Abdurrahman bin Auf adalah sosok yang dipilih dalam pencalonan ketika masa kekhalifahan Umar bin khttab, lantas bagaimana kontribusi Abdurrahman bin Auf dalam memperjuangkan Islam. Simak penjelasan di bawah ini.
Nasab dan Biografi Singkat Abdurrahman bin Auf
Abdurrahman bin Auf lahir pada 10 tahun sebelum tahun gajah pada 581 M yakni berarti 10 tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW. Abdurrahman bin Auf merupakan salah satu sabahat Nabi Muhammad SAW. Abdurrahman berasal dari Jurai keturunan Bani Zuhrah yang masih keturunan Quraisy.
Ayahnya bernama Auf bin Abdul Auf al-Harith, sedangkan Ibunya bernama Siti as-Syifa yang gemar memerdekakan budak. Istri Abdurrahman bin Auf bernama Ummu Hurayth dan memiliki anak sebanyak 28 anak laki-laki dan 8 perempuan yang bernama :
- Abu Salamah bin Abdurrahman
- Abdurrahman bin Abdurrahman
- Urwa al-Akbar bin Abdurrahman
- Amat Ar-rahman al-Kubra binti Abdurrahman
- Muhammad I
- Abu Bakar bin Abdurrahman
- Utsman bin Abdurrahman
- Ma’an bin Abdurrahman
- Ismail bin Abdurrahman
- Amat Arrahman al-Sugra bin Abdurrahman
- Musab bin Abdurrahman
- Zaid bin Abdurrahman
- Umayyah bin Abdurrahman
- Hamida bin Abdurrahman
- Ibrahim bin Abdurrahman
- Bilal bin Abdurrahman
- Umu al-Qassim bin Abdurrahman
- Hamid bin Abdurrahman
- Ummu Yahya bin Abdurrahman
- Abdullah bin Abdurrahman
- Urwa al-Ashgar bin Abdurrahman
- Omar bin Abdurrahman
- Yahya bin Abdurrahman
- Maryam bin Abdurrahman
- Juwairiya bin Abdurrahman
- Suhail bin Abdurrahman
- Salim al-Akbar bin Abdurrahman
Mengenal Sifat Abdurrahman bin Auf
Sebelum memeluk Islam Abdurrahman memiliki nama Abdu Amr atau Abdul Ka’bah. Abdurrahman bin Auf dididik mulia oleh ayahnya sehingga mampu menjadikannya sebagai anak yang memiliki sifat dermawan, bijaksana, setia dan tak menyalahi janji serta pemberani.
Abdurrahman juga dikenal dengan sifat toleransi yang tinggi antar sesama dan mampu menjaga diri dari hal-hal buruk dari sukunya, terutama dari menyebah berhala.
Abdurrahman dalam sejarah Islam juga adalah orang yang cepat menerima kebenaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW, dan orang sudah memeluk agama Islam dari semenjak Islam disebarkan sembunyi-sembunyi oleh Rasulullah SAW.
Abdurrahman membantu penyebaran Islam dan demikian disebut dengan as-sabiqunal awwalun dan memasuki Islam pada tahun 614 M melalui Abu Bakar Sh-Shiddiq di rumah Arqam bin Abi Arqan. Abdurrahman juga adalah sosok yang senang berinfak.
Abdurrahman mempunyai ciri fisik berkulit putih, lebat rambutnya dan tidak beruban, banyak bulu matanya, mancung hidungnya, gigi taring bagian atasnya panjang, panjang rambutnya hingga menutupi telinga, lehernya panjang serta kedua bahunya lebar. Abdurrahman bin Auf selalu mengenakan selendang hitam yang menambahkan ketampanan dan keanggunannya.
Perjuangan Abdurrahman bin Auf Dalam Kontribusi Islam
Sebagaimana diketahui pada masa itu Islam sangat diperjuangkan oleh Rasulullah, keadaan dan suasana masyarakat pada masa itu adalah penyembah berhala seperti Lata, Uzza, dan Manat.
Abdurrahman bin Auf sebagai seorang sahabat Nabi Muhammad SAW setia dan senantiasa mendampingi Rasulullah pada beberapa peristiwa penting di dalam memperjuangkan agama Islam.
Dalam hubungan Imam Munawir menjelaskan bahwa sebagai orang yang ikut tiga kali hijrah, Abdurrahman selalu menemani Nabi di segala tempat, sehingga dalam semua peperangan yang dilakukannya Abdurrahman tidak absen dalam mengambil bagian.
Kontribusi Abdurrahman bin Auf dalam perang antara lain, perang badar, perang uhud dan perang tabuk. Pada perang Badar, Ia menjadi garda terdepan untuk melawan musuh-musuh Allah SWT yakni di antaranya Umar bin Utsman.
Pada perang uhud, Abdurrahman mendapatkan sembilan luka parah menganga ditubuhnya dan dua puluh luka kecil yang di antaranya sedalam anak jari.
Pada perang tabuk, ketika Rasulullah SAW terlambat datang pada shalat subuh, Abdurrahman bin Auf lah yang menjadi imam lalu setelahnya Rasulullah SAW shalat dibelakang menjadi makmum.
Abdurrahman bin Auf banyak berkontribusi dalam menyumbangkan hartanya selama masa perang. Dengan kekayaan yang dimiliki, Abdurrahman bahkan menyumbangkan 700 ekor unta bermuatan harta benda bermuatan penuh untuk dakwah Islam dan perjuangan di dalamnya.
Proses penyembaran Islam dimulai dari lingkungan keluarganya sendiri dan kaum kerabatnya yang paling dekat.
Abdurrahman memiliki keistimewaan yakni di antaranya :
- Menjadi imam shalat Nabi Muhammad SAW
- Calon penghuni surga
- Dicintai oleh Rasulullah SAW
- Dipuji dalam ayat Al-Quran di antaranya dalam surah Al-Baqoroh ayat 267
- Salam dan berarti masuk surga dari Allah SWT
- Diberi penghargaan dari Nabi Muhammad SAW
- Kekuatannya diakui Muhammad SAW
- Orang yang sudah mulia dalam perut ibunya
- Ketawaduannya.
Wafatnya Abdurrahman bin Auf
Abdurrahman bin Auf meninggal pada umur 74 tahun antara tahun 31-32 H atau bertepatan pada tahun 652 M. Abdurrahman dimakamkan di pemakaman Baqi yang diimami oleh Utsman bin Maz’un dan Abdurrahman disisi qubah Ibrahim bin Muhammad SAW.
Sebelum meninggal, Abdurrahman meninggalkan wasiat untuk menyumbangkan hartanya utnuk kepentingan Islam sebanyak 40 ribu dinar. Abdurrahman bin Auf juga meninggalkan banyak warisan yang banyak untuk anak-anaknya berupa emas murni sebanyak 80 dinar.