Belum lama ini, jagad media sosial dihebohkan dengan kabar akan adanya dukhan yang merupakan salah satu tanda kiamat.
Menurut kabar yang berseliweran di media sosial, dikatakan bahwa dukhan akan terjadi pada tanggal 15 Ramadhan 1441 H atau 8 Mei 2020.
Maraknya dukhan bukannya tanpa sebab. Beberapa pendapat mengaitkan dukhan dengan hujan meteor eta Aquariids yang tengah terjadi di bulan Mei 2020 ini. Selain itu, kabar tersebut menyertakan dalil dari sebuah hadits berikut ini.
Nu’aim bin Hammad berkata, “Telah menceritakan kepada kami Abu Umar, dari Ibnu Lahi’ah, ia berkata, telah menceritakan kepadaku Abdul Wahhab bin Husain, dari Muhammad bin Tsabit Al-Bunani, dari ayahnya, dari Al-Harits Al-Hamdani, dari Ibnu Mas’ud radhiallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu alaihi wasallam, beliau bersabda,
“Apabila terdapat suara yang dahsyat di bulan Ramadhan, maka akan terjadi huru-hara di bulan Syawal. Akan banyak golongan manusia yang saling memisahkan diri di bulan Dzulqa’dah. Akan terjadi pertumpahan darah di bulan Dzulhijjah dan al-Muharram. Apa yang harus dilakukan di bulan al-Muharram?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengulangi hal tersebut sampai tiga kali. Sangat disayangkan sekali saat itu manusia saling membunuh dan keadaannya sangat kacau. Maka kami bertanya, “Apa suara dahsyat itu wahai Rasulullah?” Rasulullah menjawab, “Suara itu terjadi di pertengahan bulan Ramadhan, bertepatan dengan malam Jumat dan suara dahsyat ini akan membangunkan orang-orang yang sedang tidur, menjatuhkan orang-orang yang sedang berdiri, dan menjadikan para wanita terhempas keluar dari kamar-kamarnya. Pada saat itu akan banyak terjadi gempa bumi dan cuaca yang sangat dingin. Hal itu apabila (pertengahan) bulan Ramadhan di tahun itu bertepatan dengan malam Jumat. Apabila kalian telah melaksanakan shalat Subuh di hari Jumat pada pertengahan bulan Ramadhan, maka masuklah kalian ke dalam rumah-rumah kalian, kuncilah pintu-pintu kalian, tutuplah jendela-jendela kalian, selimutilah diri-diri kalian, dan tutuplah telinga-telinga kalian. Apabila kalian merasa ada suara dahsyat, maka menyungkurlah sujud kepada Allah dan ucapkanlah, “Maha Suci Allah yang Maha Suci, Maha Suci Allah yang Maha Suci, wahai Rabb kami yang Maha Suci.” Barangsiapa yang mengamalkan hal tersebut maka akan selamat dan barangsiapa yang tidak mengamalkannya, maka niscaya akan celaka.”
HR. Nu’aim bin Hammad dan Alaudin Al–Muttaqi Al-Hindi
Dukhan atau Ad-Dukhaan adalah surat ke-44 dalam Al Qur’an dan diturunkan di Mekkah dengan jumlah ayat sebanyak 59 ayat.
Dukhan sendiri diartikan sebagai asap/kabut merujuk pada ayat 10-11 surat Ad-Dukhaan berikut ini.
“Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa asap/kabut yang tampak jelas, yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih.”
QS.Ad-Dukhaan : 10-11
Dalam tafsir Al Qur’an Hidayatul Insan, disebutkan bahwa para mussafir berbeda pendapat tentang arti dukhan.
Sebagian ada yang mengartikan dukhan sebagai asap/kabut, sebagian lagi mengartikan dukhan sebagai bencana kelaparan, dan sebagiannya lagi berpendapat dukhan adalah tanda kiamat sudah dekat.
1. Dukhan adalah asap/kabut
Dukhan adalah asap/kabut yang meliputi manusia ketika neraka mendekat kepada orang-orang yang berdosa pada hari Kiamat. Di hari kiamat kelak, Allah subhanahu wa ta’ala mengancam mereka dengan azab.
2. Dukhan adalah bencana kelaparan
Dukhan diartikan secara nyata sebagai bencana kelaparan yang menimpa kaum Quraisy akibat tidak mau beriman serta menentang dan bersikap sombong terhadap kebenaran yang dibawa Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Hal inilah yang mendorong Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala agar Allah menimpakan bencana kepada mereka.
Doa beliau terkabul. Allah subhanahu wa ta’ala pun menimpakan bencana kelaparan pada kaum Quraisy.
3. Dukhan adalah tanda kiamat
Dukhan diartikan sebagai salah satu dari tanda-tanda kiamat sugra dan kubra.
Disebutkan bahwa pada akhir zaman nanti akan ada dukhan (asap/kabut) yang mengena kepada nafas manusia dan menimpa orang-orang mukmin di antara mereka seperti asap.
Dalilnya adalah hadits berikut.
Dari Hudzaifah bin Asid al-Ghifari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Beliau menyapa, “Apa yang sedang kalian bicarakan?” Kami menjawab, “Kami sedang mengobrol tentang kiamat, Rasul.” Beliau pun menimpali, “Kiamat itu tidak akan terjadi hingga kalian melihat sepuluh tanda sebelumnya.” Beliau pun menyebut dukhan (asap); dajjal; hewan raksasa; matahari terbit dari barat; kemunculan (turun) Isa al-Masih; Ya’juj dan Ma’juj; tiga longsor yaitu longsor timur, longsong barat, dan lonsor di jazirah Arab; dan yang terakhir adalah api yang muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka.”
HR. Muslim
Sebagaimana halnya perkara ghaib lainnya yang hanya diketahui oleh Allah subhanahu wa ta’ala, waktu terjadinya dukhan juga hanya Allah subhanahu wa ta’ala yang mengetahuinya dengan pasti.
Jadi, pendapat yang menyatakan bahwa dukhan terjadi pada tanggal 15 Ramadhan 1441 H atau 8 Mei 2020 adalah tidak benar dan tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Adapun hadits yang diriwayatkan oleh Nu’aim bin Hammad dan Alaudin Al-Muttaqi Al-Hindi di atas yang menjadi rujukan terjadinya dukhan 15 Ramadhan adalah hadits palsu (maudhu’) karena perawi-nya merupakan pendusta dan bermasalah.
Hal ini ditegaskan oleh para ulama antara lain Al-Uqaily rahimahullah, Ibnul Jauzi rahimahullah, Syaikh Al-Albani rahimahullah, dan Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah.
Karena dukhan merupakan salah satu tanda kiamat yang hanya Allah saja yang mengetahui dengan pasti waktu terjadinya dukhan, hal yang dapat dilakukan setiap muslim adalah meningkatkan dan memperbaharui kadar keimanan dalam hati.
Caranya adalah sebagai berikut.
Wallahu a’lam bis-shawab.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…