Manusia diciptakan oleh Allah SWT tidak lain hanyalah untuk melakukan ibadah kepada Allah SWT. Dalam beribadah, manusia harus melakukannya dengan niat yang ikhlas. Artinya melaksanakan ibadah dengan niat karena Allah SWT. Hanya mengharapkan ridho dari Allah SWT, bukan tujuan-tujuan yang lainnya.
Akan tetapi, seringkali kita sebagai manusia merasa sulit untuk berniat ikhlas ketika melakukan suatu amalan ibadah atau amal sholeh. Manusia seringkali menjadikan alasan-alasan yang lain dalam melaksanakan berbagai amalan sholeh dan amal ibadah.
Merasa sulit dan merasa berat untuk berniat ikhlas ketika melakukan suatu amalan sholeh, pasti ada penyebabnya. Di antara penyebab yang mengakibatkan kita sulit dan merasa berat untuk berniat ikhlas karena Allah SWT, yaitu sebagai berikut:
Pujian adalah sesuatu yang sangat disenangi oleh manusia. Namun, dibalik itu pujian dapat menjerumuskan seseorang ke dalam suatu perbuatan yang tercela.
Ya itulah sikap manusia yang sangat senang ketika mendapatkan pujian dari orang lain ketika manusia melakukan suatu amal perbuatan atau apa pun itu kalau orang lain memujinya maka hatinya akan berbunga-bunga, dia akan sangat senang karena mendapatkan pujian.
Dan pujian ini adalah penyebab Ikhlas itu terasa berat untuk dilakukan. Karena pujian sangat ini erat kaitannya dengan sikap-sikap tercela.
Misalnya saja dengan lawannya ikhlas yakni riya. Riya ialah suatu perilaku memperlihatkan amalan di hadapan orang lain supaya mendapatkan pujian dari orang yang melihatnya
Ada juga perilaku sum’ah, sum’ah ini termasuk perilaku yang tercela dimana seseorang itu akan memperdengarkan amal ibadah agar orang lain tahu akan ibadah yang dilakukannya dan supaya orang lain memuji nya. Inilah yang menjadi masalah kenapa kita sulit dan merasa berat untuk berniat ikhlas karena Allah SWT, ya karena pujian.
Kenapa berniat ikhlas ketika melakukan suatu amal ibadah atau amal sholeh yang lain yaitu terasa sulit dan berat? Karena manusia pada tabiatnya itu serakah atau tamak atau suka banget terhadap dunia.
Bahkan terkadang tak sedikit orang yang terlena oleh kenikmatan di dunia. Padahal kenikmatan di dunia itu bersifat semu artinya kenikmatan yang ada di dunia ini semuanya hanya sementara karena dunia ini tidak kekal. Dunia akan ada akhirnya, dan dunia ini akan mengalami kehancuran yang disebut dengan peristiwa hari kiamat. Yaitu hancurnya seluruh alam beserta isinya.
Dalam Quran Surat Al Fajr ayat 20. Allah SWT berfirman,
“Dan kalian cinta sekali dengan harta dunia dengan kecintaan yang luar biasa.”
Ini yang bisa menyelewengkan kita kepada ketidakikhlasan ketika kita mengharapkan dunia ataupun jabatan dari amal ibadah, maka kita ini akan merasa susah untuk ikhlas dalam melakukan suatu amalan karena penyebabnya adalah kecintaan kita kepada dunia yang begitu luar biasa.
Seperti pada poin pertama manusia sangat suka terhadap pujian dari orang lain terhadap apa yang dia lakukan. Ketika manusia menyukai pujian maka tentunya manusia tidak suka dicela oleh orang lain.
Misalnya saja kita akan terus berusaha untuk beribadah dengan tujuan agar kita tidak dibully oleh orang lain, tidak dicela oleh orang lain, dan tidak dicaci orang lain. Akhirnya manusia melakukan suatu amalan itu karena manusia, bukan karena Allah SWT.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…