Info Islami

10 Tipe Kepemimpinan Dalam Pendidikan Islam

√ Islamic Base Pass quality & checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Pemimpin yang sesuai dengan dambaan Islam adalah pemimpin dengan jiwa dan pola sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad SAW atau pemimpin sesuai dengan jiwa dan metode kenabian.

Pemimpin dambaan ummat adalah pemimpin yang membawa ummat menciptakan peradaban mulia dan senantiasa mengingatkan kita bagaimana Cara Meningkatkan Iman dan Taqwa kepada Allah seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

Karena sejatinya, setiap manusia adalah seorang pemimpin dimana kepemimpinannya akan dipertanggung jawabkan di akhirat. Begitu pula dengan kepemimpinan dalam pendidikan Islam. Tipe kepemimpinan dalam pendidikan adalah modal utama untuk menuju dan mencapai tujuan pendidikan yang baik. Tidak dapat dipungkirir bahwa pendidikan Islam mempunyai pengaruh yang sangat signifikan dalam membina kepribadian para penerus bangsa.

Dimana pendidikan Islam melahirkan peserta didik yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berlimu, kreatif, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab. Dan keberhasilan mencapai tujuan pendidikan tersebut sangat bergantung pada penyelenggara pendidikan.

Penyelenggara pendidikan tersebut harus memiliki jiwa kepemimpinan yang mampu mencapai visi dan misi pendidikan Islam yang maksimal. Berikut adalah beberapap tipe kepemimpinan dalam pendidikan Islam :

  1. Kepemimpinan Otoriter

Kata otoriter adalah kata yang sering kita dengar dalam dunia politik, birokrasi dan pemerintahan. Pemimpin yang otoriter adalah pemimpin yang mengedepankan kekeuasaanya secara mutlak untuk mengatur anggota di bawahnya. Dia tidak sedikitpun memberikan ruang gerak kepada orang lain untuk ikut mengatur organisasi yang dipimpinnya.

Pemimpian otoriter akan menjunjung tinggi otoritas pemimpin dengan menghiraukan pastisipasi dan kreatifitas para anggotanya. Dia akan mengesampingkan kemampuan guru, siswa dan staf administrasi dalam setiap keputusan dan kebijakan yang diambilnya. Berikut adalah beberapa sikap pemimpin pendidikan Islam yang otoriter :

  • Menganggap pengikutnya sama dengan alat lainnya di dalam organisasi, sehingga tidak ada rasa saling menghargai
  • Pelaksanaan dan penyelesaian tugas yang diutamakannya tanpa ada pengkaitan dengan kepentingan dan kebutuhan pihak lain
  • Tidak menghiraukan pihak lain untuk mengambil keputusan

Sudah dapat disimpulkan bahwa tipe kepemimpinan otoriter biasa dipimpin oleh orang yang memiliki sifat egois. Pemimpin dengan tipe ini, akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan yang diinginkannya.

  1. Kepemimpinan Laissez faire

Laissez faire adalah frasa yang berasal dari bahasa Perancis yang berarti “biarkan terjadi yang muncul dalam diksi perancis oleh para psiokrat di abad ke-18. Dalam tipe kepemimpinan, pemimpin dengan tipe laissez faire akan memberikan keluasan kepada anggotanya untuk melaksanakan tugasnya serta menetapkan peraturan dan kebijaksanaan suatu institusi.

Atau dalam artian, kegitan sekolah yang dipimpin oleh kepala sekolah dengan tipe ini akan dijalankan oleh anggota tanpa ada perintah langsung dari kepala sekolah.

Kepala sekolah hanya memantau dan menerima laporan dari anggotanya. Namun, pendapat lain mengatakan bahwa kepemimpinan laissez faire disebut sebagai tipe kepemimpinan liberal dimana pemimpinnya hanya mengarahkan anggotanya saja. Selain itu, segala keputusan yang diambil diserahkan sepenuhnya ke para anggota.

Pemimpin dengan tipe ini yakn bahwa dengan memberikan kebebasan sepenuhnya kepada para anggota akan membuat tujuannya cepat terlaksana. Keberhasilan pemimpin ini berdasarkan pada dedikasi anggota kelompoknya bukan pada pengaruh pemimpinnya.

  1. Kepemimpinan Demokratis

Pemimpin yang demokratis adalah pemimpin yang menjalankan kekuasaanya sesuai dnegan visi misi organisasi. Pemimpin dengan tipe ini selalu mengajak seluruh anggota dalam setiap pengambilan keputusan, menghargai pendapat anggotanya dan suka berinteraksi dengan anggotanya dimana interaksi yang terjadi adalah interkasi dialog bukan intervensi atau mendikte.

Berikut adalah beberapa keuntungan yang diperoleh dari tipe kepemimpian partisipatif  :

  • Konsultasi ke bawah untuk meningkatkan kualitas keputusan sesuai dengan keahlian pengikut sehingga seluruh anggota dapat menerima segala keputusan yang diambil
  • Konsultasi lateral dimana pemimpin melibatkan anggotanya untuk membantu menutupi keterbatasan kemampuan yang dimiliki pemimpinnya
  • Konsultasi ke atas yaitu pemimpin yang mungkin menaruh keahlian atasan dengan kemampuan lebih dari manajer
  1. Kepemimpinan Pseudo demokratis

Pseudo artinya palsu, berpura-pura atau gadungan. Sedangkan demokrasi adalah kekuasaan berada di tangan rakyat atau anggota. Jadi, pseudo demokratis adalah demokrasi palsu atau berpura-pura demokratis.

