Jakarta adalah Ibu kota negara Indonesia. Jakarta juga megapolitan, namun tidak membuat Jakarta kekurangan objek wisata religi pastinya. Wisata religi merupakan satu model wisata yang bernuansa keagamaan atau keyakinan tertentu.
Wisata religi juga terbuka untuk semua kalangan siapapun tanpa memandang latar belakang agama mereka. Berkunjung atau berziarah ke tempat religi merupakan suatu wawasan untuk menambah ilmu atau memperdalam tentang perkembangan agama masing-masing.
Menambah pengalaman sosial juga menjadi nilai yang dapat kita ambil jika kita sedang berkunjung ke tempat wisata religi. Berikut ini adalah beberapa wisata religi yang dapat kita kunjungi jika sedang berada di Jakarta:
Wisata religi ini berada di kompleks makam keramat Lubang Buaya, Jakarta Timur. Posisinya tepat di balik tembok belakang Monumen Pancasila Sakti.
Di kompleks ini, ada empat nisan berjajar yang seluruhnya merupakan keluarga Datuk. Wisata religi pertama adalah Makam pangeran Syarif Datuk Banjir. Makan religi ini berada di kompleks makam keramat buaya, Jakarta Timur.
Makam pangeran Syarif Datuk Banjir berada tepat di balik tembok belakang monumen Pancasila Sakti. Ketika ingin mengunjungi wisata religi ini, pengunjung bakal melihat sebuah kamar berukuran 2×3 meter yang dibalut dengan ranjang besi biru sebagai pelindung makam Pangeran Syarif Datuk Banjir.
Jakarta islamic center adalah wisata religi yang dapat dikunjungi. Disana selain berwisata kita juga dapat belajar dan menambah ilmu pengetahuan tentang sejarah-sejarah islam dan berbagai kajian studi lainnya.
Kita bisa mengikuti berbagai seminar, berbagai program pemberdayaan dan ibadah shalat berjamaah. Jakarta islamic center berada di Kramat Tunggak, Jakarta Utara.
Jakarta islamic center merupakan karya dari Ahmad Noe-man. Ahmad Noe-man juga merupakan arsitek yang mendesain masjid At-Tin di Taman Mini Indonesia Indah.
Di urutan ketiga ada Masjid Agung Mun atau Darussalam Baiturrahman atau yang lebih dikenal dengan sebutan Masjid Perahu. Masjid ini menjadi salah satu destinasi wisata religi pilihan yang bisa dikunjungi oleh para wisatawan.
Masjid Perahu ini berada di lokasi jalan Casablanca no 38, Menteng Dalam, Jakarta Selatan. Masjid ini di dirikan pada tahun 1960-an oleh KH Abdurrahman Masum.
Dulu masjid ini digunakan sebagai tempat berwudhu bagi umat islam sebelum melakukan ibadah shalat. Menurut Imam masjid, Masjid Perahu ini di bangun untuk melambangkan kisah Nabi Nuh.
Kisah Nabi Nuh sebagai pembelajaran untuk mengajak umat islam beribadah. Masjid ini juga memiliki beberapa keistimewaan.
Keistimewaan dari masjid ini adalah terdapat al-quran raksasa berukuran 2×1 meter dengan ketebalan 30 cm. Di bagian puncak masjid juga sangat unik terdapat emas dengan berat 3 kg yang berjumlah 99 sesuai dengan asmaul husnah.
Masjid Istiqlal merupakan salah satu tempat yang bisa kita kunjungi jika sedang berada di Jakarta. Masjid terbesar di Indonesia berada di bekas Taman Wilhelmina, yang berada di Timur Laut lapangan medan merdeka.
Berdasarkan sejarah Masjid Istiqlal ini dibangun pada 24 Agustus 1961. Didirikan oleh buah gagasan menteri agama KH. Wahid Hasyim dan Anwar Tjokroaminoto. Masjid ini berlapis marmer.
Masjid istiqlal merupakan perpaduan antara arsitektur Indonesia, Eropa dan Timur Tengah. Masjid istiqlal dirancang oleh Frederich Silaban.
Masjid ini sangat luas dan besar. Masjid ini menjadi pusat karena dapat menampung 200 ribu jamaah. Jadi tak heran jika setiap tahun masjid Istiqlal penuh karena menjadi lokasi shalat idul fitri ataupun idul adha.
Masjid luar batang merupakan masjid yang memiliki nilai sejarah. Masjid ini berada di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara. Masjid luar batang berada di jalan Luar Batang gang V no. 1 kelurahan Penjaringan, Jakarta Utara.
Masjid ini lebih banyak didatangi oleh ribuan peziarah setiap harinya. Menjadi pusat wisatawan karena di dalam kompleks masjid luar batang ini terdapat makam al-habib Husein bin Abubakar Alaydrus dan asisestennya yang bernama habib Abdul Kadir yang berasal dari tionghoa.
Masjid Si Pitung juga menjadi destinasi wisata religi yang bisa kamu kunjungi. Masjid yang juga dikenal dengan nama Masjid Al-Alam ini lekat dengan sosok pahlawan Betawi, Si Pitung.
Masjid si Pitung ini merupakan destinasi wisata religi yang dapat dikunjungi. Masjid si Pitung ini lebih dikenal dengan nama masjid Al-Alam.
Masjid ini menjadi saksi sejarah kisah-kisah si Pitung pada masa kecilnya. Masjid si Pitung ini berada di tepi pantai Marunda kelurahan Clincing, Jakarta Utara.
Arsitektur masjid ini sangat mirip dengan masjid Demak di Jawa tengah. Namun masjid si Pitung ini memiliki ukuran yang lebih kecil.
Masjid si pitung dibangun pada tahun 1600-an. Masjid ini juga memiliki beberapa keunikan. Atap masjid si Pitung berbentuk joglo yang ditopang dengan empat pilar bulat seperti kaki bidak catur. Sejak tahun 1975 masjid Al-Alam dinyatakan sebagai cagar budaya.
Banyak objek wisata religi yang berada di Indonesia khusunya di Jakarta. Manfaat kita berkunjung ke wisata religi adalah kita dapat belajar dan mengenal sejarah-sejarah perjalanan islam di Indonesia. Kunjungi pula wisata religi di Banten yang sangat banyak ragamnya.
Kita dapat lebih dekat dengan ilmu agama. Banyak kisah-kisah yang tersembunyi di setiap tempat wisata religi. Banyaknya objek wisata religi di Indonesia melambangkan bahwa perkembangan islam dizaman dahulu.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…