Memanah merupakan salah satu kegiatan olah raga yang disarankan oleh Rasulullah bersamaan dengan berenang dan berkuda. Kegiatan memanah sekarang sudah menjadi salah satu cabang olah raga yang digemari oleh masyarakat. Belum banyak yang dapat mengakses kegiatan olahraga ini karena memang menggunakan senjata berupa busur dan anak panah.
Pada zaman Rasulullah memanah merupakan salah satu kemampuan yang dibutuhkan para pemuda untuk membela islam dengan cara berperang. Selain itu, memanah juga dapat digunakan untuk berburu hewan.
Rasulullah bersabda,
“Ajarkan anak-anak berenang, berkuda, dan memanah.” HR Bukhari dan Muslim
Memanah ada bahkan dari zaman nabi Adam AS. Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk memberi busur dan dua anak panah kepada Nabi Adam. Busur dan anak panah yang diberikan digunakan untuk membunuh burung yang mencuri tanaman milik Adam. Dengan begitu bahkan panah merupakan kegiatan yang sudah sangat lama dilakukan.
Memanah merupakan salah satu kurikulum yang diajarkan oleh anak-anak di zaman itu. Hal ini untuk menyiapkan diri dalam hal berperang melawan bangsa Quraish. Bahkan kegiatan memanah ada sebelum zaman Rasulullah. Ada yang menyebutkan bahwa terdapat anak panah rasulullah di Istana Topkapi, Istanbul, Turki. Tersimpan tiga buah anak panah yang dipercaya sebagai anak panah Rasulullah.
Perintah itu terdapat pada Quran surah Al-Anfal ayat 60
Yang artinya, “Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya (dirugikan). ”
Baca juga:
Dengan begitu muncullah mahzab-mahzab mengenai memanah. Dinasti Abbasiyah terdapat beberapa imam besar yang mahzabnya menjadi acuan para pemanah islam.
1. Abu Hasyim Al Mawardi
Abu Hasyim Al Mawardi hidup di masa Umawiyah akhir (abad 7 hingga abad 8) sampai awal dinasti abbasiyah. Beliau mempunyai teknik dan metode yang berasal dari mahzab Persia Sasaniyyah.
2. Thahir Al Balkhi
Thahir Al Balkhi hidup di akhir zaman Umawiyah. Metode dan teknik memanahnya seperti pemanah infantry dan berkuda pasukan Abbasiyah dari Khurasan.
3. Ishaq Al Raqqi
Ishaq Al Raqqi hidup di awal abad ke 9 yang merupakan dinasti Abbasiyah. Teknik dan metode yang dikemukakannya merupakan pengembangan tradisi di masa Abbasiyah. Mahzabnya digunkan hingga zaman Dinasti Mamluk pada abad 13 hingga abad 16. Mahzab ini merupakan mahzap yang memuat mahzab dari Abu Hasyim Al Mawardi dan Thahir Al Balkhi.
Teknik yang digunakan memicu standarisasi peralatan panah hingga akhirnya mulai bermunculan produksi-produksi busur komposit di kota Al Wasith pada zaman Abbasiyah dan Kota Damaskus pada Zaman Ayyubiyyun atas perintah Sultan Salahuddin Al Ayyubi. Lahirlah pemuda-pemuda pada zamannya yang ahli dalam berperang dengan menggunkan panah. Diantaranya
4. Tariq bin Ziyad
Tariq bin Ziyad adalah panglia perang yang tak dapat terbantahkan kehebatannya Ia menuju ke Eropa untuk menyerang negara spanyol. Pada abad ke-6 sampailah pasukan ini di Gibraltar. Ia membawa tentara yang bejumlah 10.000 orang dengan menggunakan kapal.
Bahkan ia membakar kapal yang ditumpanginya agar pasukannya tidak mundur. Menang atau mati begitulah kiranya. Gigih dan tak pantang menyerah merupakan sifat yang ia punya sejak lama.
Meskipun musuh berjumlah sepuluh kali lipat ia tidak menyerah. Dengan strategi yang matang dan semangat yang membara ia terus menyemangati pasukannya. Siapa yang meyangka kemenangan dapat ia rebut dengan kerja keras yang ia lakukan. Peperangan ini menumpaskan Raja Roderic.
Baca juga:
Satu tahun kemudian dengan pasukan yang jumlahnya lebih banyak ia terus menginvasi daratan Spanyol dan hampir menguasai dua pertiga daratan liberia. Peperangan ini berhasil menaklukkan Barcelona, Iberia, Saragossa, dan Portugal. Tentara Muslim bahkan sempat menaklukkan kota Lyons di Perancis. Sejak itulah, bangsa Eropa takluk di bawah kekuasaan Muslim hingga tahun 1492.
5. Salahudin Al Ayubi
Salahudin Al Ayubi terkenal dengan julukannya di tanah eropa yaitu Sultan Saladin. Ia berhasil menaklukan Inggris yang kala itu dipimpin oleh Raja Richard dalam perang salib. Sultan Saladin lair di Iraq pada ahun 1137 di suku Kurdi. Sejak kecil busur dan anak panah adalah temannya. Berkat pamannya ia sudah mahir dalam hal peperangan.
Saat usianya 32 tahun ia sudah menjadi salah satu pemimpin pasukan milier di Mesir. Ia menaklukan kota-kota Suriah seperti Aleppo, Mosul, dan Damaskus. Ketika itu terjadi gencatan senjata, tetapi tentara salib melanggar perjanjian tersebut. Majulah Sultan Saladin ke medan pertempuran yang tak berlangsung lama akhirnya Sultan Saladin kembali meraih kemenangan dalam peperangan Hattin ini.
Dalam masa sekarang memanah merupakan salah satu cabang olah raga. Fungsi memanah bagi tubuh adalah menguatakan otot lengan hingga pundak, melatih ketajaman mata, dan melancarkan peredaran darah. Selain fisik, dalam psikis manfaat memanah antaralain adalah melatih konsentrasi, melatih keasabaran dan selalu berpikiran positif terhadap apapun.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…