Pemimpin dengan tipe pseudo demokratis ini hanya tampak dari luarnya saja bersikap seperti pemimpin demokratis, tetapi sebenarnya dia hanya bersikap otokratis. Contohnya saja, bila ia memiliki ide  yang akan diterapkan pada instansinya, ia memang akan mendiskusikannya dengan para anggota.

Akan tetapi, situasinya sudah diatur sesuai dengan kehendaknya, agar seluruh anggotanya dapat menerima idenya sebagai ide bersama. Pemimpin hanya menganut demokrasi semu dan mengarah pada otoriter yang terselubung.

  1. Kepemimpinan Karismatik

Pemimpin dengan tipe karismatik memiliki energi, daya tarik dan pembawaan untuk mempengaruhi anggotanya sehingga ia memiliki pengikut dan pengawal yang sangat banyak. Pemimpin tipe karismatik dianggap memiliki kekuatan gaib yang diberi oleh Allah yang Maha Kuasa. Ciri-ciri pemimpin karismatik adalah :

  • Daya tarik yang dimiliknya besar
  • Anggotanya yang tertarik tidak bisa menjelaskan ketertarikannya kepada pemimpin
  • Pemimpin seperti mempunyai kekuatan gaib
  • Karisma yang dimiliki pemimpin tersbeut tidak dibatasi oleh umur, kekayaan, kesehatan ataupun bentuk wajah
  1. Kepemimpinan Paternalistis

Pemimpin dengan tipe ini bersikap seakan lebih tua dan lebih berpengalaman daripada anggotanya. Anggotanya dianggap sebagai anak yang sama sekali belum dewasa dan tidak akan dibiarkan bekerja sendiri. Ciri khusus kepemimpinan paternalistis adalah sebagai berikut :

  • Anggota dianggap sebagai manusia belum dewasa atau anak-anak
  • Bersikap melindungi
  • Tidak memberikan anggotanya untuk mengambil keputusan
  • Tidak memberi kesempatan anggotanya untuk berinisiatis
  • Bersikap paling tahu dan seakan-akan mempunyai wawasan yang luas
  • Tidak memberi kesempatan untuk berkreasi dan berfantasi
  • Terlalu melindungi

Seorang pemimpin dengan tipe ini akan selau mengutamakan kebersamaan. Ia bahkan menjadikan sebauha slogan bahwa anggota di organisasinya adalah satu anggota keluarga besar. Pemimpin ini selalu berusaha memperlakukan seluruh anggota satuan kerja mereka di dalm organisasi untuk saling bekerja sama seadil dan serata mungkin.

  1. Kepemimpinan Militeristis

Pemimpin tipe militeristis bersikap meniru gaya militer yang hanya tampak dari sisi luarnya saja. Ia bahkan sama sekali tidak menunjukkan sisi positif kebiasaan dan budaya di dalam sebuah militer. Tipe ini lebih sedikit mengarah ke dalam tipe kepemimpinan otoriter. Berkut adalah sifat dan ciri-ciri pemimpin yang militerisme, sebaga berikut :

Sifat pemimpin militerisme :

  • Menggunakan sistem komando
  • Bawahan mutlak harus patuh
  • Suka akan formalitas, ritual dan kebesaran lainnya
  • Tidak menghendaki saran
  • Komunikasi searah

Ciri pemimpin militerisme :

  • Disiplin tinggi namun terlihat seperti kaku
  • Selalu mengutamkan upacara
  • Formalitas terlalu berlebihan
  • Tidak mau dikritik atau diberi saran
  • Bergantung pada jabatannya
  1. Kepemimpinan Populistis

Pemimpin dengan tipe populistis adalah pemimpin yang selalu membangun solidaritas antar anggotanya. Ia akan selalu berpegang teguh pada nilai masyarakat tradisional. Bahkan ia lebih memilih untuk percaya dengan potensi dari institusinya sendiri dan tidak suka ada campur tangan dari orang lain.

  1. Kepemimpinan Transformatif

Kepemimpinan transformatif mengarah pada proses membangun sebauh komitmen sebagai suatu sasaran organisasi ynag telah disepakati. Gaya kepemimpinan transfromatif akan melakukan segala bentuk kebijakan dalam seluruh personel pendidikan baik itu dalam pelaksanaan program pendidikan serta berbagai realisasi program lainnya.

  1. Kepemimpinan Visioner

Pemimpin dengan tipe visioner lebih mengarahkan kemana sebenarnya kelompok  tersebut berjalan, bukan pada cara mendapatkan tujuan ataupubmenghadapi resiko yang mungkin didapatkan.

Ia akan selalu menggunakan inspirasi bersama dengan kepercayaan diri, kesadaran diri, empati dan mengartikulasikan tujuan selaras dengan nilai anggota-anggota yang dipimpinnya.

Demikian tipe kepemimpinan dalam pendidikan Islam. Lebih daripada itu, pemimpin pendidikan Islam dambaan umat adalah pemimpin yang mengerti dan benar-benar memahami Rukun Iman Rukun Islam, Fungsi Iman Kepada Allah SWT serta ilmu agama lainnya demi mewujudkan para generasi penerus yang dapat Sukses Dunia Akhirat Menurut Islam. Semoga bermanfaat.

Recent Posts

Sejarah Masuknya Islam Ke Aceh

Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Myanmar

Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Andalusia

Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Afrika

sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam Ke Nusantara

Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…

6 months ago

Sejarah Masuknya Islam ke Pulau Jawa

Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…

6 months ago