Sebagian besar Hijaber tentu tidak asing dengan yang namanya hijab pashmina. Hijab ini adalah hijab yang berbentuk persegi panjang menyerupai selendang. Seperti memilih pasangan hidup, anda tentu akan mencari hijab yang nyaman untuk dikenakan.
Hijab yang nyaman dipakai biasnya dipengaruhi oleh beberapa faktor, misalnya jenis bahan hijab yang digunakan, model hijab, dan aksesoris yang berlebihan juga terkadang mengganggu. Nah, pada kesempatan kali ini Hijabyuk akan membantu anda mengenali jenis bahan yang dipakai hijab pashmina. Berikut ini ada 26 jenis bahan hijab pashmina:
Baca juga:
1. Hijab Sifon
Jenis bahan sifon ini cukup laris di pasaran karena banyak yang menyukainya. Bahannya terbuat dari kapas, sutera, serta serat sintetis yang membuatnya nyaman untuk dikenakan. Jenis bahan hijab ini juga fleksibel untuk dipakai model hijab apa saja dan acara apa saja juga bisa misalnya ke acara pesta.
Kesannya yang simpel dan mewah ini, bisa jadi salah satu pilihan anda untuk dikenakan di acara formal sekali pun. Namun yang perlu menjadi catatan kita untuk mengenakan hijab ini adalah hijab ini cuku tipi sehingga mudah sobek, jadi kita haru lebih berhati-hati dalam mengenakannya. Dan tidak hanya itu, jenis hijab ini bisa dikatakan cepat terlihat kusam dan saat cuaca panas jenis bahan seperti ini juga akan kurang nyaman dikenakan.
2. Hijab Hycon
Jika dilihat kasat mata, jenis bahan Hycon ini hampir mirip dengan sifon, namun perbedaannya dia lebih lembut daripada sifon. Teksturnya juga menyerupai bahan paris, hanya saja Hycon memiliki kerapatan yang lebih dan bahannya lebih jatuh. Namun, saat mengenakan jenis bahan yang satu ini anda tidak lupa untuk mengenakan inner terlebih dahulu agar hijab mudah diaplikasikan. (Baca juga: cara memakai jilbab rawis)
3. Hijab Voile
Jenis bahan voile ini biasanya berbahan dasar kapas dan memiliki sifat seperti hycon yaitu halun dan juga lembut. Voile ini nyaman dikenakan saat siang hari karena selain ringan, dia juga menyerap keringat dengan baik. Namun, bahan voile mudah robek dan cukup sulit untuk membentuknya karena tidak lentur. Pemakain hijab berbahan voile ini juga harus mengenakan inner terlebih dahulu, agar lebih mudah dibentuk.
4. Hijab Sutera
Ini dia jenis hijab yang harganya bisa dikatakan cukup mahal, karena memiliki tekstur yang lembut sehingga nyaman dikenakan. Jenis bahan sutera ini bisa dipakai untuk acara apa saja dari santai hingga formal karena tampilannya mewah dan berkelas. Anda bisa membuat kreasi hijab apa saja menggunakan jenis bahan hijab ini. Namun, anda perlu memperhatikan perawatan jenis bahan yang satu ini agar lebih tahan lama dan tidak luntur. (Baca juga: tutorial hijab casual)
5. Hijab Spandex
Bagi anda yang mempunyai banyak kegiatan dan tentu memerlukan hijab yang leluasa untuk bergerak, maka jenis bahan spandex dirasa tepat untuk anda. Biasanya Spandex ini terbuat dari bahan non alami, namun nyaman untuk dikenakan ke berbagai acara. Teksturnya elastis dan lembut, jika anda berminat membelinya siapkan budget lebih karena harganya bisa dibilang relatif mahal dibanding jenis bahan lainnya.
