Masalah shaf dalam shalat sering kali hanya dibahas terbatas pada pria, padahal shaf dalam shalat wanita juga sama pentingnya.
Namun berbeda dengan pria, shaf wanita yang terbaik adalah pada barisan paling belakang, baik ketika shalat wajib atau macam-macam shalat sunnah. Shaf paling akhir ini merupakan shaf yang memberikan banyak keutamaan bagi wanita. Berikut adalah keutamaan shaf bagi wanita:
1. Shaf seperti malaikat
عَنْ جَابِرِ بْنِ سَمُرَةَ قَالَ خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَال أَلاَ تَصُفُّونَ كَمَا تَصُفُّ الْمَلاَئِكَةُ عِنْدَ رَبِّهَا. فَقُلْنَا يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ تَصُفُّ الْمَلاَئِكَةُ عِنْدَ رَبِّهَا قَالَ يُتِمُّونَ الصُّفُوفَ الأُوَلَ وَيَتَرَاصُّونَ فِى الصَّفِّ
Jabir bin Samurah t berkata,
“Rasulullah keluar kepada kami dan bersabda, ‘Tidakkah kalian ingin bershaf seperti shaf Malaikat di hadapan Tuhannya?’ Kami (para sahabat) bertanya, ‘Wahai Rasulullah,
bagaimana Malaikat bershaf di hadapan Tuhannya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Mereka menyempurnakan shaf-shaf awal dan merapatkan shaf.” (HR. Muslim)
2. Mendapatkan kesempurnaan shalat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan:
سَوُّوْا صُفُوْفَكُمْ، فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصَّفِّ مِنْ تَمَامِ الصَّلاَةِ
“Luruskan shaf-shaf kalian, karena kelurusan shaf termasuk kesempurnaan shalat.” (Shahih, Al-Bukhari no. 723 dan Muslim no. 433)
Baca juga :
- Keutamaan Shalat Fajar
- Keutamaan Shalat Tahiyatul Masjid
- Tata Cara Shalat Jamak
- Shalat dalam Kendaraan
- Tata Cara Sholat Sunnah Rawatib
3. Mendapat pahala yang besar
خَيْرُ صُفُوفِ الرِّجَالِ أَوَّلُهَا وَشَرُّهَا آخِرُهَا وَخَيْرُ صُفُوفِ النِّسَاءِ آخِرُهَا وَشَرُّهَا أَوَّلُهَا
“Shaf kaum lelaki yang paling baik adalah shaf pertama dan shaf yang paling jelek adalah shaf terakhir. Sedangkan shaf kaum wanita yang paling baik adalah shaf terakhir dan yang paling jelek adalah shaf pertama.” (HR. Muslim)
‘Sebaik-baik shaf laki laki adalah shaf yang pertama’, karena mereka yang bisa berada di shaf pertama bersegera untuk mendapatkan keutamaan dan pahala yang besar. (Muhammad Syamsuddin al Haq al Abadiy, A’unul Ma’bud, jilid 2, (Kairo: Daarul Hadits), hal. 80.)
4. Mengikuti sunnah Rasul
عن أبى هريرة رضي الله عنه عَنِ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه و سلم قَالَ: ذَرُوْنىِ مَا تَرَكْتُكُمْ فَإِنَّمَا هَلَكَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ بِكَثْرَةِ سُؤَالِهُمْ وَ اخْتِلاَفِهُمْ عَلىَ أَنْبِيَائِهِمْ فَإِذَا أَمَرْتُكُمْ بِشَيْءٍ فَأْتُوْا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ وَ إِذَا نَهَيْتُكُمْ عَنْ شَيْءٍ فَدَعُوْهُ
Dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anhu dari Rosulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tinggalkanlah oleh kalian apa yang aku telah tinggalkan bagi kalian.
Hanyalah binasanya orang-orang sebelum kalian, lantaran banyaknya pertanyaan mereka dan mereka senantiasa menyelisihi nabi-nabi mereka.
Maka apapun yang kuperintahkan kepada kalian, kerjakanlah semampu kalian. Dan apa yang aku larang terhadap kalian tentang sesuatu maka tinggalkanlah”. [HR Muslim: 1337, al-Bukhoriy: 7288, at-Turmudziy: 2679, Ibnu Majah: 2 dan Ahmad: II/ 247, 258, 313, 328, 447-448, 457, 467, 482, 495, 503, 508, 517. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih]
Baca juga :
5. Jauh dari setan
Berkata asy-Syaikh Masyhur Hasan Salman hafizhohullah,
“Selama orang-orang yang sholat tidak melakukan sebagaimana yang diperbuat oleh Anas bin Malik dan an-Nu’man bin Basyir radliyallahu anhuma maka akan tetap ada ruang kosong dan celah di dalam shaff-shaff.
Kenyataannya, bahwa kebanyakan orang-orang yang sholat sekarang ini seandainya mereka merapatkan (shaff) niscaya shaff-shaff akan menjadi lapang. Lalu jika mereka tidak mengerjakannya, maka:
- Mereka telah terjerumus ke dalam larangan syar’iy.
- Mereka meninggalkan celah-celah untuk setan, maka Allah Subhanahu wa ta’ala telah memutuskan (ramat-Nya) dari mereka.
- Hati-hati mereka akan saling bermusuhan dan akan banyak perselisihan di antara mereka.
- Mereka akan kehilangan pahala yang amat besar. (Al-Qoul al-Mubin fi Akhtho’ al-Mushollin oleh asy-Syaikh Masyhur Hasan Salman halaman 209-210, dengan sedikit perubahan.)
