Setiap orang pasti pernah mengalami yang namanya bersin. Apalagi di saat memasuki pergantian musim seperti sekarang ini.
Bersin disukai Allah dibandingkan dengan menguap karena menguap datangnya dari syetan. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu alaihi wasallam :
“Sesungguhnya Allah menyukai bersin, dan membenci menguap, apabila salah seorang dari kalian bersin, hendaklah ia memuji Allah, dan kewajiban seorang muslim yang mendengarnya untuk mendo’akan, sedangkan menguap datangnya dari syetan, hendaknya ia menahan semampunya, jika ia sampai mengucapkan haaah, maka syetan akan tertawa karenanya.” (HR. Bukhari).
Bagaimanakah sebenarnya adab saat bersin dalam Islam? Berikut adalah ulasan singkatnya.
1. Islam mengajarkan kepada umatnya agar memuji Allah ketika bersin
Dari Anas bin Malik radhiallahu ‘anhu, dia berkata :
“Dua orang laki-laki tengah bersin di dekat Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, lalu beliau mendo’akan yang satu dan membiarkan yang lain, maka ditanyakan kepada beliau, beliaupun menjawab : ‘Orang ini memuji Allah, (maka aku mendo’akannya) dan yang ini tidak memuji Allah.’”(HR. Bukhari).
2. Mendo’akan orang yang bersin karena memuji Allah dan tidak mendo’akan orang yang bersin jika tidak memuji Allah
Dari Abu Musa Al-Asy-ari radhiallahu ‘anhu, beliau berkata bahwa beliau mendengar Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda :
“Bila salah seorang dari kalian bersin lalu memuji Allah maka tasymitlah dia. Tapi bila dia tidak memuji Allah, maka jangan kamu tasymit dia.” (HR. Muslim)
Hadits tersebut menyatakan bahwa ketika seorang muslim yang tengah bersin kemudian mengucapkan pujian kepada Allah, maka bagi muslim yang mendengar hendaknya membalas pujian tersebut. Dalil lain agar kita mendoakan orang yang bersin adalah sebagai berikut.
Dari Al Asy’ats bin Sulaim dia berkata, ‘saya mendengar Mu’awiyah bin Suwaid bin Muqarrin dari Al Barra’ radhiallahu ‘anhu di berkata :
“Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan kami tujuh perkara dan melarang tujuh perkara, beliau memerintahlan menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, mendo-akan orang yang bersin, memenuhi undangan, menjawab salam, dan menolong orang yang terzhalimi serta melaksanakan sumpah, dan beliau melarang tujuh perkara yaitu mengenakan cincin emas, atau bersabda : kalung emas, mengenakan sutera, dibaj (sejenis sutera), Sundus (kain yang terbuat dari sutera), dan mayasir (mantel yang bertutup kepala yang terbuat dari sutera).” (HR. Bukhari).
3. Cara mendo’akan orang yang bersin
Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda,
“Apabila salah seorang dari kalian bersin, hendaknya dia mengucapkan, “Alhamdulillah” sedangkan saudaranya atau temannya hendaklah mengucapkan, “yarhamukallah” (semoga Allah merahmatimu).
Jika saudaranya berkata, “yarhamukallah” maka hendaklah dia berkata, “ yahdikumullah wa yushlih baalakum” (Semoga Allah memberimu petunjuk dan memperbaiki hatimu).” (HR. Bukhari Muslim).
4. Menutup wajah ketika bersin dan merendahkan suara
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam juga mengajarkan kepada kita untuk menutup wajah dengan tangan atau kain sambil merendahkan suara ketika bersin. Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, dia berkata :
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersin, beliau menutup wajahnya dengan tangan atau kainnya sambil merendahkan suaranya.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’ no. 4755).
Demikianlah ulasan singkat tentang adab saat bersin dalam Islam. Artikel lain yang dapat dibaca di antaranya adalah adab ketika bangun tidur, adab wanita saat tidur dalam Islam, adab wanita saat haid dalam Islam, adab wanita saat keluar rumah dalam Islam, adab melihat calon istri menurut Islam, adab menghadiri shalat Jum’at, adab sujud sahwi, adab hubungan suami istri dalam Islam, adab bertamu dan menerima tamu dalam Islam, dan adab bekerja dalam Islam. Semoga bermanfaat.