6. Hijab Ceruty
Tampilannya hampir mirip dengan bahan sifon, namun ia lebih tebal. Permukaannya terlihat seperti kulit jeruk, halus dan sedikit elastis sehingga nyaman untuk dikenakan. Cara merawatnya adalah tidak mencucinya di mesin cuci, lebih baik jika menggunakan tangan yaitu dikucek pelan.
Kesannya yang mewah dan elegan, cocok untuk anda kenakan ke acara formal. Jangan lupa menggunakan inner, karena hampir sama dengan sifon, ceruty juga nerawang jika tidak memakai inner. (Baca juga: cara memakai hijab pashmina satin)
7. Hijab Rayon
Jenis hijab selanjutnya adalah rayon, jenis bahan ini sangat nyaman dikenakan di cuaca panas sekali pun karena daya serap keringatnya bagus. Rayon terbuat dari bahan yang tidak alamai seperti PE atau TC dan karena ia sangat menyerap keringat maka menimbulkan bau yang kurang sedap saat berkeringat, jadi hindari kegiatan yang terlalu memproduksi banyak keringat saat mengenakannya. Selain itu, jenis bahan ini mudah kusut dan terkadang luntur. Namun, jenis hijab ini bisa dipakai ke acara-acara casual sehari-hari dengan catatan hindari kegiatan berkeringat lebih.
8. Hijab Kaos
Bahan kaos cukup sering kita jumpai dipasaran, karena banyak hijaber yang suka mengenakannya. Jenis bahan ini memiliki sifat sedikit elastis, dingin, dan bahannya jatuh sehingga nyaman digunakan saa cuaca panas sekali pun. Untuk perawatan jenis bahan hijab kaos, sebaiknya hindari pencucian di mesin cuci atau jangan terlalu keras saat mencuci menggunakan tangan dengan tujuan agar keelastisitasannya tetap terjaga. (Baca juga: tutorial hijab untuk wajah bulat)
[AdSense-A]
9. Hijab Katun
Katun ini termasuk jenis bahan hijab yang paling sering digunakan hijaber, karena nyaman dipakai dan sifatnya fleksibel bisa digunakan untuk berbagai acara mulai dari santai hingga formal. Jenis bahan hijab ini nyaman dikenakan karena bisa menyerap keringat dengan baik, selain itu perawatannya juga mudah sebab tidak mudah luntur. Saat dipakai hijab ini juga tidak mudah kusut, tetapi bahan katu ini sedikit tebal sehingga agak sulit dalam mengkreasikannya ke berbagai model hijab.
10. Hijab Rajut
Jenis bahan hijab yang ke sepuluh adalah rajut, yang biasa dikenakan di acara-acara santai. Rajut ini dibuat dengan menggunakan mesin rajut dan kualitasnya tergantung benang yang digunakan. Benang dari Rayon berkualitas lebih bagus dibanding benang PE. Bahan hijab ini sering digunakan untuk hijab instan ataupun pashmina. (Baca juga: tutorial hijab instan)
11. Hijab Polyethilene (PE)
Polyethilene (PE) ini sering kita jumpai di hijab-hijab berukuran relatif besar, karena dia memiliki ukuran yang cukup tebal, dengan tekstur yang halus dan lembut. Jenis bahan hijab sejenis bahan kaos non alamai ini bisa dipakai untuk sehari-hari karena nyaman dipakai dan cukup menyerap keringat dengan baik.
12. Hijab Teteron-Cotton (TC)
Sama halnya dengan jenis bahan PE, bahan Teteron Cotton (TC) ini juga biasanya digunakan untuk membuat hijab yang berukuran relatif besar. Hal tersebut karena TC ini merupakan campuran antara PE dengan Cotton, masing-masing sebesar 65% dan 35%. Jenis bahan ini tak selembut PE, dan kurang bisa menyerap keringat dengan baik. (Baca juga: motif jilbab terbaru)
13. Hijab Jersey
Jenis bahan ini hampir mirip dengan spandek namun lebih tebal, ringan, halus, dan tidak berbulu, sehingga nyaman digunakan. Teksturnya ini membuat bahannya terlihat jatuh, dan jenis bahan hijab ini akan memberi kesan wajah yang lebih berisi sehingga cukup dihindari orang yang berwajah bulat.
