Waktu Terbaik untuk Mempelajari Al Qur’an

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Al Qur’an adalah kitab suci umat islam yang merupakan sumber syariat islam islam, Al Qur’an merupakan kitab suci yang wajib dipelajari semua umat islam dan dipahami maknanya sehingga mampu menjalankan apa yang diperintahkan dan mengambil pelajaran dari segala sesuatu yang dijelaskan mengenai kebaikan dan keburukan dalan kehidupan dunia akherat.

Seringkali orang tua mengajarkan anaknya untuk mempelajari Al Qur’an sejak kecil bahkan sejak dalam kandungan sudah diperdengarkan dengan harapan anak yang dikandung sudah mengenal sejak dini serta terdapat manfaat membaca Al Qur’an bagi ibu hamil sehingga jauh lebih mudah mempelajari dan mengamalkan ketika lahir dan dewasa nanti.

Hal tersebut juga dilakukan untuk mencegah kerugian dimana orang islam yang tidak bisa membaca dan mengerti Al Qur’an tentu sangatlah rugi sebab tidak memahami kandungan penuh makna di dalamnya dan tidak bisa menambah amal kebaikan untuk diri sendiri sehingga dapat menjadi sebab masuk jenis neraka dalam islam. Nah, sebab itu, harus dipahami kapan Waktu Terbaik untuk Mempelajari Al Qur’an agar dapat memberi manfaat dan kebaikan sepenuhnya untuk dunia akherat.

1. Sejak dalam Kandungan

Menurut penelitian ilmiahterbaru, seorang anak dapat dididik sejak masih dalam kandungan, karena selamadalam kandungan, otak dan indra pendengaran seorang anak sudah mulaiberkembang, mereka dapat merasakan apa yang terjadi di luar kehidupan mereka,sementara yang mempengaruhi otak dan indera pendengaran bayi di dalam kandunganantara lain emosi dan kejiwaan ibu, rangsangan suara yang terjadi di sekitaribu.

  • Bayi mampu merasakan lantunan ayat Al Qur’an sehingga perlu dikenalkan dasar hukum islam

Ketika sang ibu membaca ayat ayat al Qur’an sambil mengelus elus dindingperutnya, maka sesungguhnya sang bayi dalam kandungan juga mendengar lantunanayat Al Qur’an tersebut sekaligus merasakan sensasi getarannya. Dandalam beberapa kondisi, sang bayi membalas getaran tersebut agar kelak mudah dalammempelajari Al Qur’an.

  • Dapat menambah rasa iman sejak dalam kandungan

Jika hal tersebutdilakukan berulang ulang, maka firman Allah: QS: Al Anfal: 2 “Sesungguhnya orang orang yang beriman ialahmereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabiladibacakan ayat ayatNya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan Hanya kepadaTuhanlah mereka bertawakkal”. Adalah bukti.

Pada saat kandungan itutelah berusia lima bulan/ setara dengan 20 minggu, kemampuan seorang anakdalam kandungan untuk merasakan stimulus telah berkembang dengan cukup baik sehingga proses pendidikan danbelajar dapat dimulai atau dilakukan. 

  • Al Qur’an merupakan rangsangan terbaik untukjanin

Dalam ilmu psikologi juga menyatakan,bahwa seorang anak yang ada di dalam kandungan bisa merasakan rangsangan dariluar. Caranya ia merasakan rangsangan tersebut melalui suara – suara yang adadi sekitar lingkungannya. Jika kebiasaan ini terus di lakukan, maka seoranganak akan semakin terbiasa dengan Al Quran. Jika ia sudah terbiasa dengan AlQuran, untuk belajar memahami dan membacanya pun juga lebih mudah.

2. Sejak Usia Dini

  • Belajar di usia dini lebih mudah dan cepat

Melakukan pembelajaran bahasa arab (Bahasa dalam Al Quran) tidak bisa di lakukan dalam satu malam. Namun harus pelan – pelan di pelajari semenjak kecil. Seperti dengan kata pepatah yang ada. ‘Belajar di waktu kecil seperti mengukir di atas batu, sedangkan belajar di waktu  besar seperti mengukir di atas pasir’.

