Al-quran

Alasan Diturunkannya Surah Al-Qadr dan Cara Memaknainya

√ Islamic Base Pass quality & checked by redaction team, read our quality control guidelance for more info

Malam Lailatul Qadr Merupakan Malam yang sebaik-baiknya malam untuk beribadah, yang mana pada malam tersebut telah dijelaskan berbagai macam kemuliaan-kemuliaan yang bisa didapat oleh setiap umat muslim apabila diisi dengan mendekatkan diri kepada Allah. Tentunya disetiap kemuliaan-kemuliaan tersebut telah dijelaskan dalam Kitabullah Al-Qur’an. Dan kita tidak bisa membantahnya karena Al-Qur’an tentunya merupakan petunjuk yang sebenar-benarnya petunjuk.

Karena di setiap ayat yang ada didalamnya, maka terkandung Firman Allah yang maha benar yang menjadi penerang bagi setiap manusia yang mengimaninya. Dalam mempelajari kandungan yang terdapat pada ayat-ayat Al-Qur’an, tentunya kita harus paham juga terntang Sebab-sebab diturunkannya surat tersebut. Hal ini bertujuan agar kita terlepas dari segala macam keraguan dalam memahami makna yang terkandung di dalamnya (Al-Qur’an).

Itulah kenapa, memahami secara khusus perihal alasan diturunkannya surah Al-Qadr merupakan hal yang harus dilakukan untuk lebih memaknai secara tepat akan datangnya malam Laylatul Qadr.

Cerita Rasulullah Tentang Asal Lailatul Qadr

Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam pernah bertutur tatkala bulan ramadhan kepada para sahabatnya perihal seorang pemuda yang lahir dari keturunan Bani Israil.

Suatu ketika, tatkala Rasulullah dan para sahabat tengah berkumpul, Rasulullah tiba-tiba tersenyum. Senyuman yang manis yang menimbulkan penasaran para sahabat. Para sahabat yang melihatnya pun terheran dan bertanya.

Baca juga :

“Wahai Rasulullah. Apa yang membuatmu tersenyum?” Tanya mereka kepada Rasulullah

Rasulullah menatap para sahabatnya itu.

“Diperlihatkan kepadaku kelak di hari akhir, ketika seluruh manusia dikumpulkan di padang mahsyar, akan ada seorang Nabi Allah yang membawa pedang dan tidak mempunyai pengikut. Namun dia akan masik ke dalam surga.” Jawab Rasulullah.

Para sahabat bertanya lagi. “Siapakah dia wahai Rasulullah?”

Rasulullah kemudian menjawab. “Dia bernama Sya’mun Al Ghozi”

Di kala itu, para sahabat mendengarkan Rasulullah yang bercerita tentang seorang nabi dari keturuna Bani Israil yang memerangi kaum-kaum kafir dengan kemampuan berpedang yang sangat hebat. Dia memiliki mukjizat kekuatan yang mana tidak bisa dikalahkan oleh siapapun.

Suatu ketika, dia dikhianati istrinya. Dia dijebak oleh istrinya sendiri yang melakukan perjanjian dengan kaum kafir. Hingga pada akhirnya dia disiksa dan diikat di depan para penduduk romawi atas perintah raja lalim kala itu.

Kemudian dia berdoa dan Sya’mun Al Ghozi diberikan kekuatan oleh Allah untuk membalas perlakuan kaum kafir. Hingga pada akhirnya, seluruh kaum kafir itu mendapat balasannya. Saat itulah Sya’mun Al Ghozi bersumpah akan menumpas kekhafiran 1000 bulan tanpa henti.

Penyebab Turunnya Surah Al-Qadr

Para sahabat yang diperdengarkan kisah tersebut tentu saja sangat terharu. Karena perjuangan Sya’mun al Ghozi yang dikhianati istrinya adalah sebuah cobaan yang sangat berat yang harus dijalani. Dan atas kegigihannya, para sahabat pun tidak bisa lagi menyembunyikan rasa kagumnya. Dan inilah yang menjadi alasan diturunkannya surah Al-Qadr.

Baca juga :

Setelah Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam selesai berkisah itulah, dimana Kemudian Allah menyuruh Malaikat Jibril datang dan menurunkan Surat Al-Qadr. Allah Berfirman dalam QS Al Qadr, ayat 1-5 :

بِّسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ إِنَّآ أَنزَلْنَٰهُ فِى لَيْلَةِ ٱلْقَدْرِ

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan.

