Dalam islam, ibadah puasa masuk kepada salah satu rukun Islam. Akan tetapi, ibadah yang dimaksud pada rukun Islam tersebut adalah puasa wajib, yakni puasa di Bulan Ramadhan. Sedangkan yang akan dibahas pada artikel ini adalah salah satu puasa Sunnah, yaitu puasa Sunnah Ayyamul Bidh.
Ibadah puasa terbagi menjadi dua jenis, diantaranya puasa wajib, dan puasa Sunnah. Sudah disebutkan sebelumnya, bahwa puasa wajib adalah puasa Ramadhan. Sedangkan contoh puasa Sunnah cukup banyak. Diantaranya ada puasa Senin-Kamis, puasa di bulan Muharram, puasa di bulan Syawal, puasa di bulan Dzulhijjah, puasa Daud, dan puasa Ayyamul Bidh.
Dari berbagai puasa Sunnah yang kita ketahui, puasa Ayyamul Bidh ini juga salah satu puasa yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam kepada kita sebagai ummatnya.
Pelaksanaan puasa Ayyamul Bidh menurut para pendapat ulama dilakukan pada pertengahan di bulan Hijriyah, yakni pada tanggal 13, 14, 15 (di setiap bulan Hijriyah). Mengenai dasar hukum puasa Ayyamul Bidh, termasuk dalam ibadah Sunnah. Hal ini diambil dan hadist Nabi Muhammad SAW.
Ibnu Milan Al Qaisiy dari ayahnya ia berkata, “Rasulullah SAW biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada Ayyamul Bidh yaitu 13,14,15 (dari bulan Hijriyah).” (HR. Abu Daud no. 2449 dan Anak Nasai no. 2434 Syaikh Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Ada beberapa Keutamaan puasa Ayyamul Bidh, diantaranya:
1. Bagaikan Puasa Satu Tahun Penuh
Keutamaan puasa Ayyamul Bidh bagaikan puasa satu tahun penuh. Bila kita menjaga di setiap bulannya, maka akan memperoleh pahala puasa selama satu tahun penuh.
“Sungguh cukup bagimu berpuasa selama tiga hari dalam satu bulan, sebab kamu akan menerima sepuluh kali lipat pada setiap kebaikan yang kau lakukan. Karena itu, maka puasa Ayyamul Bidh sama dengan puasa setahun penuh”. (HR. Bukhari dan Muslim)
“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979).
2. Menjalankan Wasiat Rasulullah SAW
Menunaikan puasa Ayyamul Bidh menunjukkan sebagai bentuk umat Nabi Muhammad SAW. Karena sebelum Rasulullah SAW wafat, beliau menyampaikan tiga nasehat:
Dari Abu Hurairah r.a berkata: “Kekasihku (Rasulullah) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: (1) mengerjakan puasa selama tiga hari setiap bulannya (2) mengerjakan shalat Dhuha (3) mengerjakan shalat witir sebelum tidur” (HR. Bukhari).
3. Berkah Mengikuti Ajaran Nabi SAW
Keutamaan puasa Ayyamul Bidh ini ialah berusaha mengikuti ajaran Nabi SAW. Sebagai bentuk cinta kita, alangkah baiknya kita mengikuti ajaran baik yang ditunaikan oleh Rasul, sehingga kita mendapat keberkahan atas puasa tersebut.
4. Pintu Surga Ar Rayyan Bagi yang Rajin Puasa
Menurut hadits yang disampaikan bahwa hamba yang rajin menjaga kebiasaan puasa, jika kelak nanti memasuki pintu surga akan masuk pada pintu yang bernama Ar Rayyan, yang diperuntukkan khusus bagi seorang muslim yang kerap puasa selama hidupnya.
“Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “Ar Rayyan”. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “mana orang yang berpuasa”, lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya”. (HR Bukhari no. 1896 dan Muslim no 1152).
Niat Puasa Ayyamul Bidh
Setelah beberapa keutamaan puasa Ayyamul Bidh, maka disini akan kita tulis bagaimana niat puasa Ayyamul Bidh. Niat puasa dilakukan bisa saat malam hari sebelum tidur, ataupun juga bisa pada saat sahur.
Niat puasa Ayyamul Bidh sebagai berikut:
نٙوٙيْتُ صٙوْمٙ غٙدٍ أٙيّٙامٙ الْبِيْضِ سُنّٙةً لِلّٰهِ تٙعٙلٙى
Artinya: “Saya niat berpuasa besok pada Ayyamul Bidh Sunnah karena Allah Ta’ala”.
Dari penjelasan tentang puasa Ayyamul Bidh di atas, semoga semangat kita dalam menjalani ibadah puasa Sunnah bertambah dan mendapatkan keberkahan atas puasa yang kita tunaikan.