Sunnah Tidur Saat Puasa

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Sering kita mendengar hadist bahwa tidurnya orang puasa adalah ibadah, dalam tidur tentunya ada adab adab dan ada kebaikan jika dilaukan sesuai dengan syariat islam dan sunnah Rasul, bulan puasa tidak sepenuhnya diisi dengan tidur dan ebrmalasan, tidur yang dimaksud ialah tidur di waktu yang tepat, yakni di malam hari waktunya istirahat.

Terdapat bermacam sunnah tidur dalam puasa yakni seperti yang terdpaat dalam berbagai hadist berikut yang merupakan contoh teladan baik dari Rasulullah, berikut selengkapnya.

1. Berwudhu

Apabila kamu hendak tidur maka berwudhulah (dengan sempurna) seperti kamu berwudhu untuk sholat, kemudian berbaringlah di atas sisi tubuhmu yang kanan.” (HR. Bukhari). Sunnah tidur saat puasa ialah dengan berwudhu terlebih dahulu, berwudhu akan membersihkan tubuh sehingga tidur dalam keadaan suci dan membersihkan pikiran sebab manfaat berwudhu dalam islam amat luas.

Dengan berwudhu sebelum tidur saat bulanramadhan, dosa dosa akan diampuni dan ibadah terasa lebih berkah karena di malam hari ditutup dengan amal yang baik dan menjadi wujud harapan untuk keesokan hari mampu menyambut ramadhan dengan keindahan dan dengan doa untuk bisa melalui bulan ramadhan dengan berkah hingga akhir.

2. Setelah Tarawih dan Witir

Shalat tarawih dan shalat witir tentu sebuah ibadah sunnah yang baik, tidur saat puasa baik dilakukan setelah emnjalankan kedua ibadah sunnah tersebut, tentunya tidur di malam hari ketika ibadah shalat sunnah dilaksanakan, sedangkan untuk tidur di siang hari waktu yang terbaik ialah setelah dhuhur dan sebelum ashar sudah bangun.

Barangsiapa yang khawatir tidak bangun pada akhir malam, maka hendaklah dia me-lakukan shalat Witir pada awal malam. Dan barangsiapa yang bersikeras untuk bangun pada akhir malam, maka hendaklah dia me-lakukan shalat Witir pada akhir malam, karena shalat di akhir malam itu disaksikan (oleh para Malaikat), dan hal itu adalah lebih utama.” (HR. Muslim dalam kitab Shalaatil Musaafiriin, No 755).

Tentunya tak baik jika selama puasa hanya menghabiskan waktu untuk tidur seperti tidur setelah sahur dan tidur setelah buka puasa yang tidak baik menurut agama juga tidak baik menurut kesehatan karena tidak saat yang tepat, diperbolehkan untuk tidur dan istirahat di waktu yang sesuai dengan adab adab tidur yang benar sehingga istirahat akan terasa tenang dan nyaman dan mendapat pahala shalat tarawih di bulan Ramadhan.

3. Miring Kanan

Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu,” (Hr Al-Bukhari dan Muslim). “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lewat di hadapanku dan ketika itu aku sedang tidur tengkurap. Beliau menggerak-gerakkanku dengan kaki beliau. Beliau pun bersabda, “Wahai Junaidib, tidur seperti itu seperti berbaringnya penduduk neraka.” (HR. Ibnu Majah).

Posisi tidur yang baik ialah miring kanan, hal itu juga sudah terbukti baik secara kesehatan, tidur miring kanan akan melancarkan peredaran darah dan meringankan ekrja jantung sehingga tubuh akan lebih sehat dan organ dapat emnjalankan fungsinya dnegan maksimal, tidur miring kanan juga akan emndapatkan pahala dari Allah karena menjalankan sesuai sunnah Rasul yang jelas memiliki kebaikan di dalamnya sebab sesuai dengan posisi tidur yang baik menurut islam.

4. Dengan Porsi Wajar

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.” (HR. Bukhari no. 568). Tidur yang baik ialah yang seusai porsi, tidak menghabiskan waktu sepenuhnya untuk tidur sementara di bulan ramadhan seharusnya ada banyak amal ibadah yang baik untuk dilakukan serta kegiatan positif selama bulan Ramadhan.

Tidur sebelum isya sangatlah tidak baik, selain emmeprlambat shalat juga akan emnimbulkan rasa malas dan kebiasaan yang buruk, juga beresiko bangun di tengah malam hingga pagi yang akhirnya di pagi harinya menjadi tidak produktif karena merasa mengantuk, jika tidur hingga pagi pun kepala akan terasa pusing karena tidur dalam waktu yang berlebihan.

5. Doa yang Mustajab

Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.” (HR. Bukhari no. 5017).

