Sejarah Baju Koko yang Harus diketahui

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info
baju koko

Banyak umat muslim di Indonesia yang menanyakan asal usul baju koko. Lalu bagaimana sejarah baju koko hingga terkenal sampai sekarang ini?

Baju koko biasa dijadikan sebagai pakaian identitas untuk pria muslim. Baju koko biasanya dikenakan oleh pria muslim untuk kegiatan-kegiatan keagamaan.

Mulai dari pakaian khas lebaran, untuk kajian ataupun untuk beribadah ke Masjid.

Seiring berkembangnya trend fashion yang berjalan, trend baju muslim untuk pria pun ikut mengalami trend pula.

Kini baju koko sendiri sudah banyak yang hadir dengan desain elegan dan kekinian, namun tetap syar’i. Sehingga baju koko kerap pula dikenakan dalam acara-acara non formal.

Baju koko di Indonesia sendiri awal mulanya adalah baju turun termurun masyarakat Tiongkok yang disebut sebagai Tui-Khim.

Baju ini sudah ada sejak abad ke-17 silam dan kala itu masyarakat Tionghoa datang ke tanah Batavia memakai baju tersebut.

Kemudian baju Thui-Khim di kalangan masyarakat Betawi dikenal dengan sebutan Tikim.

Model baju tersebut identik dengan kancing yang hanya ada satu, dua atau tiga di bagian atas saja, layaknya baju koko kebanyakan yang kita jumpai.

Masyarakat Betawi dulu biasanya mengkombinasikan baju koko dengan celana batik.

Sampai pada abad ke-20, masih banyak masyarakat pria Tionghoa yang ada di Indonesia memakai baju Thui-Kim serta celana yang longgar sebagai fashion sehari-hari.

Kenapa dinamakan dengan baju koko?

Budayawan Remy Sylado menjabarkan pada umumnya yang menggunakan baju tersebut pada awal keberadaannya adalah engkoh-engkoh, yang mana sebutan itu dieja dalam bahasa Indonesia menjadi Koko.

Sebagian besar diantara kita tentu tak asing dengan pria Tiongkok yang dipanggil dengan sebutan “koko” bukan cici.

Lalu seiring dengan trend fashion muslim yang ikut berjalan mengikuti perkembangan zaman, baju koko telah hadir dengan desain-desain yang sangat begitu variatif.

fbWhatsappTwitterLinkedIn