Dari Abdullah bin Umar bahwasanya Rosulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda,
أَقِيْمُوا الصُّفُوْفَ وَ حَاذُوْا بَيْنَ اْلمـَنَاكِبِ وَ سُدُّوا اْلخَلَلَ وِ لِيْنُوْا بِأَيْدِى إِخْوَانِكُمْ وَ لَا تَذَرُوْا فُرُجَاتٍ لِلشَّيْطَانِ
“Tegakkan shaff-shaff, sejajarkan pundak-pundak, tutuplah celah-celah, lunakkanlah (bahu kalian) di antara tangan-tangan saudara kalian dan janganlah engkau membiarkan celah-celah untuk setan”. [HR Abu Dawud: 666. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].
6. Jauh dari permusuhan
لَتُسَوُّنَّ صُفُوْفَكُمْ أَوْ لَيُخَالِفَنَّ اللهُ بَيْنَ وُجُوْهِكُمْ
“Wahai hamba-hamba Allah, hendaknya kalian meluruskan shaff-shaff kalian atau Allah (ta’ala) akan membuat kalian berselisih (yakni menanamkan permusuhan) di antara kalian”. [HR Muslim: 436 (128), Abu Dawud: 663, an-Nasa’iy: II/ 89 dan Ibnu Majah: 994. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy].
Baca juga :
7. Diangkat derajatnya
Dari Aisyah radliyallahu anha berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam,
مَنْ سَدَّ فُرْجَةً رَفَعَهُ اللهُ بِهَا دَرَجَةً وَ بَنَى لَهُ بَيْتُا فِى اْلجَنَّةِ
“Barangsiapa yang mengisi celah (di dalam sholat) maka Allah akan mengangkatnya satu derajat dan akan membangunkan untuknya sebuah rumah di dalam surga”. [HR ath-Thabraniy di dalam al-Awsath, Ibnu Majah: 995 dan Ahmad: VI/ 89. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].
8. Mendapat kebaikan
Dari Abu Hurairah radliyallahu anhu berkata, bahwa Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
أَقِيْمُوا الصَّفَّ فِى الصَّلَاةِ فَإِنَّ إِقَامَةَ الصًّفِّ مِنْ حُسْنِ الصَّلَاةِ
“Luruskan shaff dalam sholat, karena sesungguhnya lurusnya shaff itu termasuk dari kebaikan sholat”. [HR al-Bukhoriy: 722 dan Muslim: 435. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].
9. Mendapat shalawat dari Allah dan malaikat
Dari Aisyah radliyallahu anha dari Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى الَّذِيْنَ يَصِلُوْنَ الصُّفُوْفَ
“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya mengucapkan sholawat kepada orang-orang yang menyambung shaff’. [HR Ahmad: VI/ 89, Ibnu Majah: 995, Ibnu Hibban: 2163 dan al-Hakim: 806. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].
10. Mendapat rahmat Allah
Dari Abdullah bin Umar bahwasanya Rosulullah Shallalahu alaihi wa sallam bersabda,
أَقِيْمُوا الصُّفُوْفَ وَ حَاذُوْا بَيْنَ اْلمـَنَاكِبِ وَ سُدُّوا اْلخَلَلَ وِ لِيْنُوْا بِأَيْدِى إِخْوَانِكُمْ وَ لَا تَذَرُوْا فُرُجَاتٍ لِلشَّيْطَانِ وَ مَنْ وَصَلَ صَفًّا وَصَلَهُ اللهُ وَ مَنْ قَطَعَ صَفًّا قَطَعَهُ اللهُ
“Tegakkan shaff-shaff, sejajarkan pundak-pundak, tutuplah celah-celah, lunakkanlah (bahu kalian) di antara tangan-tangan saudara kalian dan janganlah engkau membiarkan celah-celah untuk setan.
Barangsiapa yang menyambung shaff maka Allah akan menyambung (rahmat-Nya) dan barangsiapa yang memutuskan shaff maka Allah juga akan memutuskan (rahmat-Nya)”. [HR Abu Dawud: 666 dan an-Nasa’iy: II/ 93. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].
11. Disukai Allah
Rasulullah bersabda :
إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ
“Sesungguhnya Allah itu indah, menyukai keindahan” [H.R. Muslim, dari sahabat Abdullah bin Mas’ud ]
12. Terhindar dari penyebab batalnya shalat
As-Sarkhasi – ulama hanafi – (w. 483 H) mengatakan,
بأن حال الصلاة حال المناجاة، فلا ينبغي أن يخطر بباله شيء من معاني الشهوة، ومحاذاة المرأة إياه لا تنفك عن ذلك عادة، فصار الأمر بتأخيرها من فرائض صلاته، فإذا ترك تفسد صلاته
Ketika shalat, manusia sedang bermunajat dengan Allah, karena itu tidak selayaknya terlintas dalam batinnya pemicu syahwat.
Sementara sejajar dengan wanita, umumnya tidak bisa lepas dari syahwat. Sehingga perintah untuk memposisikan wanita di belakang, termasuk kewajiban shalat. Dan jika ditinggalkan maka shalatnya batal. (al-Mabsuth, 2/30).
Artikel terkait :
- Shalat Dhuha
- Shalat Istikharah
- Macam – Macam Shalat Sunnah
- Keutamaan Shalat Tarawih
- Keutamaan Shalat Tarawih Berjamaah
13. Dimudahkan jalan menuju surga
Dari Abu Hurairah RA., Rasulullah bersabda,
“Jika seorang wanita melaksanakan shalat lima waktunya, melaksanakan shaum pada bulannya, menjaga kemaluannya, dan mentaati suaminya, maka ia akan masuk surga dari pintu mana saja ia kehendaki.” (HR Ibnu Hibban dalam Shahihnya)
Itulah beberapa keutamaan shaf bagi wanita. Demikianlah artikel yang singkat ini. Semoga bermanfaat bagi Anda. Terima kasih.