Sebelum membahas tentang Tasawuf Falsafi, mari kita Sedikit mengulas tentang apa itu pengertian tasawuf. Sacara bahasa Tasawuf berasal dari beberapa kata.
Pertama, Tasawuf berasal dari kata suffah. Suffah adalah sebutan atau istilah bagi orang-orang yang hidup sederhana, dan bisa dikatakan miskin yang jauh dari kesan glamor. Mereka ini adalah sahabat nabi yang ikut berhijrah dan tinggal di sekitar masjid Madinah.
Kedua, Tasawuf berasal dari kata shuf. Shuf artinya benang wol. Sebutan untuk orang-orang yang menggunakan baju berbahan wol atau bulu domba yang kasar. Tidak seperti wol sekarang, dulu baju tersebut digunakan oleh kebanyakan orang yang miskin. Sedangkan orang kaya pada masa dahulu biasanya menggunakan baju dari bahan Sutra.
Ketiga, Tasawuf berasal dari kata shafa’ yang artinya, orang–orang yang mensucikan hatinya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Sedangkan menurut istilah Tasawuf adalah, cara mensucikan jiwa dan hati dari segala bentuk hiruk-pikuk keduniaan dan mengisinya dengan kecintaan kepada Allah. Hal ini bertujuan untuk mendekatkan diri sedekat dekatnya dengan tuhan. Tasawuf sendiri muncul pada masa Tabi’in pada abad II. Kemudian pada abad selanjutnya yaitu abad III dan IV barulah muncul aliran-aliran dalam Tasawuf. Ada beberapa aliran yang terdapat dalam tasauf, yaitu Tasawuf Falsafi,Tasauf Tasawuf Amali dan Tasawuf Akhlaki. Selain itu ada juga terdapat aliran Tasawuf Syiah, Tasawuf Sunni pada bahasan kali ini, kita akan membahas tentang Tasawuf Falsafi. Baca juga: sejarah peradaban islam,
Pengertian Tasawuf Falsafi
Tasawuf Falsafi secara bahasa bisa kita bagi menjadi dua, yaitu antasa Tasawuf dan Filsafat. Tasawuf artinya kecintaan terhadap tuhan, sedangkan ilmu Filsafat Islam adalah yang berkenaan dengan akal atau fikiran. Falsafi disini adalah cara yang digunakan dalam bertasawuf. Baca juga : aliran dalam islam,
Tasawuf Falsafi adalah sebuah aliran dalam bertasawuf yang menggabungkan antara visi mistik dan visi yang rasional. Tasawuf ini merupakan hasil dari pemikiran-peminkiran para tokoh-tokoh yang diungkapkan dengan bahasa filosofis.Tasawuf ini tidak bisa dikatakan sebagai Tasawuf yang murni karena telah menggunakan pendekatan fikiran dan rasio, namun juga tidak bisa dikatakan filsafat seutuhnya karena didasarkan pada rasa. Dengan kata lain Tasawuf Falsafi merupakan penggabungan antara rasa dan rasio.
Baca juga :
Secara istilah dapat kita simpulkan bahwa pengertian dari Tasawuf Falsafi adalah, kajian terhadap tuhan, manusia dan sebagainya yang menggunakan motode rasio atau akal. Aliran dalam Tasawuf Falsafi terkesan tidak jelas, karena banyaknya istilah-istilah yang diungkapkan oleh tokoh-tokkohnya dalam aliran ini yang tidak bisa dimengerti, lantaran menggunakan istilah Filsafat.
Tokoh-tokoh dalam Tasawuf Falsafi pada umumnya mengerti dan akrab dengan ilmu Filsafat. Mereka mempelajari Filsafat Barat, Yunani Kuno,dan Filsafat Islam, serta mengenal para filosof barat seperti, Socrates, Aristoteles serta pemikiran-pemikiran filosof Islam seperti Al Farabi dan Ibnu Sina. Baca juga : hubungan ilmu kalam dan filsafat.
Menurut Ibnu Khaldun dikutip dalam karyanya Al Ma’rifat, objek dari kajian Tasawuf Falsafi ini ada 4 :
- Latihan yang bersifat kebatinan atau rohaniyah dengan menggunakan rasa, intuisi dengan dan introspsesi diri dengan tingkatan maqam, hal dan rasa.
- Kajian tentang hakekat dari sifat-sifat tuhan, malaikat,arsy, kursy, wahyu, kenabian, roh, hakekat dari alam ghaib dan yang nyata serta susunan kosmos dan penciptaannya. Biasanya para filosoh dalam kajiannya dan latihan rohaniahnya melakukan zikir-zikir dengan meninggalkan keduniaan dan membuka kekhusukan terhadap Allah.
- Peristiwa yang luar. Kejadian yang terdapat di alam ini atau kosmos, yang mempengaruhi kekeramatan.
