Hukum Berdoa Sebelum Salam dan Dalilnya

√ Islamic Base Pass quality & checked by advisor, read our quality control guidelance for more info

Jika kebanyakan orang melakukan doa setelah selesai sholat, maka hanya segelintir orang yang mengetahui bahwa lebih afdhol jika doa dipanjatkan di dalam sholat itu sendiri, yakni tepat sebelum salam. Ada banyak keutamaan berdoa dalam Islam dan manfaat doa dalam Islam sebelum salam.

Berdoa sebelum salam merupakan sebuah amalan ibadah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Rasulullah menganjurkan untuk membaca doa yang dipanjatkan setelah selesai membaca tasyahud. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Aku wasiatkan padamu wahai Mu’adz, janganlah engkau tinggalkan untuk berdo’a setiap dubur shalat (akhir shalat) : Allahumma a’inni ‘ala dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibadatik. (Ya Allah, tolonglah aku untuk berdzikir pada-Mu, bersyukur pada-Mu, dan memperbagus ibadah pada-Mu).” (HR. Abu Daud no. 1522. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih).

Amalan ini kembali dikuatkan dengan adanya dalil lain. “Jika salah seorang diantara kalian tasyahud, maka berlindunglah kepada Allah dari empat hal, beliau bersabda, “Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah al-Masih ad-Dajjal.” (HR Bukhari dan Muslim). (Majmu’ Fatawa, Ahmad bin Adul Halim bin Taimiyah al-Harani, 22/ 496)

Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda: “Janganlah kalian berkata: ‘assalaamu ‘alallaah’ (Keselamatan atas Allaah), karena Dia-lah as-salaam. Jika kalian duduk (tasyahud), maka ucapkanlah: ‘at tahiyaatu lillaah, wash shalaatutuh thayyibaat, assalaamu ‘alayka ayyuhannabiy warahmatullaahi wabarakaatuh, assalaamu ‘alayna wa ‘ala ibaadillaahish shaalihiin’. Jika kalian telah berkata demikian, maka doa tersebut akan meliputi seluruh hamba yang shaalih di langit maupun di bumi, maupun diantara keduanya.

(Kemudian katakanlah) ‘asyhadu an laa ilaaha illallaah wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluh’. Kemudian hendaklah diantara kalian memilih doa, yang kalian berdoa dengannya.” (HR Ahmad, al Bukhaariy, Abu Daawud, dll)

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda: “Adapun rukuk maka agungkanlah Rabb-mu, sedangkan ketika sujud bersungguh-sungguhlah dalam berdo’a, niscaya segera dikabulkan untuk kalian” (Diriwayatkan oleh Muslim di dalam shahihnya).

Beliau juga bersabda: “Apabila salah seorang diantara kalian melakukan shalat maka hendaknya ia memulai dengan memuji Allaah, kemudian bershalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian berdoalah setelah itu dengan doa yang ia kehendaki.” (HR. Tirmidziy, dan beliau berkata bahwa hadits ini hasan shahiih)

Baca juga:

Dalam sebuah riwayat Al-Mughiirah pernah menulis surat kepada Mu’aawiyyah bin Abi Sufyaan : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam biasa membaca di akhir setiap shalat apabila selesai salam :

Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahu, lahul-mulku walahul-hamdu wahuwa ‘alaa kulli syain-qadiir. Allaahumma laa maani’a limaa a’thaita walaa mu’thiya limaa mana’ta, walaa yanfa’u dzal-jaddi minkal-jaddu” (Diriwayatkan oleh Al-Bukhaariy)

Adapun doa yang disarankan untuk dibaca tepat sebelum salam adalah sebagai berikut:

اللَّهمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku telah menzhalimi diriku dengan kezhaliman yang banyak, sedangkan tidak ada yang mengampuni dosa melainkan Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu, dan rahmatilah aku, sesungguhnya engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (HR. Bukhaari dan Muslim)

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Artinya: “Ya Allah, bantulah aku agar senantiasa berdzikir, bersyukur dan beribadah dengan baik kepada-Mu”. (HR. Abu Dawud dan yang lainnya)

