Bagi sebagian besar orang, mempelajari, menghafal, dan memahami ilmu fikih tidaklah mudah. Apalagi jika harus menguasai dalil-dalil yang menyertainya.
Namun, ada sebuah kitab yang disyarahi para ulama yakni kitab Safinatun Najah yang menggunakan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh siapapun yang ingin memperdalam ilmu fikih.
Kitab Safinatun Najah atau lengkapnya bernama Safinatun Najah fiima Yajibu ‘ala Abdin li Maulah adalah kitab yang ditulis oleh seorang ulama asal Yaman yang bernama Syeikh Salim bin Abdullah bin Saad bin Sumair Al Hadhrami.
Kitab yang disusun beberapa abad yang lalu ini adalah sebuah kitab untuk memahami fikih ibadah yang merujuk pada Mahdzab Syafi’i.
Kitab ini sangat populer di kalangan pondok-pondok pesantren seperti pondok-pondok pesantren Nahdliyyin dan masuk sebagai salah satu materi kurikulum dasarnya.
Kitab ini ditulis dengan bahasa yang sederhana sehingga memudahkan pembacanya memahami isi kitab tersebut.
Karena itu, kitab ini sangat cocok untuk mereka yang baru mempelajari ilmu fikih seperti santri pemula atau masyarakat awam karena sangat ringkas dan mudah untuk dipelajari.
Aslinya, kitab Safinatun Najah berbahasa Arab dan tanpa dilengkapi dengan tanda baca. Untuk itu, para santri harus memahami ilmu Nahwu dan ilmu Shorof.
Yang dimaksud dengan ilmu Nahwu adalah ilmu yang mempelajari bacaan tiap akhiran suku kata bahasa Arab yang mengandung arti tersendiri berdasarkan fungsinya.
Adapun yang dimaksud dengan ilmu Shorof adalah ilmu yang mempelajari asal usul sebuah kata dalam bahasa Arab, perubahan bentuk yang terjadi, serta arti yang terkandung didalamnya.
Dikarenakan kitab ini menjadi rujukan para ulama di seluruh dunia dalam memberikan pengetahuan dasar agama bagi para pemula, kitab ini kemudian dialihbahasakan ke dalam beberapa bahasa agar mudah untuk dipelajari dan dipahami.
Selain itu, tidak sedikit para ulama yang menyusun kitab syarah atau buku penjelasan kitab Safinah sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.
Beberapa syarah kitab Safinah yang dibuat oleh para ulama antara lain sebagai berikut.
Isi kitab Safinatun Najah adalah sebagai berikut.
1. Dasar-dasar akidah Islam
Muqoddimah yang meliputi dasar-dasar akidah Islam seperti macam-macam hukum Islam, rukun Islam, rukun Iman, dan makna kalimat tauhid. Dasar-dasar akidah Islam dikupas dengan singkat, padat, dan jelas.
2. Thaharah atau bersuci
Isi kitab kemudian dilanjutkan dengan membahas hal-hal yang berkaitan dengan thaharah atau bersuci seperti hukum air, jenis-jenis najis dalam Islam, mandi, wudhu dan tayammum.
3. Shalat
Berikutnya adalah membahas hal-hal yang berkaitan dengan shalat seperti udzur shalat, syarat shalat, rukun shalat, bacaan dalam shalat, pembagian waktu shalat, dan lain-lain.
4. Jenazah
Berikutnya adalah membahas hal-hal yang berkaitan dengan jenazah dan pengurusan jenazah termasuk rukun shalat jenazah atau tata cara shalat jenazah.
5. Zakat
Berikutnya adalah membahas hal-hal yang berkaitan dengan zakat terkait dengan harta yang dizakati.
6. Puasa
Berikutnya adalah membahas hal-hal yang berkaitan dengan puasa seperti waktu wajib puasa, syarat sah puasa, syarat wajib puasa, rukun puasa, qadha dan kaffarat, pembatal puasa, pembagian ifthor, dan bukan pembatal puasa.
Mempelajari kitab Safinatun Najah tentu memberikan manfaat antara lain sebagai berikut.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…