Cara Shalat Witir Tiga Rakaat

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Shalat Witir merupakan shalat yang salah satu shalat sunnah yang sangat dianjurkan pelaksanaannya. Ada beberapa keutamaan shalat witir dalam Islam, beberapa diantaranya adalah sebagai penyempurna shalat dan pegabulan doa bagi umat yang melaksanakannya.

Rasulullah SAW bersabda sebagai berikut

اجْعَلُوا آخِرَ صَلَاتِكُمْ بِاللَّيْلِ وِتْرًا

Artinya: “Jadikanlah shalat witir sebagai akhir shalat kalian di malam.”(HR al-Bukhâri no. 948)

Niat Shalat Witir

Ada cara bagi seorang muslim yang hendak melaksanakan shalat witir tiga rakaat, yaitu membagi shalat witir tersebut menjadi dua bagian (dua rakaat dan satu rakaat).

Bacaan niat untuk shalat witir dua rakaat sebagai berikut

أصَلّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Artinya: “Ushollii sunnatal witri rok’ataini lillaahhi ta’aalaa (Aku niat sholat sunnat witir 2 roka’at karena Allah Ta’ala)”

Setelah melaksanakan dua rakaat, orang tersebut kembali melaksanakan shalat witir satu rakaat dengan bacaan sebagai berikut

أصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَة لِلهِ تَعاَلَى

Artinya: “Ushollii sunnatal witri rok’atan lillaahhi ta’aalaa (Aku niat sholat sunnat witir 1 roka’at karena Allah Ta’ala)”

Pemisahan Shalat Witir menjadi dua rakaat dan satu rakaat

Pengerjaan shalat witir tiga rakaat yang terbagi menjadi dua bagian telah dipraktikkan oleh ibnu Umar Radhiyallahu anhuma. Ini telah dijelaskan oleh Imam Nâfi’ rahimahullah bahwa

أَنََّ عَبْدَ اللهِ بْنِ عُمَرَ كَانَ يُسَلِّمُ بَيْنَ الرَّكْعَتَيْنِ وَالرَّكْعَةِ فِيْ الوِتْرِ حَتَّى يَأْمُرَ بِبَعْضِ حَاجَتِهِ

Artinya: “Sesungguhnya Abdullah bin Umar Radhiyallahu anhuma pernah salam (mengakhirkan shalat) antara dua rakaat dengan satu rakaat dalam witir hingga memerintahkan untuk memenuhi sebagian kebutuhannya (HR al-Bukhâri no. 991)

Bahkan Ibnu Umar Radhiyallahu anhuma sendiri menyatakan bahwa Rasulullah SAW melaksanakan witir dengan memisahkan dua rakaat sebagai berikut.

كَانَ رَسُوْلُ اللهِ –صلى الله عليه وسلم– يَفْصُلُ الشَّفْعَ وَ الْوِتْرَ بِتَسْلِيْمٍ يُسْمِعُنَا

 “Rasûlullâh SAW pernah memisahkan antara dua rakaat dan yang satu (dalam witir) dengan salam yang bisa kami dengar.”

Dari ‘Aisyah, ia berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُصَلِّى فِى الْحُجْرَةِ وَأَنَا فِى الْبَيْتِ فَيَفْصِلُ بَيْنَ الشَّفْعِ وَالْوِتْرِ بِتَسْلِيمٍ يُسْمِعُنَاهُ.

Artinya: “Rasulullah SAW shalat di dalam kamar ketika saya berada di rumah dan beliau memisah antara rakaat yang genap dengan yang witir (ganjil) dengan salam yang beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam perdengarkan kepada kami.” (HR. Ahmad 6: 83)

Pelaksanaan Shalat Witir tiga rakaat dengan satu salam

Adapun cara lain menurut Ummul Mukminin Aisyah Radhiyallahu Anhuma bisa dilakukan secara bersambung tiga raka’at dengan satu salam yaitu seteleh raka’at ketiga. Praktek seperti berdasarkan penjelasan sebagai berikut:

 يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ فِى غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً يُصَلِّى أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّيُصَلِّى أَرْبَعًا فَلاَ تَسْأَلْ عَنْ حُسْنِهِنَّ وَطُولِهِنَّ ثُمَّ يُصَلِّى ثَلاَثًا

Artinya: “Rasulullah SAW pada bulan Ramadhan dan diluar Ramadhan tidak pernah shalat lebih dari sebelas rakaat, Beliau shalat empat rakaat, jangan tanya tentang bagus dan panjangnya shalat beliau. Kemudian shalat lagi empat rakaat, jangan tanya tentang bagus dan panjangnya shalat beliau. Kemudian Rasullulah SAW shalat tiga raka’at.”

Menurut Abu Ayyub Al Anshori, Rasulullah SAW bersabda,

وَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُوتِرَ بِثَلاَثٍ فَلْيَفْعَلْ

Artinya: “Siapa yang suka lakukan witir tiga rakaat, maka lakukanlah.” (HR. Abu Daud no. 1422 & An Nasai no. 1712)

fbWhatsappTwitterLinkedIn