14. Hijab Higet
Higet adalah sejenis bahan kaos dengan harga yang relatif murah dibanding kaos. Hal tersebut dikarenakan dia memiliki bentuk yang sedikit kasar dan tipis. Oleh karena itu, jenis kain ini biasanya dipakai sebagai bahan pembuatan kaos parpol. Jenis bahan hijab ini tidak cocok untuk digunakan ke acara formal karena selain tipis dan kasar, dia juga kurang bisa menyerap keringat dengan baik.
15. Hijab Kashmir
Harga jenis bahan hijab yang satu ini bisa dikatakan cukup mahal, karena memiliki kualitas yang bagus dan memberi kesan yang mewah. Bahkan jenis bahan ini jika dicuci justru akan semakin halus. Selain itu, jenis bahan kashmir ini juga mudah diaplikasikan berbagai model hijab. Namun, yang perlu menjadi catatan adalah jenis bahan hijab ini jangan dipakai saat cuaca panas karena ukurannya yang relatif tebal sehingga sedikit sulit menyerap keringat. (Baca juga: tutorial hijab pengantin)
16. Hijab Polyester
Jenis bahan hijab Polyeter ini tidak memerlukan perawatan khusus, dan bisa anda gunakan ke berbagai acara dari acara santai hingga formal seperti pesta. Bahan polyester ini juga tidak mudah kusut, namun hijab yang menggunakan polyester sebagai dasar akan terasa panas saat dipakai karena memiliki ukuran yang relatif tebal. Hal tersebut menyebakan dia tidak cocok dikenakan saat panas karena kurang baik dalam menyerap keringat. Selain itu, jenis bahan ini juga cukup sulit untuk diaplikasian berbagai model hijab karena bahannya sedikit kaku.
17. Hijab Satin
Tampilannya yang mengkilap, membuat jenis bahan hijab satin memberi kesan yang mewah dan elegan saat dipakai. Permukaannya licin, sehingga disarankan untuk mengenakan inner agar lebih mudah dikenakan. Jenis bahan hijab ini cocok untuk dipakai acara semi formal hingga formal. Satin sendiri memiliki beberapa jenis, namun yang biasa digunakan untuk membuat hijab adalah satin silk/sutera dan satin velvet. (Baca juga: tutorial hijab segi empat rawis)
18. Hijab Wolfis/Wolpeach
Wolfis ini memiliki ketebalan dibawah jenis bahan hijab jersey, atau bisa dikatakan bahan wolfis ini tipis. Namun meskipun tipi, jenis bahan hijab ini tidak tembus pandang seperti hijab tipis lainnya. Warna yang dihasilkan juga lebih hidup atau menyala karena merupakan hasil printing atau warna cetak berbeda dengan hijab lainnya. Bahan yang terbuat dari campuran antara sutera, katun, dan juga serat sintetis ini cocok untuk dipakai saat pana karena memiliki bentuk yang halus, ringan, dan tipis namun tidak transparan.
19. Hijab Imperial
Jenis bahan hijab imperial ini memiliki ukuran yang cukup tebal sehingga tidak tembus pandang atau transparan. Hampir mirip dengan bahan wolfis namun imperial memiliki permuakaan yang lebih halus. Bahan imperial ini juga nyaman dikenakan karena dingin atau tidak terlalu panas saat dipakai. (Baca juga: tutorial hijab segitiga tanpa ninja)
20. Hijab Viscose
Bahan viscose ini dulu cukup populer dikalangan hijaber, yaitu pada hijab shawl viscose. Namun, pada hijab itu tidak murni menggunakan bahan viscose melainkan dicampur denga bahan lainnya. Viscose sendiri memiliki karakteristik yang lembut, dingin, dan menyerap keringat sehingga nyaman dipakai. Bahannya yang jatuh, tidak kaku, dan warnanya juga mengkilat membuatnya terlihat elegan. Tetapi harus berhati-hari dalam perawatannya karena jika direndam deterjen lebih dari 1 jam maka bahan ini akan rusak.
