Masa dakwah Rasulullah, kita paham bahwasanya pada kala itu Rasulullah sangat gencar diburu oleh Kaum Kafir Quraisy. Alasannya tidak lain dan tidak bukan adalah karena kebencian yang sangat mendalam kepada Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam dan ajaran yang disampaikannya. Namun banyaknya cacian dan makian yang diterima, tidak membuat Rasulullah lantas menyerah.
Karena pada masa itu, Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam paham. Bahwasanya disepanjang perjalanannya dalam berdakwah, akan ada para sahabat-sahabat yang terus mendukung dan melindunginya. Seperti yang tertuang dalam kisah Amir bin Fuhairah ini. Amir Bin Fuhairah, merupakan budak (hamba sahaya) milik Abu Bakar.
Karena Abu Bakar kala itu memutuskan untuk mengikuti Rasulullah dan memeluk agama Islam, Amir Bin Fuhairah pun juga ikut mendapat pengetahuan lebih banyak perihal keislaman.
Amir bin Fuhairah, dari Budak Menjadi Seorang Hafidz
Hingga pada akhirnya, Amir bin Fuhairah menjadi salah satu sahabat Nabi yang membantu dalam mengajarkan ajaran Islam. Betapa Allah yang Maha Mulia dan Maha Bijaksana. Hidup Amir Bin Fuhairah dinaikkan derajatnya dari seorang budak menjadi seorang Hafidz (Seseorang yang hafal) Al-Qur’an. Subhanallah.
Pasca sepeninggalnya Paman dan Istri, Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam dilanda kesedihan yang mendalam. Rasulullah masih tidak tega kehilangan dua orang penting dalam hidupnya itu. Disisi lain, kaum kafir Quraisy yang tahu akan sepeninggalnya Paman Rasulullah, mereka malah bergembira.
Baca juga :
- Keutamaan Bilal bin Rabah
- Keutamaan Sahabat Rasulullah
- Mengenal Ruqayyah Putri Rasulullah
- Siapa Saja Muadzin Rasulullah
- Kisah Zaid bin Tsabit
Mereka paham karena semenjak hari itu, maka tidak akan ada yang berani menentang apabila mereka hendak membunuh Rasulullah. Itulah kenapa, di momen berkabung tersebut, Kaum Kafir Quraisy berniat ingin membunuh Rasulullah. Mereka sudah tidak bisa menunggu lebih lama lagi untuk menancapkan pedang mereka ke dada Muhammad.
Ini merupakan kisah yang kita tau sebagai awal pelarian Rasulullah menuju Madinah. Dalam masa-masa yang sulit itu, Rasulullah pun kabur bersama sahabatnya Abu Bakar. Mereka berdua lari meninggalkan Makkah untuk menghindari kejaran kaum Quraisy. Awalnya, kaum Quraisy berhasil dikelabui oleh Ali bin Abi Thalib yang tertidur di ranjang Rasulullah untuk menggantikannya.
Memberikan waktu untuk Abu Bakar Menuntun Rasulullah keluar dari pemukiman. Rasulullah dan Abu Bakar berlalu untuk memanjat bukit Tsur. Mereka bersembunyi di dalam gua kecil yang ada di bukit tersebut. Kaum Quraisy yang sudah dikelabui oleh Ali Bin Abi Thalib, tidak menyerah begitu saja.
Mereka mengikuti jejak samar yang ditinggalkan hanya untuk mencari Rasulullah. Saat mereka sampai di mulut gua Tsur. Logika mereka tertipu, pasalnya mulut gua tersebut dipenuhi sarang laba-laba jadi tidak mungkin ayalnya apabila seorang masuk dan jaring laba-laba itu masih ada di sana. Itulah kenapa mereka mencari ke arah lain.
Amir bin Fuhairah Selalu Menjaga Rasulullah Selama Pelarian
Di dalam Gua, Rasulullah dan Abu Bakar bersembunyi kurang lebih selama 3 hari. Dalam masa persembunyiannya itu, mereka dibantu oleh hamba sahaya Abu Bakar yaitu Amir Bin Fuhairah. Amir menggembalakan kambing seperti biasanya. Bersama para penggembala yang lain, dia berangkat pagi sekali dan menjaga ternak-ternaknya untuk merumput.
Namun tatkala pulang, Amir sengaja pulang lebih lama dari yang lain. Alasannya adalah agar dia bisa singgah di persembunyian Abu Bakar dan Rasulullah dan memberi mereka susu kambing untuk diminum. Kaum Quraisy tidak ada yang tau akan kegiatan Amir Bin Fuhairah, pasalnya gelagatnya terlihat santai. Dan dia selalu sudah terlihat menggembala kembali di pagi hari. Selama 3 hari dalam persembunyian itulah, Rasulullah dan Abu Bakar dijaga oleh Amir Bin Fuhairah.
