Sejarah Masjid Al-Azhom, Masjid Kebanggaan Warga Tangerang

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
Masjid Al-Azhom

Wisata tak terbatas kepada alam saja. Budaya,sejarah,bahkan religi pun bisa memberikan kesenangan sekaligus menambah pengalaman dan pengetahuan. Walaupun terkadang kita selalu ingin melakukan perjalanan wisata ketempat jauh jangan sampai lupa untuk berwisata di area yang dekat dengan tempat tinggal kita.

Masjid yang terletak di tangerang ini memang di bangun dengan megah dengan gaya arsitektur yang luar biasa. Selain anda berkunjung ke sana untuk melakukan ibadah shalat, anda juga bisa menikmati ke indahan masjid yang suasananya sangat syahdu ketika anda berada di sana.

Awal Mula didirikannya Masjid Al-Azhom

Keberadaan masjid al azhom di pusat pemerintah kota tangerang cukup sangat menonjol. Kubah besar bertumpuk yang terdiri dari empat kubah sebagai penopang kubah anak dan satu kubah puncak yang di hiasi makara setinggi 5,3 meter menjadi landmark Kompleks pemerintahan tersebut.

Kelima kubah yang bermakna lima rukun islam dan kewajiban shalat lima waktu tersebut bergaris total 63,3 meter. Kubah tersebut di letakkan tanpa tiang penyangga. Keistimewaan ini sempat menjadikan kubah al azhom sebagai bentangan kubah terbesar tanpa tiang penyangga. Tepat sejajar dengan titik temu empat kubah anak tersebut.

Terpancang 4 buah menara setinggi 55 meter yang mencerminkan empat tiang ilmu, yakni bahasa arab,syariah,filasafat. Selain iTunes angka empat bermakna syarat hidup bahagia yaidu aqidah,akhlak,syariah,dan ibadah. Bentuk menara tersebut di adopsi dari masjid sultan salahuddin aziz syah di kuala lumpur. Ujung menara berbentuk rudal terinspirasi dari bentuk menara masjid haqia shopia di istanbul.

Di ruang utama terlihat dua jenis area berbeda. Pertama area yang mengelilingi ruang utama di tandai dengan banyak tiang penopang. Area kedua ditandai dengan area tengah yang tepat berada di bawah kubah. Area ini sangat lapang karena tidak Ada tiang penyangga.

Di area tengah tertulis ayat-ayat al Quran yang di torehkan diatas material berwarna coklat muda kekuning kuningan. Material berpadu serasi dengan lantai batu granit berwarna white star. Menurut arsitek masjid ini Prof. ir.slamet wirasonjaya, MLA arsitektur masjid Al-azhom mengacu pada pakem abad XVIII dan XIX. Namun dalam proses eksekusi material bangunan tidak lagi menggunakan pola pahat melainkan proses yang lebih modern.

Proses yang lebih modern yakni cetakkan untuk membentuk ornamen-ornamen pada detail bangunan. Seperti halnya material ornamen mihrab yang terletak di proses dengan menggunakan bahan kimia. Bahan kimia ini dapat merontokkan kuningan untuk menghasilkan dekorasi yang berbentuk garis-garis geometris. Di halaman masjid terdapat plaza, taman, dan tempat parkir. Nuansa Timur tengah sangat menonjol di area ini. Khususnya di taman dan plaza.

Terpencar dari ratusan pot pohon palem yang di atur sejajar dan sejumlah pohon kurma yang memagari sisi kanan Dan kiri plaza, tepat dihadapan pintu masuk masjid. Kata Al-azhom di ambil dari salah satu asma Allah swt, AI-azhim QHsirin Tafdhilkan. Nama itu memiliki arti paling raya, paling agung, paling megah.

Penyematan nama tersebut pada masjid ini bermakna di ujung pulau jawa sebelah barat, tepatnya di tangerang. Terdapat masjid megah dengan kubah sangat sangat besar Dan empat menara menjulang ke langit. Di Sisi dalam 4 kubah anak masjid ini tertulis kaligrafi indah ayat-ayat al Quran. Di antaranya pada sisi kubah baray bertuliskan suray an Nur ayat 35, al baqara ayat 255 dan al baqaraj ayat 284-285.

Kubah selatan bertuliskan surat at taubah ayat 105, an nahl ayat 97, ali imron ayat 112, an nisa ayat 32 San al anam ayat 132-133. Sedangkan untuk kubah timur bertuliskan suray al bayinah ayat 5 dan ar rum ayat 30-33. Serta kubah utara bertuliskan surat al anbiya ayat 107, al fath ayat 29 dan lukman ayat 17-18. Ayat-ayat tersebut di susun secara 3 baris sementara baris ke empat di masing-masing kubaj di isi dengan asmaul husna. Masjid ini dibangun pada tahun 1997 dan selesai pada tahun 1999. Masjid ini merupakan masjid yang menjadi ikon kota tangerang.

Dimana semenjak di pimpin oleh bapan walikota wahidin halim, perkembangan kota ini sungguh sangat tertata dengan baik dan menjadi simbol perkembangan dengan mengedepankan nilai-nilai ketika islaman dengan motto membangun dengan akhlakul karimah. Di bangun di atas lahan seluas 2.25 hektare dengan luas 5.775 meter persegi serta lahan parkir 14.000 meter persegi menjadikan masjid dengan gaya arsitektur timur ini adalah masjid terbesar yang ada dikota tangerang.

Perkembangan Masjid Al-Azhom Sampai Saat ini

Pada monumen peresmian yang berdiri di halaman depan masjid tertera bahwa peletakan batu pertama pembangunan masjid dilakukan pada 7 juli 1997 oleh walikota tangerang saat iTunes yakni H Djakaria Machmud dengan ketua panitia pembangunannya HMA Thahiruddin.

Pembangunan pun selesai pada 28 Februari 2003. Dan diresmikan oleh menteri agama RI saat itu yaitu said agil husin al anwar. Sementara seremonial peresmiannya juga dilakukan pada 23 April 2003. Di tuturkan asrofi h yusuf bahwa masjid berkubah besar ini mempunyak ke unikan.

Kemegahan dan keunikan masjid ini akhirnya menjadi daya tarik bagi para pengunjung. Dari berbagai daerah bahkan juga sering menjadi tempat shooting berbagai acara religi di televisi.

Selain itu masjid ini dapat di jadikan sarana pusat kegiatan ke islaman sebut saja pengajian dari sejumlah majelis taklim, kultum sehabis shalat fardhu, pengkajian al Quran, festival al azhom dan masih banyak lagi.

fbWhatsappTwitterLinkedIn