21. Hijab Tenun
Jenis bahan hijab yang satu ini terlihat lebih unik dibanding hijab lainnya, karena merupakan kain tradisional khas Indonesia sehingga memberi kesan yang unik. Namun, untuk memakai bahan tenun ini, anda harus menyiapkan budget lebih karena harganya cukup mahal. Hal ini dikarenakan proses pembuatannya yang memerlukan waktu berhari-hari, meski demikian kualitas dan motifnya tidak perlu diragukan lagi. (Baca juga: tutorial hijab pashmina wajah bulat)
[AdSense-B]
22. Hijab Twistcone
Jenis bahan hijab twistcone ini memiliki ukuran yang cukup tebal, hampir mirip dengan sifon namun twostcone lebih tebal. Twistcone ini memiliki sifat yang elastis atau melar. Namun, yang menjadi kekurangan twistcone adalah kurang baik dalam menyerap keringat. Meskipun demikian, twistcon tidak menimbulkan bau yang tidak sedap.
23. Hijab Katun Denim
Jenis bahan hijab katun denim ini memiliki karakteristik lembut namun agak kaku, sehingga anda bisa dengan mudah mengkreasikan berbagai model hijab. Bahan yang satu ini cukup digemari dari berbagai kalangan dari remaja hingga dewasa.
24. Hijab Bubble
Bubble dikenal dengan sebutan lain yaitu Crepe Bubble atau turmalin. Bahan ini biasa dibuat untuk kerudung pashmina dengan pilihan warna yang sebagian besar bernuansa pastel. Serat kain yang dimiliki Bubble ini padat, dengan tekstur yang timbul tenggelam dan sifatnya elastis (melar). Jenis bahan Bubble ini mudah dikreasikan ke berbagai model hijab. (Baca juga: cara menyimpan jilbab bergo)
25. Hijab Tessa
Tessa memiliki karakteristik halus, tebal, dan tidak mudah kusut. Namun, jika hijab berbahan tessa mayoritas tidak memiliki motof atau bisa dikatakan lebih mudah mencari hijab tessa polos. Bahan ini nyaman dipakai karena dingin, tidak panas. Sangat cocok untuk berpergian, tetapi bahan ini sedikit licin sehingga disarankan untuk mengenakan inner terlebih dahulu agar mudah dikreasikan. Harga bahan hijab tessa juga relatif murah, sehingga bisa menghemat keuangan anda.
26. Hijab Jet Black
Jenis bahan yang terakhir ialah bahan jet black, yang biasa digunakan untuk membuat hijab berukuran relatif besar atau hijab syar’i. Jet Black ini memiliki kualitas jenis bahan premium, seratnya halus, dan bahannya jatuh, sehingga nyaman untuk dikenakan. Hampir mirip dengan wolfis, tetapi bahan jet black warna hitamnya lebih pekat dan harganya lebih mahal dibanding wolfis. (Baca juga: cara memakai jilbab segi empat)
Itulah 26 jenis bahan hijab yang memiliki karakteristik berbeda-beda, serta setiap bahan tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Anda bisa memilih jenis bahan sesuai selera dan kebutuhan anda. Dengan mencari tahu kualitas dari jenis bahan hijab yang akan anda beli akan membuat anda lebih yakin dan agar tidak salah dalam membeli hijab apalagi saat anda berbelanja secara online. Jadi, semoga dengan artikel ini bisa bermanfaat dan membantu anda dalam menentukan pilihan.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…