Ibn Yasaf berkata bahwa pada suatu ketika ‘Aisyah ra ditanya tentang doa yang banyak dibaca oleh Nabi SAW, maka ‘Aisyah menjawab bahwa doa yang banyak atau sering dibaca oleh Nabi Saw adalah doa berikut ini:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا عَمِلْتُ وَمِنْ شَرِّ مَا لَمْ أَعْمَلْ بَعْدُ

Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku mohon perlindungan kepadaMu dari kejahatan yang pernah aku perbuat dan dari kejahatan yang belum aku perbuat. (HR. Al-Nasa-i)

Baca juga:

اللَّهمَّ إنِّي أسألُكَ يا اللَّهُ بأنَّكَ الواحدُ الأحدُ الصَّمدُ ، الَّذي لم يَلِدْ ولم يولَدْ ولم يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ، أن تغفِرَ لي ذُنوبي ، إنَّكَ أنتَ الغَفورُ الرَّحيمُ

Artinya: “Ya Allaah, sesungguhnya aku memohon kepadaMu yaa Allaah, Yang Maha Esa lagi tempat bergantungnya seluruh makhluq, Yang tidak berank, tidak pula diperanakkan, dan tidak ada yang setara denganNya, agar engkau mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (HR Ahmad, Abu Dawud, an Nasaa-iy, Ibnu Khuzaymah, al Haakim, dishahiihkannya dan disepakati adz Dzahabiy dan al albaaniy)

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ، وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Artinya: “Ya Allah, Sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari siksaan kubur, siksa neraka Jahanam, fitnah kehidupan dan setelah mati, serta dari kejahatan fitnah Almasih Dajjal.” (HR al Bukhaariy Muslim, dll)

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَخَطَايَايَ ، اللَّهُمَّ أَنْعِشْنِي ، وَاجْبُرْنِي ، وَاهْدِنِي لِصَالِحِ الأَعْمَالِ وَالأَخْلاقِ ، فَإِنَّهُ لا يَهْدِي لِصَالِحِهَا ، وَلا يَصْرِفُ سَيِّئَهَا إِلا أَنْتَ

Artinya: “Ya Allah ampunilah dosa-dosa dan kesalahanku, Ya Allah angkatlah (derajatku) dan cukupkanlah (hidupku), bimbinglah aku kepada amal dan akhlak yang shalih (baik), karena tidak ada yang membimbing kepada yang shalih dan memalingkan dari yang buruk kecuali Engkau” (HR ath Thabraaniy, Ibnus sunniy, dan selainnya; dihasankan Syaikh al Albaaniy dalam Shahiihul Jaami’)

Dari Anas ra, bahwasanya Nabi Muhammad SAW banyak membaca doa sebagai berikut:

يَا مُقَلِّبَ الْقُلُوبِ ، ثَبِّتْ قَلْبِي عَلَى دِينِكَ

Artinya: “Ya Allah, Tuhan Yang bisa membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku agar senantiasa berpegang teguh kepada agamaMu. (HR. Al-Bukhari)

Baca juga:

Namun sebaiknya dalam berdoa tidak melakukan doa secara berlebihan karena dilarang oleh Rasulullah. Sebagaimana dalam sebuah riwayat:

Dari Abi Na’amah ia berkata : Bahwasannya Abdullah bin Mughaffal mendengar anaknya berdoa : Ya Allah, jika aku masuk surga nanti, aku mohon kepada-Mu istana putih yang bertempat di sebelah kanan surga”. Lalu Abdullah bin Mughaffal berkata :

“Wahai anakku, mintalah surga dan berlindunglah dari api neraka. Ake pernah mendengar Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Sesungguhnya akan ada suatu kaum dari umat ini yang berlebihan dalam bersuci dan dalam berdoa”
(HR. Abu Daud no.96 dan HR. Ibnu Majah no.3864. Dishahihkan oleh al-Albani dan yang lainnya)

Adapun membaca doa setelah selesai sholat tidaklah dilarang, namun lebih dianjurkan untuk berdoa di dalam sholat karena di saat itulah kita bermunajat berhadapan dengan Allah.

fbWhatsappTwitterLinkedIn