئْتَ، وَدَعْ مَا شِئْتَ،فَوَاللهِ لاَ أَجْهَدُكَ الْيَوْمَ بِشَيْءٍ أَخَذْتَهُ للهُ،فَقَالَ: أَمْسِكْ مَالَكَ، فَإِنَّمَا ابْتُلِيْتُمْ،فَقَدْ رَضِيَ اللهُ عَنْكَ وَسَخَطُ عَلَى صَاحِبَيْكَ

Kemudian malaikat tadi mendatangi orang yang sebelumnya buta, dengan menyerupai keadaannya dulu (di saat ia masih buta), dan berkata kepadanya, “Aku adalah orang yang miskin, kehabisan bekal dalam perjalanan, dan telah terputus segala jalan bagiku (untuk mencari rizki) dalam perjalananku ini, sehingga aku tidak dapat lagi meneruskan perjalananku hari ini, kecuali dengan pertolongan Allah kemudian pertolongan Anda. Demi Allah yang telah mengembalikan penglihatan Anda, aku minta seekor kambing saja untuk bekal melanjutkan perjalananku.” Maka orang itu menjawab, “Sungguh aku dulunya buta, lalu Allah mengembalikan penglihatanku. Maka ambillah apa yang Anda sukai, dan tinggalkan apa yang tidak Anda sukai. Demi Allah, sekarang ini aku tidak akan mempersulit Anda dengan memintamu mengembalikan sesuatu yang telah Anda ambil karena Allah.” Maka malaikat tadi berkata, “Peganglah kekayaan Anda, karena sesungguhnya kalian ini hanya diuji oleh Allah. Allah telah ridha kepada Anda, dan murka kepada kedua teman Anda.” (HR. Bukhari no. 3464 dan Muslim no. 2964).

6. Digantikan Dengan Kecerdasan

Sekarang lihatlah ulama-ulama belakangan yang memiliki kecerdasan seperti Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz dan mufti KSA saat ini Syaikh ‘Abdul ‘Aziz ‘Alu Syaikh, keduanya adalah orang yang buta. Namun semua orang mengakui keilmuannya. Begitu pula guru kami yang masih hidup, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir Al Barrak -semoga Allah berkahi umur beliau- juga nampak sekali kecerdasan dan kuatnya hafalan beliau. Padahal beliau adalah seorang yang buta. Ia sering membetulkan bacaan murid-muridnya yang membacakan kitab di hadapannya padahal beliau tidak melihat. Subhanallah ... Ini nikmat luar biasa yang Allah berikan pada orang-orang yang buta.

7. Ujian yang Penuh Berkah

Ada salah seorang sahabat mulia yang mendapatkan ujian kebutaan sejak masa kecilnya sebagiaman keutamaan menghafal alquran  . Namun, kekuarangannya itu tidak menghalangi dirinya untuk beribadah dan berjuang di jalan Allah SWT. Rasulullah SAW bertanya kepadanya, “Sejak kapan, engkau kehilangan penglihatan?” Ia menjawab, “Sejak kecil.” Maka Rasulullah SAW bersabda :

“Allah Tabaraka wa Ta’ala berfirman, ‘Jika Aku mengambil penglihatan hamba-Ku, maka tidak ada balasan yang lebih pantas kecuali surga.” (HR Bukhari, Ahmad dan Tirmidzi).

8. Menerima Cahaya Langit

Abdullah bin Ummi Maktum adalah sosok yang dimuliakan Rasulullah SAW. Karena dirinya menjadi Asbabun Nuzul surat Abasa ayat 1-16. Sayyid Qutub berkomentar tentang ayat tersebut, “Mengapa engkau bermuka masam di hadapannya? Barangkali orang buta ini bisa menjadi mercusuar di bumi yang dapat menerima cahaya dari langit.” 

9. Mendapatkan Keringanan

Pada kenyataannya, Abdullah bin Ummi Maktum, seorang fakir miskin lagi buta dapat menerima cahaya dari langit. Suatu hari dia mendatangi Rasulullah SAW, dan berkata, Wahai Rasulullah, rumahku sangat jauh dari masjid, dan aku tidak mempunyai penuntun dalam berjalan, maka apakah ada keringanan untukku (meninggalkan shalat jama’ah di masjid)? Lalu Rasulullah SAW pun memberinya keringanan. Namun, tatkala dia telah berpaling, Nabi berkata kepadanya, Apakah engkau mendengar suara azan?

Dia menjawab, Ya.

Nabi SAW bersabda, Maka jawablah seruannya, karena aku tidak mendapatkan keringanan untukmu.” (Ditakhrij oleh Imam Ahmad dalam Al-Musnad: 3/23. Dan Ibnu Mâjah: Kitabul Masâjid, Bab At-taghlidh Fit Takhalluf ‘anil jamâ’ah, No. 792)

10. Mendapat Kemuliaan

Daripada ‘Utsman bin Hunaif radhiallahu ‘anh: Bahawa seorang lelaki yang buta matanya datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata: “Berdoalah kepada Allah agar aku disembuhkan.” Baginda bersabda: “Jika kamu mahu, aku akan mendoakanmu. Namun jika kamu mahu bersabar, maka itu lebih baik bagimu.” Lelaki tersebut berkata: “Doakanlah.”

Utsman bin Hunaif berkata, maka baginda menyuruh lelaki itu berwudhu’ dan membaguskan wudhu’nya (serta solat dua rakaat) lalu berdoa dengan doa berikut ini:

“Ya Allah, aku meminta kepada-Mu dan aku menghadap kepada-Mu dengan Nabi-Mu Muhammad, Nabi yang Rahmat. Sesungguhnya aku menghadap denganmu kepada Tuhanku dalam hajatku ini supaya ditunaikan untukku. Ya Allah, terimalah syafaat baginda kepadaku.”

itulah tadi, 10 Keutamaan Orang Buta Dalam Islam dan dalinya . Semoga dapat bermanfaat.

fbWhatsappTwitterLinkedIn