Beberapa literatur menyebutkan bahwa sejarah perkembangan Islam di Indonesia berawal dari masuknya Islam ke Indonesia melalui jalur perdagangan.
Agama Islam kemudian berkembang dan menyebar ke seluruh Indonesia melalui beberapa jalur dan media seperti perdagangan, perkawinan, pendidikan, tasawuf, kesenian, dan politik. Proses ini masih berlangsung hingga kini.
Para ahli sejarah menyatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M, sementara sejarahwan asing menyatakan pada abad ke-13 M.
Meskipun masih terjadi perdebatan mengenai kepastian kapan masuknya Islam ke Indonesia, apakah abad ke-7 M atau abad ke-13 M, para ahli sejarah di Indonesia sepakat bahwa Islam masuk ke Indonesia pada abad ke-7 M.
Hal ini dibuktikan dengan beberapa hal sebagai berikut.
1. Adanya jalur perdagangan yang menghubungkan Arab-Indonesia-Tiongkok
Seorang arkeolog dunia bernama Peter Bellwood dan sejarahwan bernama G.R Tibbetts menemukan bukti-bukti adanya jalur perdagangan yang menghubungkan Arab-Indonesia-Tiongkok
Jalur perdagangan ini telah ada sejak dua abad sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lahir.
Selain itu, ditemukan pula barang-barang peninggalan dari Dinasti Han dan dinasti-dinasti setelahnya di daerah Sumatera dan Jawa Timur.
2. Ditemukannya perkampungan Arab-Muslim di Barus
Berdasarkan dokumen kuno Tiongkok, di masa kekuasaan kerajaan Sriwijaya, terdapat perkampungan Arab-Muslim yang terletak di Barus.
Perkampungan ini telah ada sejak tahun 625 M atau sembilan tahun setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berdakwah secara terang-terangan.
Karena itulah, beberapa sumber dan literatur menyebutkan bahwa Barus merupakan pintu masuknya Islam ke Indonesia untuk pertama kali.
Barus sendiri merupakan nama sebuah kota sekaligus bandar niaga yang terletak di pesisir pantai barat Sumatera yang telah dikenal sejak 5000 tahun SM.
3. Ditemukannya makam kuno bercorak Islam
Selain perkampungan Arab-Muslim, di Barus juga ditemukan makam kuno bercorak Islam. Adapun pada batu nisan tersebut tertulis Syeikh Rukunuddin yang wafat pada tahun 672 M.
Selain di Barus, ditemukan makam kuno bercorak Islam lainnya di Leran, Gresik dengan batu nisan bertuliskan Fatimah binti Maimun yang meninggal di abad ke-11 M.
Terdapat beberapa metode penyebaran agama Islam di Indonesia, di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Perdagangan
Berbeda dengan sejarah perkembangan Islam di Eropa yang masuk melalui jalur kekuasaan, sejarah mencatat bahwa agama Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan.
Bukti-bukti yang dikemukakan oleh para ahli menunjukkan adanya jalur perdagangan Arab-Indonesia-Tiongkok lima abad sebelum Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam lahir.
Dalam perkembangannya, para pedagang muslim yang berasal dari Arab memanfaatkan jalur perdagangan ini sebagai media penyebaran agama Islam yang efektif.
2. Perkawinan
Metode penyebaran agama Islam di Indonesia berikutnya adalah perkawinan.
Para pedagang Arab-Muslim menikah dengan perempuan pribumi yang sebelumnya telah diislamkan terlebih dahulu termasuk keluarganya. Mereka kemudian membentuk sebuah komunitas muslim di lingkungan mereka sendiri.
Ada juga perempuan muslim yang menikah dengan kaum bangsawan pribumi. Metodenya sama, sang bangsawan harus diislamkan terlebih dahulu.
Contoh metode penyebaran agama Islam di Indonesia adalah perkawinan antara Raden Rahmat atau Sunan Ampel dengan Nyai Manila atau Sunan Gunung Jati dengan Puteri Kawunganten.
3. Pendidikan
Selain melalui jalur perdagangan dan perkawinan, agama Islam di Indonesia juga disebarkan melalui jalur pendidikan.
Berbagai lembaga pendidikan seperti pesantren didirikan oleh para ulama di Jawa sebagai upaya untuk mengajarkan serta mengembangkan agama Islam tidak hanya di Jawa tapi ke seluruh Indonesia.
4. Tasawuf
Agama Islam berkembang dengan sangat cepat karena sangat akomodatif dengan budaya lokal sehingga masyarakat Indonesia dengan mudah menerima ajaran agama Islam.
