Puasa ramadhan wajib hukumnya bagi seluruh umat islam di dunia dan tidak diperbolehkan meninggalkannya. Puasa ramadhan (baca puasa ramadhan dan pelaksanaannya) yang dijalankan umat islam pada bulan ramadhan tersebut memiliki banyak keutamaan atau fadhilah (baca puasa ramadhan dan fadhilahnya). Siapapun yang menjalankan puasa dan melaksanakan ibadah lainnya, ia akan mendapatkan pahala yang berlipat ganda dari Allah SWT apabila memenuhi syarat sah puasa dan rukun puasa tersebut. Puasa itu sendiri berarti menahan diri dari makan, minum, dan segala perkara yang membatalkan puasa. Tidak seperti puasa sunnah, puasa ramadhan wajib hukumnya sebagaimana disebutkan dalam firman Allah SWt dan hadits rasulullah SAW berikut ini :
Wahai orang‐orang yang beriman kamu diwajibkan berpuasa sebagaimana diwajibkan ke atas orang‐orang yang terdahulu daripada kamu supaya kamu bertaqwa. (Al Baqarah ; 183)
“Sesungguhnya dalam syurga terdapat sebuah pintu yang dikenali dengan nama Rayyan, dimana memasuki daripadanya orang‐orang yang berpuasa pada hari kiamat dan yang lain tidak berhak. Dikatakan mana orang yang berpuasa? Lantas mereka bangun dan masuk melaluinya. Apabila selesai ditutup dan tiada yang lain berhak memasukinya”
Puasa ramadhan seperti halnya juga puasa sunnah dimulai saat terbit fajar hingga terbenamnya matahari sebagaimana disebutkan dalam Qur’an surat Albaqarah ayat 187 yang berbunyi
“Dan makan dan minumlah kalian hingga nampak bagi kalian benang putih dari benang hitam yaitu fajar, kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam.” (Al Baqarah 187)
Adapun ketentuan tentang kapan datangnya waktu buka puasa dijelaskan dalam uraian berikut.
Waktu berbuka puasa tentunya menjadi waktu yang ditunggu-tunggu dan membahagiakan bagi seluruh umat islam yang melaksanakan ibadah puasa. Banyak cara dilakukan untuk menanti datangnya waktu berbuka termasuk membaca Alqur’an, memasak makanan buka puasa, ngabuburit dan lain sebagainya. Waktu berbuka puasa ramadhan adalah ketika siang telah berlalu dan matahari telah terbenam dan malam mulai datang. Hal ini berdasarkan firman Allah SWT
“Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai malam.” (QS. Al-Baqaroh ayat 187)
Waktu berbuka puasa juga dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Umar bin
Khaththab yang diriwayakan oleh Bukhari dan Muslim, bahwa Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Apabila malam telah datang dan siang beranjak pergi serta matahari telah terbenam maka orang yang berpuasa telah waktunya berbuka.”
