Kitab Injil adalah kitab yang diturunkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala kepada Nabi Isa ‘alaihis salam sebagai pedoman dan petunjuk hidup bagi Bani Israil.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat Al Maidah ayat 46 sebagai berikut.
“Dan Kami iringkan jejak mereka (nabi-nabi Bani Israil) dengan Isa putera Maryam, membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Taurat. Dan Kami telah memberikan kepadanya Kitab Injil sedang di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi), dan membenarkan kitab yang sebelumnya, yaitu Kitab Taurat. Dan menjadi petunjuk serta pengajaran untuk orang-orang yang bertakwa.”
QS. Al-Maidah : 46
Lalu, bagaimanakah sejarah turunnya Kitab Injil?
Ketika Nabi Isa ‘alaihis salam berusia tiga belas tahun, Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kepadanya untuk kembali dari negeri Mesir menuju Baitu Ilya (Yerusalem, Palestina).
Beliau bersama ibunya kemudian menemui Yusuf, sepupunya, dengan menunggang keledai hingga mereka sampai di Ilya. Merekapun tinggal di Ilya untuk beberapa waktu lamanya.
Ketika Nabi Isa ‘alaihis salam berumur tiga puluh tahun, Allah subhanahu wa ta’ala menurunkan Kitab Injil kepadanya.
Mengacu pada kisah Nabi Isa diangkat ke langit, Injil tetap turun kepadanya hingga Allah mengangkatnya ke langit.
Hal ini disebutkan Ibnu Jarir dalam kitabnya at Taarikh sebagaimana dinyatakan oleh al Hafizh Ibnu Katsir dalam bukunya Kisah Para Nabi dan Rasul.
Tidak hanya menurunkan Injil, di tempat ini pulalah Allah subhanahu wa ta’ala mengajarkan Taurat kepada Nabi Isa ‘alaihis salam serta memberinya berbagai macam mukjizat.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat Al Maidah ayat 110 sebagai berikut.
“Ingatlah, ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam! Ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu sewaktu Aku menguatkanmu dengan Rohulkudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan setelah dewasa. Dan ingatlah ketika Aku mengajarkan menulis kepadamu, (juga) Hikmah, Taurat dan Injil. Dan ingatlah ketika kamu membentuk dari tanah berupa burung dengan seizin-Ku, kemudian kamu meniupnya, lalu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah, ketika kamu menyembuhkan orang yang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit kusta dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika kamu mengeluarkan orang mati (dari kubur menjadi hidup) dengan seizin-Ku. Dan ingatlah ketika Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuhmu) dikala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir di antara mereka berkata, “Ini tidak lain hanyalah sihir yang nyata.”
QS. Al Maidah : 110
Disebutkan bahwa kitab Injil diturunkan Allah subhanahu wa ta’ala kepada Nabi Isa ‘alaihis salam pada malam kedelapan belas di bulan Ramadhan, 1050 tahun setelah turunnya Zabur.
Kitab Injil ditulis dalam bahasa Suryani dan menjadi petujuk hidup bagi Bani Israil.
Abu Zur’ah ad Dimisyqiy berkata, “Abdullah bin Shalih telah menceritakan kepada kami, Mu’awiyah bin Shalih telah menceritakan kepadaku, dari seseorang yang telah menceritakan kepadanya, ia berkata, “Taurat diturunkan kepada Musa pada malam keenam di bulan Ramadhan. Zabur diturunkan kepada Daud pada malam kedua belas di bulan Ramadhan. Hal itu terjadi 482 tahun setelah turunnya Taurat. Injil diturunkan kepada Isa putera Maryam pada malam kedelapan belas di bulan Ramadhan, yaitu 1050 tahun setelah turunnya Zabur. Sedangkan Al Qur’an diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam pada malam kedua puluh empat di bulan Ramadhan.”
al Hafizh Ibnu Katsir dalam Kisah Para Nabi dan Rasul
Kitab Injil berisi antara lain tentang perintah untuk kembali mengesakan Allah subhanahu wa ta’ala, membenarkan Kitab Taurat dan menghapus beberapa hukum dalam Kitab Taurat yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman.
Selain itu, sebagaimana halnya Kitab Taurat, Kitab Injil juga menjelaskan tentang akan datangnya seorang rasul terakhir setelah Nabi Isa ’alaihis salam yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam.
Wallahu a’lam.