Jelas bahwa doa yang terbaik untuk tidur di bulan ramadhan ialah dengan membaca doa tersebut, dengan membaca doa, sepanjang tidur akan ebrada dalam lindungan Allah dan mendpaat banyak berkah, yakni menghilangkan rasa lelah dan menghilangkan kesusahan, serta menjauhkan dari hal buruk dan segala mara bahaya, tidur menjadi sesuatu yang mendatangkan pahala sebab terdapat keajaiban doa di bulan Ramadhan.

6. Sesuai Waktunya

Ibnu Baththol menjelaskan, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!” (Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah).

Jelas bahwa tidur sesuai waktunya baik untuk dilakukan, dalam bulan ramadhan dianjurkan untuk membaca Al Qur’an, hal itu bisa dilakukan setelah shalat magrib hingga isya’ atau setelah menjalankan shalat tarawih dan shalat witir, Allah tidak pernah memberatkan hambaNya untuk begadang ketika mengaji, namun manusia tentunya yang harus lebih pandai memanfaatkan waktu yang diberikan oleh Allah yakni mengisi dengan seimbang antara kegiatan duniawi dan kegiatan akherat serta istirahat untuk keperluan dasar tubuh.

7. Mohon Perlindungan Kepada Allah

Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).” (HR. Bukhari no. 6324).

Tentunya segala aktifitas akan lebih berkah jika didahului dengan mohon eprlindungan dari Allah, doa sebelum tidur saat puasa juga dianjurkan untuk membaca doa terlebih dahulu sehingga sepanjang tidur mendapat perlindungan dari Allah dan mendapat ketenangan serta keesokan paginya bisa memilikii hari dan segala urusan yang jauh lebih berkah.

8. Mematikan Lampu

Janganlah biarkan api di rumah kalian (menyala) ketika kalian sedang tidur.” (HR. Bukhari no. 6293 dan Muslim no. 2015). Lampu lebih baik amti ektika tidur sehingga tidur akan lebih nyenyak dan menghindarkan dari segala mara bahaya, lampu yang mati waktu tidur juga baik untuk eksehatan karena dapat membuat otak bisa beristirahat dengan nyaman dan terhindar dari pusing serta segala penyakit.

9. Berdzikir

Janganlah salah seorang di antara kalian tidur telentang kemudian meletakkan salah satu kakinya di atas kaki yang lain.” (HR. Muslim, dari sahabat Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma). “Alhamdullillahilladzi ahyaanaa bada maa amaatanaa wa ilaihin nushur” [artinya: Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan]. (HR. Bukhari no. 6325).

Bulan ramadhan adlaah bulan yang penuh kebaikan dimana setiap saat seharusnya kita mengingat dan menyebut asma Allah, hal itu bisa dilakukan sejak bangun pagi hingga tidur yaitu dengan menyebut asma Allah dengan melakukan dzikir terutama dzikir yang berhubungan dengan memohon ampun kepada Allah.

Ketika melakukan dzikir hati akan tenang, begitu pula ketika sebelum tidur, sebaiknya terus emmbaca dzikir di dalam hati setelah membaca doa hingga tertidur nyenyak sehingga sepanjang hari hingga waktu tidur pun hati selalu terpaut dan terhubung dengan Allah, dengan demikian hati terasa jauh lebih tenang dan juga mendapat pahala kebaikan berupa ampunan dari Allah karena melakukan hal baik.

Kebaikan lain yang akan didapat yaitu jauh dari maksiat, dengan melakukan dzikir, maksiat akan jauh sebab selalu ingat akan Allah, akan selalu emrasa diawasi oleh Allah sehingga hal itu mampu menjauhkan dari segala perbuatan dosa dan perbuatan yang buruk, hal itu akan membantu diri dalam menjaga hawa nafsu dan berdampak baik.

Yakni memiliki puasa yang sempurna secara lahir batin dimana puasa yang sempurna ialah tidak hanya menahan lapar dan haus saja namun juga menahan hawa nafsu dan menghindari perbuatan bruuk, hal itu akan didapat dnegan berdzikir, dzikir yang dilakukan sebelum tidur akan menjadi ekbiasaan yang positif sehingga sepanjang hari terbiasa dzikir dan terbiasa mengingat Allah, sepanjang hari menjadi tenang dan mendapat amalan ramadhan yang sempurna.

Demikian artikel kali ini, semoga mudah dipahami oleh anda dapat menjadi wacana islami yang bermanfaat untuk anda, jangan lupa selalu luangkan waktu untuk membaca artikel kami agar anda selalu mendapat wawasan yang bermanfaat. Terima kasih sudah membaca. Salam hangat dari penulis.

fbWhatsappTwitterLinkedIn