Iman kepada Allah adalah bagian dari rukun iman yang wajib diyakini oleh setiap umat Islam di dunia ini. Iman kepada Allah berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah subhanahu wa ta’ala adalah satu-satunya Illah yang wajib disembuh. Tidak ada sekutu apapun bagi-Nya.
Allah Ta’ala berfirman,
ذَلِكَ بِأَنَّ اللهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَايَدْعُونَ مِن دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ
“(Kuasa Allah) yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (Tuhan) Yang Haq dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi lagi Maha Besar.” (QS. Al Hajj : 62)
Namun, sebenarnya apakah tujuan beriman kepada Allah?
Mungkin hal itu pernah tebersit di dalam benak Anda. Jangan ragu! Karena Allah tidak mungkin menurunkan suatu perintah tanpa tujuan yang jelas dan logis. Perintah tersebut tentu mendatangkan banyak kebaikan.
Inilah beberapa tujuan beriman kepada Allah.
Bergantung Penuh Hanya Kepada Allah
Beriman kepada Allah sangat erat kaitannya dengan ilmu tauhid Islam. Dimana keimanan tersebut harus diwujudkan dalam rubuiyah, uluhiyah dan asma’ wa sifat-Nya. Memahami ilmu tauhid tidaklah sulit, sebab kita dapat mempelajarinya melalui Al Qur’an. Di dalamnya memuat banyak hal mengenai sejarah ilmu tauhid dan kisah-kisah terdahulu yang bertujuan untuk menguatkan keyakinan kita bahwa hanya Allah yang wajib disembah.
Keimanan kepada Allah yang telah tertanam dengan benar dalam diri seseorang akan menjadikannya bergantung sepenuhnya pada Allah subhanahu wa ta’ala. Sehingga dalam setiap urusannya selalu melibatkan Allah.
Menyempurnakan Perwujudan Cinta Kepada Allah
Cinta merupakan energi yang besar dan menimbulkan pengaruh yang besar pula pada orang yang merasakannya. Namun, tanpa arahan yang benar cinta bisa saja menimbulkan dampak negatif pada pelakunya. Jadi, hati-hatilah saat jatuh cinta!
Cinta yang akan dibahas di sini ialah cinta kepada Allah subhanahu wa ta’ala. Beriman kepada Allah berarti mencintai Allah dengan sepenuh hati dan jiwa. Saat cinta kepada Allah telah mencapai kesempurnaan, maka seorang hamba akan selalu berusaha istiqomah dalam Islam sebagai wujud rasa cintanya kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman,
قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ ۖ بِيَدِكَ الْخَيْرُ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
“Katakanlah: “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Ali ‘Imran [3] : 26)
Ketika kita berusaha penuh untuk mencintai Allah, maka Allah juga akan mencinta kita, memberikan berbagai kenikmatan dan menunjukkan kuasa-Nya pada kita. Subhanallah!
Jadi, marilah kita amalkan berbagai cara mencintai Allah lebih dari apapun dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya!
Itulah beberapa tujuan beriman kepada Allah yang mesti Anda pahami. Begitu pentingya beriman kepada Allah untuk mencapai kebahagiaan yang sesungguhnya di dunia maupun di akhirat kelak. Aamiin insya Allah.