Terdapat beberapa perbedaan tentang waktu berbuka puasa berdasarkan pendapat para ulama. Ada yang menyebutkan bahwa waktu berbuka puasa yang benar adalah saat matahari telah benar-benar tenggelam dan malam telah datang sehingga jika berbuka puasa saat hari masih terang tidaklah sah hukumnya. Sementara itu pendapat yang lain menyatakan waktu berbuka puasa adalah sebelum shalat maghrib sebagaimana yang dijelaskan dalam hadits berikut ini :
“Adalah Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam berbuka dengan beberapa biji ruthob sebelum sholat, apabila tidak ada ruthob maka dengan beberapa korma,dan kalau tidak ada korma maka dengan beberapa teguk air.” (HR Abu Dawud)
Saat berbuka puasa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dan dilaksanakan bagi umat islam pada umumnya. Adab atau tata cara buka puasa sesuai syariat islam mencakup hal-hal berikut ini :
1. Menyegerakan berbuka
Umat islam disunahkan untuk segera berbuka jika waktu berbuka telah tiba dan telah yakin bahwa waktu puasa telah berakhir. Siapapun yang menyegerakan berbuka maka ia akan mendapatkan kebaikan sebagaimana yang disebutkan dalam hadits rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim berikut ini
“Terus-menerus manusia berada di dalam kebaikan selama mereka mempercepat berbuka puasa”. (HR Bukhari dan Muslim)
Mempercepat buka puasa juga merupakan pembeda antara puasa umat islam dengan puasa umat agama lainnya sebagaimana dalam hadits Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu yang diriwayatkan oleh Ahmad, Abu Daud dan lainnya bahwa rasulullah SAW bersabda
“Terus-menerus agama ini akan nampak sepanjang manusia masih mempercepat buka puasa karena orang-orang Yahudi dan Nashoro mengakhirkannya.” (HR Ahmad dan abu dawud)
2. Berbuka dengan yang kurma atau segelas air
Saat berbuka puasa hendaknya kita memakan atau meminum sesuatu yang manis seperti kurma dan ataupun segelas air. namun kita juga diperbolehkan juga untuk berbuka dengan makanan atau minuman manis lainnya seperti takjil (baca manfaat takjil). Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Dawud berikut ini
“Dan Nabi Shollallahu ‘alaihi wa ‘ala alihi wa sallam berbuka puasa sebelum sholat Maghrib
dengan memakan ruthob (kurma kuning yang mengkal dan hampir matang) dan apabila beliau tidak menemukan ruthob maka beliau berbuka dengan korma (matang) jika tidak menemukan korma maka beliau berbuka dengan beberapa teguk air.”:
3. Membaca doa berbuka puasa
Pada saat berbuka puasa, disunahkan untuk memperbanyak doa karena saat berbuka puasa adalah salah satu waktu dimana doa akan diijabah oleh Allah SWT (baca doa puasa ramadhan). Adapun doa atau niat berbuka puasa adalah sebagai berikut (baca niat buka puasa dan niat ganti puasa ramadhan)
اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ
Allahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthartu Birohmatika yaa arhamar roohimiin
Artinya :
Ya Allah keranaMu aku berpuasa, dengan Mu aku beriman, kepadaMu aku berserah dan dengan rezekiMu aku berbuka (puasa), dengan rahmat Mu, Ya Allah Tuhan Maha Pengasih
Ada pula yang berpendapat bahwa doa berbuka puasa yang benar adalah dengan membaca doa berikut ini
ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ
Dzahaba-dz Dzoma’u, Wabtalati-l ‘Uruuqu wa Tsabata-l Ajru, Insyaa Allah
Artinya :
Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah
4. Memberikan makanan berbuka untuk orang lain
Suatu perbuatan mulia apabila seseorang memberikan makanan untuk berbuka puasa pada saudara atau kerabatnya maupun orang yang tidak dikenal sekalipun yang sedang berpuasa. Memberi makan kepada orang lain yang berpuasa dapat dikategorikan sebagai sedekah (baca keutamaan bersedekah). Sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW
“Siapa yang memberikan makanan buka puasa pada orang yang berpuasa maka baginya pahala seperti pahala orang yang berpuasa tersebut tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun. (HR Ahmad, Tirmidzi dan Ibnu Majah)
5. Berbuka puasa sebelum shalat maghrib
Seseorang yang berpuasa hendaknya membatalkan puasanya atau berbuka sebelum melaksanakan shalat maghrib baik hanya dengan meminum air ataupun memakan kurma sebagaimana anjuran rasulullah SAW. Ada baiknya jika sebelum shalat maghrib kita hanya mengkonsumsi makanan ringan dan makan makanan yang berat setelah melaksanakan shalat fardu maghrib.
Demikian penjelasan tentang waktu buka puasa dan adab berbuka puasa yang dapat diketahui. Sebagai umat islam hendaknya kita mematuhi waktu berbuka puasa yang sah dan menyegerakan berbuka saat waktu puasa telah berakhir dengan adab-adab yang disunahkan. adapun para orangtua perlu mendidik anak dalam islam sejak dini dan mengajarnya untuk berpuasa (baca tips mengajar anak berpuasa) sesuai dengan pendidikan dalam islam.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…