Baca juga :
- Mengenal Sikap Abu Thalib dalam Melindungi Rasulullah
- Sejarah Kubah Hijau yang membentang di atas Makam Rasulullah
- Keutamaan Hafsah Binti Umar
- Kisah Nabi Idris yang Naik ke Langit
- Ciri-Ciri Haji yang Mabrur
Masuk Dalam 70 Sahabat yang Mendakwah Bani Amir
Karena kesetiaannya kepada Rasulullah, Amir Bin Fuhairah pun dimuliakan oleh kaum muslim yang lain. Dalam perjalanan dakwah Islam, Amir Bin Fuhairah mendapat posisi yang dipercaya dikarenakan keilmuannya dan kemampuannya dalam Hafidz Al-Qur’an.
Hingga pada akhirnya, Amir Bin Fuhairah ditujuk oleh Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam menjadi salah satu dari 70 sahabat yang ditugaskan untuk mendakwahkan ajaran islam kepada Bani Amir di Najd. Sayangnya, kelompok dakwah tersebut dikhianati dan mengalami pembantaian di Bi’r Ma’Unah. Perjalanan mereka dicegat oleh kawanan orang Kafir yang diketuai oleh Amir bin Thufail dan Jabbar bin Salma.
Jasad Amir bin Fuhairah yang Diangkat ke Langit
Pembantaian yang keji itu meluluh lantakkan hampir seluruh kelompok dakwah yang dibentuk Rasulullah. Bahkan Amir Bin Fuhairah sendiri, ditusuk oleh tombak yang dihantamkan dari tangan Jabbar Bin Salma. Meskipun begitu, dalam kematiannya, Amir bin Fuhaira berseru lantang kepada Jabbar :
“Demi Allah. Aku telah menang, wahai Jabbar Bin Salma!”
Saat jasadnya terkulai roboh, tiba-tiba jenazahnya terangkat ke langit. Kejadian yang luar biasa ini disaksikan oleh Jabbar bin Salma yang membunuhnya. Dia hanya bisa mematung melihat fenomena yang belum pernah ia saksikan itu. Dia diam tak bersuara. Peristiwa diangkatnya Amir Bin Fuhairah ke langit itu, diriwayatkan dalam riwayat berikut.
“Urwah mengisahkan bahwa ketika para sahabat yang pergi ke Bi’r Ma’unah terbunuh, hanya Amru bin Umayyah al-Dhamri yang ditawan, Kemudian Amir bin Thufail (Kafir Quraisy) bertanya kepada Amru bin Umayyah,
“Siapakah orang ini?” Tanya Amir Bin Thufail, sambil menunjuk kepada salah seorang yang sudah terbunuh.
“Itu Amir bin Fuhairah.” Jawab Amru bin Umayyah
“Setelah ia terbunuh, aku melihat mayatnya diangkat ke atas, sehingga berada di antara langit dan bumi. Kemudian dia diletakkan kembali ke bumi.” Amir bin Thufail berkata.
Baca juga :
- Mengenal Nusaibah Binti Ka’ab
- Mengenal Dakwah Pertama Rasulullah
- Peperangan yang Terjadi di Zaman Rasulullah SAW
- Sahabat Nabi yang Memiliki Sifat Wara dan Kisahnya
- Kisah Singa Rasulullah, Hamzah bin Abdul Muthalib
Namun dalam beberapa riwayat yang lain, dikisahkan bahwa jasad Amir bin Fuhairah tidak pernah di temukan. Sehingga Menurut riwayat yang dikemukakan Al-Baihaqi, jenazah Amir bin Fuhairah mungkin kala itu diangkat ke langit, kemudian diletakkan kembali ke bumi, lalu hilang.
Riwayat ini senada dengan riwayat Al Bukhari dari jalur `Urwah yang mengatakan
“bahwasanya jenazah Amir bin Fuhairah kala itu diangkat ke langit, kemudian diletakkan kembali ke bumi, dan sampai saat ini belum ditemukan. Orang-orang mengatakan bahwasanya malaikat telah menguburkannya.’
..
Dalam riwayat diatas, dikatakan juga bahwa Jabbar BinSalma pada akhirnya memeluk ajaran Islam. Dia terus dihantui penasaran atasucapan yang dicelotehkan oleh Amir Bin Fuhairah di akhir hayatnya. Saat diapaham bahwa yang dimaksud menang adalah Surga, itulah saat dimana diamemutuskan masuk Islam. Subhanallah.
Cerita dari kisah Amir bin Fuhairah diatas merupakan satu dari sekian kisah sahabat Nabi dan perjuangannya. Pengorbanan demi pengorbanan selalu menyakitkan jika dilihat dari satu sudut saja. Namun kenyataan bahwa mereka berjuang demi sesuatu yang dicintai, ayalnya menjadi sesuatu yang luar biasa apabila diingat lagi. Semoga saja, para pejuang Islam tersebut selalu diberi tempat yang mulia di sisi Allah. Dan kelak akan dipertemukan kembali dalam kondisi yang baik kepada Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam. Amin
Demikian kisah Amir bin Fuhairah, Sahabat Rasulullah yang dimakamkan oleh Malaikat. Semoga dapat menjadi tambahan Ilmu untuk kita dan senantiasa mengingatkan kita untuk bersyukur. InsyaAllah
Hamsa,