Tak terasa bulan Ramadhan akan segera tiba. Penantian umat Muslim akan datangnya bulan yang suci dan penuh keberkahan akan segera terbayarkan. Namun apakah Anda tahu bagaimana asal usul penamaan bulan Ramadhan dalam sejarah islam?
Asal Mula Nama Ramadhan
Pada jaman dulu, bangsa Arab sebenarnya memiliki penanggalan yang berbeda-beda. Cara orang terdahulu menentukan tahun baru Islam baru ada pada jaman Umar bin Khattab. Khusus pada penamaan bulan Ramadhan, terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan mengenai pemilihan kata Ramadhan untuk bulan yang penuh berkah ini.
Dalam asal usul penamaan bulan Ramadhan dalam sejarah islam , penamaan bulan Ramadhan sendiri sebenarnya telah lama digunakan oleh bangsa Arab sebelum Rasulullah diangkat menjadi Rasul.
Ibnu Katsir, beliau berkata,
ورمضان مِنْ شِدَّةِ الرَّمْضَاءِ ، وَهُوَ الْحُرُّ ، يُقَالُ رَمِضَتِ الْفِصَالُ : إِذَا عَطِشَتْ
“Kata Ramadhan diambil dari kata (الرَّمْضَاءِ = Ar-Ramdha’) karena kondisi yang sangat panas. Ar Ramdha’ artinya panas, seperti dalam kalimat “Ramidhat Al Fishaal” (Anak-anak unta itu kepanasan jika sedang haus).” [Tafsir Ibnu Katsir: 4/128-129]
Baca juga:
- Fadhilah Sholawat
- Sejarah di balik hari Asyura dalam islam
- Fadhilah Bismillah
- Amalan penghapus Dosa Zina
- Penyebab Doa Tidak Dikabulkan Allah SWT
- Manfaat Shalawat Nariyah
Ada juga pendapat dari Al-Kholil bin Ahmad Al-Farahidi (ulama tabiin ahli bahasa peletak ilmu ardh) terkait asal usul penamaan bulan Ramadhan dalam sejarah islam. Yang mana nama Ramadhan ini diambil berdasarkan kata ar-Ramidh yang memiliki arti awan/hujan yang datang pada saat musim panas (memasuki musim gugur), dan hujan ini disebut sebagai ar-Ramidh karena hujan ini yang melunturkan panasnya matahari, dan membuat bulan ini disebut sebagai bulan Ramahdan karena bisa membersihkan badan dari dosa-dosa yang telah dilakukan.
Sedangkan pendapat dari Al-Ashma’i (ulama ahli bahasa dan juga syair arab) mengatakan bahwa Ramadhan diambil dari kata ar-Ramd yang memiliki arti panasnya batu yang terkena terik sinar matahari, sehingga membuat bulan ini dinamakan sebagai ramadhan, karena kewajiban untuk berpuasa ini dilakukan pada saat datangnya musim panas yang terik.
Pendapat lain terkait asal usul penamaan bulan Ramadhan dalam sejarah islam juga diutarakan oleh al Azhari, ulama ahli bahasa dan juga penulis Tahdzib Al-Lughah yang mengatakan bahwa kata Ramadhan diambil dari pernyataan yang diberikan orang arab yang memiliki arti mengasah tombak dengan menggunakan dua batu sehinga membuat tombak itu menjadi tajam.
Baca juga:
- Kisah hidup putra Rasulullah
- Cara menerima ujian dari Allah
- Penyebab Terhalangnya Jodoh dalam Islam
- Cara Menghindari Pelet Menurut Islam
- Hukum akad nikah di bulan ramadhan
Bulan ini memiliki nama Ramadhan karena pada umummya masyarakat arab pada massa itu tengah mengasah senjata-senjata mereka pada bulan ini, dan senjata ini dipersiapkan untuk berperang pada bulan Syawal, sebelum masuk pada bulan haram.
Meskipun terdapat banyak perbedaan pendapat tentang asal mula kata Ramadhan, namun terdapat satu persamaan mengenai nama Ramadhan, yakni gugur dan luntur.
Al-Qurthubi berkata:
إنما سمي رمضان لأنه يرمض الذنوب أي يحرقها بالأعمال الصالحة
“Dinamakan bulan Ramadhan karena ia mengugurkan/membakar dosa-dosa dengan amal shalih” [Tafsir Al-Qurthubi 2/291]
Bulan Penghapus Dosa
Sesuai dengan namanya, bulan Ramadhan memang merupakan bulan yang penuh berkah sebagai penghapus dosa. Di bulan ini kita dianjurkan untuk melakukan banyak amalan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
”Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu akan diampuni”. [HR. Bukhari No. 38 dan Muslim no. 760]
Baca juga:
- Jenis Tempat yang Sah untuk Melakukan Shalat
- Hukum Bersedekah Kepada Non Muslim
- Kedudukan Wanita Dalam Islam
- Tujuan Hidup Menurut Islam
- Tips Hidup Bahagia Menurut Islam
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
“Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan (shalat tarawih) karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” [HR. Bukhari no. 37 dan Muslim no. 759]
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
“Antara shalat yang lima waktu, antara jum’at yang satu dan jum’at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar.” [HR. Muslim no. 233]
Itulah asal mula nama bulan Ramadhan. Meskipun banyak pendapat yang berbeda, namun bulan Ramadhan tetaplah bulan penghapus dosa yang mampu menjadikan setiap amalan menghasilkan pahala yang berlipat ganda.