- Pengungkapan teory dengan istilah yang filosofis. Istilah tersebut tidak bisa dipahami seutuhnya oleh masyarakat awam. Istilah Tasawuf Falsafi hanya bisa dimengerti oleh para tokoh Tasawuf Falsafi itu sendiri.
Pada intinya, cirri dari Tasawuf Falsafi adalah mengabungan antara pemikiran atau rasionalitas dengan perasaan (dzuq). Aliran ini mendasarkan pada dalil naqli dan diungkapkan dalam istilah filosofis. Baca juga : perkembangan islam abad pertengahan
Tokoh-Tokoh Tasawuf Falsafi
Tokoh dari Tasawuf Falsafi beserta ajaran adalah sebagai berikut :
1. Ibnu ‘Arabi
Nama lengkap dari Ibnu Arabi yaitu Muhammad bin Ali bin Ahmad bin Abdullah Ath tha’I Al Haitami. Beliau dilahirkan di Murcia, daerah Andalusia tenggara, Spanyol. Pada tahun 560 H. Ia tinggal di Hijaz dan wafat di sana, pada tahun 638 H. karya Ibnu ‘Arabi yang paling fenomenal adalah Al Futuhat Al Makiyah yang ditulis pada tahun 1201 H. Ajaran dari Ibnu ‘Arabi ada tiga:
- Wahdad al wujud – Kesatuan Wujud. Intinya wujud dari semua makhluk itu adalah satu, yaitu wujud dari khaliqnya.
- Hakiqat Muhammadiyah – Lanjutan dari wahdad Al Wujud adalah Hakikat Muhammadiyah, yang menurut Ibnu Arabi, bahwa penciptaan alam semesta ini adalah pelimpahan dari wujud yang satu yaitu tuhan. Dari yang satu itu, Lalu lahirlah semua wujud dengan segala proses penciptaannya.
- Wahdad Al Adyan – Turunan ketiga dari Wahdatul Wujud adalah Wahdatul Adyan yaitu kesamaan agama. Semua agama itu adalah satu yang bersumber dari tuhan. Baca juga: bahaya islam liberal
2. Al Jilli
Nama lengkap Al Jilli adalah Abdul Karim bin Ibrahin Al- Jilli yang lahir tahun 1365 M dan wafat tahun 1417 M. Baliau lahir di Jilan propinsi di selatan Kaspi. Tempat lahirnya Jilli (Gilan) yang kemudian menjadi nama dari Al Jilli. Beliau adalah sufi yang terkenal di Bagdad. Ia pernah berguru pada tokoh tarekat Qadariyah yaitu Abdul Qadir Al Jailani, seorang sufi dari India. Ajaran dari Al Jilli adalah :
- Insan Kamil – Pemahaman tentang insan kamil atau manusia sempurna sebagai wujud dari tuhan yang diumpamakan bagai cermin. Seseorang tidak bisa melihat dirinya sendiri kecuali dengan cermin.
- Maqamat – Al Jilli merumuskan tahapan atau tingkatan yang harus dilalui seorang sufi adalah : Islam, Iman, Ihsan, Shalah, Shahadah, Sidqiyyah dan Qurbah.
3. Ibnu Sab’in
Nama lengkap dari Ibnu Sab’in adalah Abdul Haq Ibnu Ibrahim Muhammad Ibnu Nashr. Beliau lahir tahun 614 H di Murcia. Ibnu Sabi’in adalah anak dari keluarga bangsawan, yang hidup berkecukupan. Namun beliau memilih untuk mengasingkan dari segala bentuk kemewahan tersebut. Beliau mempelajari ilmu-ilmu seperti Bahasa dan Sastra Arab, Ilmu Agama, Ilmu fiqih (fiqih pernikahan, fiqih muamalah jual beli), Ilmu Filsafat dan Logika. Ajaran dari Ibnu Sab’in adalah :
- Kesatuan mutlak – Kesatuan mutlak adalah ajaran pemahaman tentang wujud itu hanya satu yaitu wujud tuhan.
- Menolak paham Aristotelian – Intinya Ibnu Sab’in berusaha menyusun logika baru yang membantah adanya konsep jamak. Konsep ini disusun untuk mencapai kesatuan mutlak tadi. Menurut Ibnu Sab’in logika ini menggunakan penalaran ketuhanan atau ilahi. Pemikiran ini yang membuat manusia melihat dan mendengar sesuatu yang baru, yang belum pernah dilihat dan didengar sekalipun.
Itulah sedikit ulasan dan pengenalan tentang Tasawuf Falsafi. Ini merupakan aliran dari Tasawuf Murni yang kemudian dibagi menjadi beberapa aliran, yaitu: Falsafi, Akhlaqi dan Amali. Tasawuf Falsafi dapat disimpulkan sebagai pemahaman Tasawuf dengan menggunakan metode Filsafat, namun tetap mempertahankan rasa. Semoga bermanfaat. Baca juga : aliran syiah dalam islam