Maksud dari pepatah diatas adalah belajar pada waktu kecil itu lebih mudah dan membekas. Sebab saatmasih kecil anak mudah mengingat apa yang sudah di pelajari. Hal ini di dukungdengan kondisi pertumbuhan dan perkembangan otak anak. Sedangkan usia tua,orang cenderung lebih mudah lupa. Apa yang menjadi perhatiannya sudah banyak.Selain itu kondisi ingatan juga tidak setajam dulu.

  • Dapat menjadi anak yang shalih shalihah

Setiap orang tua pastimenginginkan buah hatinya menjadi anak yang shalih dan shalihah. Salah satuyang wajib diajarakan kepada anak adalah segala hal tentang Al Qur’an, karenaAl Qur’an merupakan pedoman hidup manusia. Mengajarkan Al Qur’an kepada anak anakmerupakan untuk dekat dengan pedoman hidupnya dan selalu dekat dengan Allah.

Rasulullah saw. Pernah bersabda : “Didiklah anak anakmu dengan tiga perkara : mencintai Nabimu, mencintai ahlul baitnya dan membaca Al Qur’an karena orang orang yang memelihara Al Qur’an itu berada dalam lingkungan singasana Allah pada hari ketika tidak ada perlindungan Nya, mereka beserta para nabi Nya dan orang orang suci.” (HR. Ath Thabrani).

  • Belajar Al Qur’an sejak usia dini membantuperkembangan otak

Mengajarkan Al Qur’an padaanak sejak kecil dapat membantu perkembangan dalam berpikirnya dalammempelajari Al Qur’an, apabila kegiatan ini dilakukan terus menerus akanmenambah pengetahuan pada anak tentang Al Qur’an, dengan cara menghafal,menulis dan mendengarkan bacaan Al Qu’an.

Dalam mengenalkan Al Qur’andapat dilakukan dengan perlihatkan Al Qur’an kepada anak sebelum merekamengenal buku buku lain, apalagi buku buku yang menarik seperti komik danmajalah. Mengenalakan Al Qur’an juga bisa dilakukuan dengan mengenalkanterlebih dahulu huruf huruf hijaiyyah, apabila itu dilakukan terus menerus akanmembuat anak ingin mengetahuinya lebih jelas, sehingga bisa membantu memperlancardalam mengenal Al Qur’an.

  • Dilakukan secara bertahap

Mengajarkan Al Qur’an padaanak tidak harus langsung tetapi juga dengan tahap tahap yang menarik, agaranak tidak mempunyai rasa bosan dalam mempelajari Al Qur’an, walaupun banyakkesulitan dalam mempelajari Al Qur’an, terlebih dahulu menerangkannya agar anakpaham dengan isi Al Qur’an, dengan itu tidak akan membuat anak anak kesulitandalam mempelajarinya.

Mengajarkan Al Qur’anbukan hanya mengenalkannya tetapi juga. Memperdengarkan ayat ayat Al Qur’anbisa dilakukan dengan langsung atau dengan cara memutarkan kaset agar anak bisamendengarkannya dengan baik tanpa suatau halangan lainnya.

  • Belajar dapat dilakukan dimana saja

Memperdengarkan Al Qur’andapat memudahkan anak untuk menghafalkannya, karena menghafalkan Al Qur’an jugaberawal dari mendengarkan, dengan itu tidak susah dalam mengajarkan Al Qur’anpada anak, apabila kegiatan belajar Al Qur’an ini dilakukan terus menerus akanmembantu anak dalam mempelajari Al Qur’an bahkan bisa menambah pengetahuantentang bacaan bacaan yang didengarkannya.