Para sufi yang mengajarkan agama Islam melalui tasawuf di antaranya adalah Hamzah Fansuri di Aceh, Sunan Panggung dan Syeikh Lemah Abang di Jawa. Ajaran tasawuf masih berlangsung dan dianut hingga kini.
5. Kesenian
Metode penyebaran agama Islam di Indonesia lainnya yang tak kalah menarik adalah kesenian.
Di Jawa, agama Islam disebarluaskan juga melalui kesenian, utamanya wayang. Salah satu tokoh yang menyebarkan agama Islam melalui kesenian wayang adalah Sunan Kalijaga.
Kisah-kisah yang ditampilkan biasanya diambil dari kisah Ramayana atau Mahabarata namun dengan muatan berisi ajaran Islam dengan tokoh nama-nama pejuang muslim.
Kesenian lainnya yang dijadikan metode penyebaran agama Islam adalah seni pahat, seni ukir, seni arsitektur, seni tari, seni musik, dan seni sastra.
Adapun contoh bangunan arsitektur bercorak Islam adalah Mesjid Agung Demak, Masjid Kudus, Mesjid Agung Banten, dan lain sebagainya.
6. Politik
Metode lain yang digunakan dalam penyebaran agama Islam di Indonesia adalah politik.
Sebagaimana diketahui bahwa pada zaman dahulu, Indonesia masih terdiri dari kerajaan-kerajaan. Beberapa kerajaan Islam berhasil menaklukan kerajaan Hindu/Budha.
Masyarakat pun dengan mudah masuk Islam karena sang raja telah memeluk agama Islam.
Salah satu bentuk perkembangan Islam di Indonesia adalah adanya gerakan pembaruan Islam yang berlangsung dalam dua jalur yaitu gerakan pendidikan dan sosial serta gerakan politik.
1. Gerakan Pendidikan dan Sosial
Telah disebutkan sebelumnya bahwa salah satu metode penyebaran Islam di Indonesia adalah melalui pendidikan.
Saat itu, organisasi-organisasi pendidikan Islam di Indonesia yang didirikan adalah pesantren dan surau dengan sistem pendidikan yang masih tradisional.
Seiring dengan perjalanan waktu, sistem pendidikan Islam pun lambat laun berubah menjadi lebih modern.
Melalui lembaga pendidikan dan organisasi sosial kemasyarakatan berkeyakinan bahwa pola pikir masyarakat dapat berubah secara bertahap.
Beberapa lembaga pendidikan dan organisasi sosial kemasyarakatan yang didirikan oleh para ulama di antaranya adalah sebagai berikut.
2. Gerakan Politik
Gerakan pembaruan Islam di bidang politik ditandai dengan lahirnya organisasi kemasyarakatan (ormas) dan organisasi sosial politik (orsospol).
Gerakan ini sejatinya telah lahir sebelum abad ke-20 dalam rangka berjuang melawan penjajahan. Saat itu perjuangan melawan penajajahan masih bersifat kedaerahan dan dilakukan dengan kekuatan senjata.
Namun, di awal abad ke-20, perjuangan beralih melalui organisasi yang modern dan bersifat nasional. Titik perjuangan meliputi bidang pendidikan dan politik.
Di bidang pendidikan, berbagai ormas yang bertujuan untuk mencerdaskan bangsa sebagai upaya memperjuangkan kemerdekaan.
Adapun beberapa organisasi sosial politik yang dibentuk bertujuan untuk memperjuangkan kepentingan kaum muslimin melalui saluran politik yang diakui pemerintah Belanda.
Beberapa partai politik yang dibentuk dan tumbuh di sebelum zaman kemerdekaan antara lain Permi, SI, PSII, dan Masyumi.
Aceh dikenal sebagai daerah yang mendapat julukan "Serambi Mekkah" karena penduduknya mayoritas beragama Islam dan…
Sejarah masuknya Islam ke Myanmar cukup kompleks dan menarik, dengan beberapa teori dan periode penting:…
Islam masuk ke Andalusia (Spanyol) pada abad ke-7 Masehi, menandai era baru yang gemilang di…
sejarah masuknya Islam di Afrika memiliki cerita yang menarik. Islam masuk ke Afrika dalam beberapa…
Masuknya Islam ke Nusantara merupakan proses yang berlangsung selama beberapa abad melalui berbagai saluran, termasuk…
Masuknya Islam ke Pulau Jawa adalah proses yang kompleks dan berlangsung selama beberapa abad. Islam…