وَمَآ أَدْرَىٰكَ مَا لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ

Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?

لَيْلَةُ ٱلْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ

Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

تَنَزَّلُ ٱلْمَلَٰٓئِكَةُ وَٱلرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِم مِّن كُلِّ أَمْرٍ

Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.

سَلَٰمٌ هِىَ حَتَّىٰ مَطْلَعِ ٱلْفَجْرِ

Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.

Cara Mengamalkan Kandungan Surat Al Qadr

Setelah paham latar belakang diturunkannya Surat Al Qadr, tentunya kita harus mengimaini dan mengamalkan isina sebagai upaya untuk mendekatkan diri kepada Allah. Berikut adalah cara untuk mengamalkan Surat Al Qadr

1. Menyambut Malam Lailatul Qadr dengan persiapan.

Tentu saja persiapan yang dimaksud adalah persiapan secara ilmu dan niat. Pasalnya malam lailatul Qadr tidak berlangsung selama setahun penuh dan oleh sebab itu untuk memberikan upaya maksimal dalam menjalaninya, hal-hal yang perlu diketahui juga harus disiapkan.

2. Berbahagia dalam Beribadah

Dalam surat Al Qadr dijelaskan bahwa malam Lailatul Qadr merupakan malam penuh kesejahteraan sampai terbit fajar. Tentu saja kesejahteraan itu merupakan kesejahteraan yang akan kekal sampai Akhirat apabila diisi dengan Amalan-Amalan yang ikhlas.

Baca juga :

3. Mengamalkan kisah Sya’mun Al Ghozi sebagai refleksi diri.

Kisah Sya’mun Al Ghozi mengajarkan kepada kita bahkan untuk sekelas orang yang dicintai (pasangan hidup) tidak akan selalu mendukung kita. Itulah kenapa segala macam pertolongan dan support, hanya Allah lah yang akan selalu menyediakan. Di akhir hari, sebesar apapun kita dicintai oleh manusia, tidak akan pernah bisa mengalahkan cinta Allah kepada Hambanya.

4. Membenarkan Al-Qur’an sebagai sebenar-benarnya petunjuk

Al-Qur’an merupakan firman Allah yang diturunkan sebagai petunjuk untuk manusia. Dan tidak ada dusta di dalamnya. Itulah kenapa beriman dengan berdasar petunjuk dari Al Qur’an merupakan hal yang harus dilakukan oleh seluruh umat Islam. Dikarenakan Al Qur’an datang dari Allah dan isinya tidak pernah ditambah-tambahi oleh Manusia.

Demikian alasan diturunkannya surah Al-Qadr. Tentu saja kita sebagai umat muslim harus mengerti akan betapa luar biasanya petunjuk yang diberikan oleh Allah. Dan disetiap petunjuk tersebut, terdapat kenikmatan yang luar biasa bagi setiap orang yang memahaminya. Semoga dapat menambah keilmuan kita agar lebih baik dari hari kemarin. Insya Allah.

Hamsa,

Recent Posts

Perbedaan Kafir Harbi dan Dzimmi

‎أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ قُلْ  لِّلَّذِيْنَ  كَفَرُوْا  سَتُغْلَبُوْنَ  وَتُحْشَرُوْنَ  اِلٰى  جَهَنَّمَ   ۗ وَبِئْسَ  الْمِهَا دُ “Katakanlah (Muhammad) kepada orang-orang yang kafir, Kamu…

2 months ago

4 Contoh Syariat Islam yang di Terapkan dalam Kehidupan Sehari-Hari

Syariat Islam adalah hukum yang terdapat dalam ajaran islam untuk mengatur kehidupan manusia. Hal ini…

2 months ago

Tata Cara Aqiqah Anak Laki-Laki : Hukum, dan Dalilnya

Agama Islam memuliakan umatnya, termasuk anak-anak. Dalam aturan agama islam terdapat beberapa arahan yang membahas…

2 months ago

4 Sumber Hukum Islam Yang Disepakati

Berbicara mengenai hukum islam, maka kita dapat berbicara mengenai sumber hukum islam yang disepakati. Tujuannya…

2 months ago

Hukum Aqiqah Sudah Dewasa dan Dalilnya

Aqiqah dalam islam merupakan prosesi yang masuk kedalam sunah muakkad atau sunnah yang wajib untuk…

3 months ago

4 Sumber Hukum yang Tidak Disepakati

Dalam agama islam, hukum merupakan aturan baku yang mengatur dan memandu umat muslim dalam beribadah.…

3 months ago