Memperdengarkan Al Qur’anbisa dilakukan kapan saja dan dimana saja karena kegiatan ini sangat tidaksulit dalam mengajarkan Al Qur’an, bahkan kegiatan belajar ini sangat membantudalam mempelajarinya, selain belajar juga bisa sebagai hiburan.

3. Terus Mempelajari Hingga Dewasa dan Tua

  • Jangan lupakan Al Qur’an karena kesibukanduniawi

Jangan karena kesibukandan banyaknya kegiatan menjadikan kita atau semua orang yag remaja, dewasa, dantua lupa untuk membaca dan mentadaburi Al Qur’an. Sesungguhnya ketenangan danketentraman dapat diperoleh dari Al Qur’an. Hal ini berdasarkan firman Alloh, “Ingatlahhanya dengan mengingat Alloh lah hati menjadi tentram.” (Qs. ar Ra’d: 28)

  • Dari Abdullah bin Mas’ud radiallohu ‘anhuRasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barang siapa yangmembaca satu huruf dari Al Qur’an maka baginya kebaikan sepuluh kali lipat, akutidak mengatakan Alif Lam Mim satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Lam satuhuruf, Mim satu huruf.” (Shahih HR.Tirmidzi)

Dan bahkan, iri terhadapmereka yang telah mengamalkan Al Qur’an, dibolehkan. Dari Ibnu Umar radiallohu‘anhu yang meriwayatkan dari Nabi shallallahu ‘alaihi wassallambahwasannya beliau bersabda,

“Tidak berlaku irikecuali terhadap dua orang, seseorang yang dianugrahi Alloh Al Qur’an lantasdia mengamalkannya sepanjang malam dan sepanjang siang dan seseorang yangdianugerahi Alloh harta lantas dia menginfakkannya sepanjang malam dansepanjang siang.” (HR. Bukhari dan Muslim)

  • Rasululloh pernah bersabda,

“Permisalan seorang muslimyang membaca Al Qur’an bagaikan buah jeruk, baunya wangi dan rasanya lezat,sedangkan orang mukmin yang tidak membaca al Qur’an bagaikan buah kurma yangtidak ada baunya dan rasanya manis. Permisalan orang munafik yang membaca Al Qur’anbagaikan kemangi yang baunya wangi rasanya pahit, sedangkan orang munafik yangtidak membaca al Qur’an bagaikan labu yang tidak ad wanginya dan rasanyapahit.” (HR. Bukhari Muslim)

  • Terus belajar Al Qur’an akan terus dekat denganAllah

“Barang siapa yang merenungi firman Nya maka ia akan mengenal Rabbnya, akan mengetahui keutamaannya dibandingkan orang orang mukmin yang lain, dia akan menyadari kewajibannya dalam beribadah hingga senantiasa berusaha untuk menjaga kewajiban tersebut. Ia akan berhati hati terhadap apa yang dilarang Rabb Nya, mencintai apa yang dicintai Nya.

Barang siapa yang memilikisifat yang demikian, ketika membaca al Qur’an dan ketika mendengarkanya, makaAl Qur’an akan menjadi penawar hatinya, ia akan merasa cukup tanpa harta, muliatanpa kesulitan, lembut dalam menyikapi orang yang kasar padanya.

Orang yang memiliki sifatdemikian, ketika ia memulai membaca sebuah surat yang tergambar dibenaknyaadalah sejauh mana  dia  dapat mengambil pelajaran terhadap yang diabaca. Tujuannya membaca Al Qur’an tidak semata mata untuk mengkhatamkannya akantetapi seberapa besar ia dapat memahami perintah Alloh dan mengambil pelajarandarinya.

Membaca Al Qur’an adalahibadah maka tidaklah pantas membacanya dengan hati yang kosong lagi lalai, danAllah Ta’ala maha memberi taufik terhadap yang demikian.” Nah, sobat pembacasemua, jangan sampai waktu kita tidak ada sedikitpun untuk membaca atau membacaAl Qur’an. Berusahalah, walaupun sedikit waktu tersisa.

fbWhatsappTwitterLinkedIn